Kamis, Mei 29, 2025
32.7 C
Palangkaraya

Pastikan Bebas PMK, Hewan Kurban di Palangka Raya Ditempel Stiker Sehat

PALANGKA RAYA-Menjelang hari raya Iduladha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) gencar melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual di berbagai lokasi.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan hewan yang akan disembelih layak secara syariat dan bebas dari penyakit, khususnya penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya Sugiyanto, melalui Kepala UPT Puskeswan drh Eko Hari Yuwono menjelaskan, pemeriksaan dilakukan oleh tim bidang kesehatan hewan dengan menilai kondisi fisik hewan kurban secara umum.

“Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan hewan kurban tidak cacat, tidak sakit, dan layak secara fisik. Biasanya kami periksa dari ekspresi ternak, kondisi mata, alat gerak, serta testis pada hewan jantan. Jika dinyatakan sehat, barulah kami tempelkan stiker sehat sebagai tanda layak kurban,” jelas drh Eko usai melakukan pemeriksaan di kandang milik UD Sumber Rejeki Jaya Lembu, Jalan Mahir Mahar, Senin (26/5/2025).

Ia menambahkan, stiker sehat tersebut menjadi jaminan bagi masyarakat bahwa hewan-hewan itu telah diperiksa petugas dan bebas dari penyakit.

Pemeriksaan ini juga bertujuan mencegah penyebaran PMK yang kerap menyerang ternak, terutama menjelang hari besar keagamaan.

Sebagai langkah pencegahan, DPKP Kota Palangka Raya telah melakukan berbagai upaya sejak satu bulan terakhir. Salah satunya, memberikan sosialisasi kepada para pelaku usaha ternak, termasuk melalui fasilitas puskeswan.

Baca Juga :  Pernyataan Lengkap Mantan Suami Nurmaliza yang Sempat Dituduh sebagai Pelaku

“Kami sudah mengundang seluruh pengusaha peternakan untuk meningkatkan biosekuriti kandang dan mempercepat vaksinasi. Di kandang milik Pak Kasirin ini, seluruh ternak telah divaksin. Ada yang divaksin sebulan lalu, ada juga dua minggu lalu. Minimal dua hingga tiga hari setelah masuk kandang, sudah harus divaksin,” terang drh Eko.

Pemeriksaan hewan kurban tahun ini dilakukan di lebih dari 22 titik lokasi di wilayah Kota Palangka Raya. Untuk efektivitas, DPKP membentuk tiga tim yang terdiri dari dokter hewan dan petugas teknis lapangan.

Jika ditemukan indikasi hewan tidak sehat, tim akan segera melakukan penanganan berupa pengobatan atau pemisahan dari populasi utama.

“Tiga tim diterjunkan ke wilayah Kecamatan Sebangau, Jekan Raya-Panarung, dan Bukit Batu-Tangkiling. Target kami seluruh titik bisa selesai hari ini, dengan prioritas pada kandang yang telah siap. Bila ada indikasi PMK, kandang tersebut akan diperiksa paling akhir,” jelasnya.

Masyarakat juga diimbau untuk dapat menilai secara mandiri kondisi fisik hewan kurban. Ciri-ciri hewan yang sehat antara lain berdiri tegak, kulit bersih, mata tidak belekan, hidung bersih, tidak mengeluarkan lendir dari mulut, serta mampu makan dan minum dengan baik.

“Kami imbau masyarakat untuk lebih cermat dalam membeli hewan kurban. Pastikan hewan memiliki stiker sehat dari DPKP sebagai bukti bahwa telah diperiksa dokter hewan dan layak dikurbankan,” tegas drh Eko.

Baca Juga :  Tingkatkan Kinerja ASN

Sementara itu, salah satu penjual sapi di Jalan Mahir Mahar, Kasirin, mengaku penjualan hewan kurban mulai menunjukkan peningkatan.

Ia menyebut minat beli masyarakat terhadap sapi kurban mulai terlihat dalam beberapa pekan terakhir.

“Alhamdulillah, sudah mulai ramai. Tiap hari pasti ada yang terjual. Bahkan ada yang sudah dibeli, tetapi belum diambil. Biasanya diambil saat mendekati lebaran,” kata Kasirin.

Ia menambahkan, sapi-sapi yang dijual itu berasal dari berbagai daerah, seperti Kupang, Sulawesi, serta hasil peliharaan sendiri. Harga jual sapi bervariasi, tergantung ukuran dan bobot. Mulai dari Rp16 juta hingga Rp27 juta per ekor.

“Kalau dibandingkan tahun lalu, tahun ini belum seramai sebelumnya. Tahun lalu lebih dari 100 ekor terjual. Alhamdulillah, tahun ini juga sudah lumayan banyak yang laku,” ungkapnya.

Terkait pemeriksaan, Kasirin memastikan seluruh sapi di kandangnya telah diperiksa petugas dan dinyatakan dalam kondisi sehat. Hal ini memberikan rasa aman bagi calon pembeli.

“Proses pemeriksaannya bagus. Alhamdulillah, semua sapi sehat,” tutupnya.
Melalui pemeriksaan intensif ini, Pemko Palangka Raya berharap masyarakat dapat menjalankan ibadah kurban dengan tenang dan aman, serta terhindar dari risiko penularan penyakit hewan. (mut/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Menjelang hari raya Iduladha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) gencar melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual di berbagai lokasi.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan hewan yang akan disembelih layak secara syariat dan bebas dari penyakit, khususnya penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya Sugiyanto, melalui Kepala UPT Puskeswan drh Eko Hari Yuwono menjelaskan, pemeriksaan dilakukan oleh tim bidang kesehatan hewan dengan menilai kondisi fisik hewan kurban secara umum.

“Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan hewan kurban tidak cacat, tidak sakit, dan layak secara fisik. Biasanya kami periksa dari ekspresi ternak, kondisi mata, alat gerak, serta testis pada hewan jantan. Jika dinyatakan sehat, barulah kami tempelkan stiker sehat sebagai tanda layak kurban,” jelas drh Eko usai melakukan pemeriksaan di kandang milik UD Sumber Rejeki Jaya Lembu, Jalan Mahir Mahar, Senin (26/5/2025).

Ia menambahkan, stiker sehat tersebut menjadi jaminan bagi masyarakat bahwa hewan-hewan itu telah diperiksa petugas dan bebas dari penyakit.

Pemeriksaan ini juga bertujuan mencegah penyebaran PMK yang kerap menyerang ternak, terutama menjelang hari besar keagamaan.

Sebagai langkah pencegahan, DPKP Kota Palangka Raya telah melakukan berbagai upaya sejak satu bulan terakhir. Salah satunya, memberikan sosialisasi kepada para pelaku usaha ternak, termasuk melalui fasilitas puskeswan.

Baca Juga :  Pernyataan Lengkap Mantan Suami Nurmaliza yang Sempat Dituduh sebagai Pelaku

“Kami sudah mengundang seluruh pengusaha peternakan untuk meningkatkan biosekuriti kandang dan mempercepat vaksinasi. Di kandang milik Pak Kasirin ini, seluruh ternak telah divaksin. Ada yang divaksin sebulan lalu, ada juga dua minggu lalu. Minimal dua hingga tiga hari setelah masuk kandang, sudah harus divaksin,” terang drh Eko.

Pemeriksaan hewan kurban tahun ini dilakukan di lebih dari 22 titik lokasi di wilayah Kota Palangka Raya. Untuk efektivitas, DPKP membentuk tiga tim yang terdiri dari dokter hewan dan petugas teknis lapangan.

Jika ditemukan indikasi hewan tidak sehat, tim akan segera melakukan penanganan berupa pengobatan atau pemisahan dari populasi utama.

“Tiga tim diterjunkan ke wilayah Kecamatan Sebangau, Jekan Raya-Panarung, dan Bukit Batu-Tangkiling. Target kami seluruh titik bisa selesai hari ini, dengan prioritas pada kandang yang telah siap. Bila ada indikasi PMK, kandang tersebut akan diperiksa paling akhir,” jelasnya.

Masyarakat juga diimbau untuk dapat menilai secara mandiri kondisi fisik hewan kurban. Ciri-ciri hewan yang sehat antara lain berdiri tegak, kulit bersih, mata tidak belekan, hidung bersih, tidak mengeluarkan lendir dari mulut, serta mampu makan dan minum dengan baik.

“Kami imbau masyarakat untuk lebih cermat dalam membeli hewan kurban. Pastikan hewan memiliki stiker sehat dari DPKP sebagai bukti bahwa telah diperiksa dokter hewan dan layak dikurbankan,” tegas drh Eko.

Baca Juga :  Tingkatkan Kinerja ASN

Sementara itu, salah satu penjual sapi di Jalan Mahir Mahar, Kasirin, mengaku penjualan hewan kurban mulai menunjukkan peningkatan.

Ia menyebut minat beli masyarakat terhadap sapi kurban mulai terlihat dalam beberapa pekan terakhir.

“Alhamdulillah, sudah mulai ramai. Tiap hari pasti ada yang terjual. Bahkan ada yang sudah dibeli, tetapi belum diambil. Biasanya diambil saat mendekati lebaran,” kata Kasirin.

Ia menambahkan, sapi-sapi yang dijual itu berasal dari berbagai daerah, seperti Kupang, Sulawesi, serta hasil peliharaan sendiri. Harga jual sapi bervariasi, tergantung ukuran dan bobot. Mulai dari Rp16 juta hingga Rp27 juta per ekor.

“Kalau dibandingkan tahun lalu, tahun ini belum seramai sebelumnya. Tahun lalu lebih dari 100 ekor terjual. Alhamdulillah, tahun ini juga sudah lumayan banyak yang laku,” ungkapnya.

Terkait pemeriksaan, Kasirin memastikan seluruh sapi di kandangnya telah diperiksa petugas dan dinyatakan dalam kondisi sehat. Hal ini memberikan rasa aman bagi calon pembeli.

“Proses pemeriksaannya bagus. Alhamdulillah, semua sapi sehat,” tutupnya.
Melalui pemeriksaan intensif ini, Pemko Palangka Raya berharap masyarakat dapat menjalankan ibadah kurban dengan tenang dan aman, serta terhindar dari risiko penularan penyakit hewan. (mut/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/