BUNTOK-Lantaran diduga nekat menerjang arus banjir di Jalan Mineroad PT Palopo Desa Patas 1 Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barsel, pasangan suami istri Warnisi (51) dan Hj Norjannah (47) ditemukan tak bernyawa, setelah mobil Kijang Kapsul warna silver Merek Toyota Nopol KH 1329 ET yang dikendarai terseret arus banjir sekitar pukul 05.00 WIB, Rabu (24/11) pagi.
Oleh warga, kedua jenazah pasangan suami istri (pasutri) asal Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara (Batara) itu, dibawa ke puskesmas dan selanjutnya dibawa ke rumah duka di Kabupaten Batara.
Informasi dari kepolisian menyebutkan, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi di tempat kejadian lerkara (TKP) diketahui satu unit mobil Kijang Kapsul warna silver Nopol KH 1329 ET tersebut masuk ke Jalan Mineroad PT Palopo dari arah Jalan Negara Ampah-Muara Teweh menuju arah Tabak Kanilan.
Saat itu, mobil langsung menerobos banjir. Namun, ketika mobil berjalan sekitar 60 meter, tiba-tiba bagian belakang mobil terseret arus banjir dan terbawa menuju sungai. Saat itu pula, lampu mobil langsung mati dan penumpang di dalamnya tidak ada membuka pintu mobil dan mobil hilang terbawa arus sungai.
Setelah dilakukan pencarian oleh Pihak Kepolisian Sektor Gunung Bintang Awai dibantu oleh personel Brimob serta masyarakat sekitar, akhirnya mobil berhasil ditemukan yang berjarak sekitar 150 meter dari TKP awal dan berada di tengah sungai.
Upaya evakuasi pun dilakukan dengan cepat, menggunakan dua unit alat berat eksavator milik PT Electra Global. Awalnya, evakuasi mengalami kesulitan karena tidak ada jalan bagi alat berat. Dengan terpaksa dan seizin warga, alat berat pun melintasi dengan membuka jalan pada kebun karet milik masyarakat.
Oleh alat berat, mobil pun ditarik menggunakan tali seling dan setelah terangkat selanjutnya mobil dibuka dan diketahui terdapat 2 (dua) orang korban yang sudah meninggal dunia. Kedua korban merupakan suami istri, yang menurut kabarnya ingin ke Palangka Raya untuk cuci darah si istri.
Kapolsek Gunung Bintang Awai (GBA) Iptu Rahmat Saleh Simamora SH MH dikonfirmasi via telepon, Rabu (24/11) membenarkan kejadian itu. “Benar mas, kejadian itu murni laka tunggal dan bukan disengaja,” tegas Perwira Pertama (Pama) itu singkat. (ner)