Minggu, November 24, 2024
28.9 C
Palangkaraya

Desak Pemerintah Hentikan Proyek Lumbung Pangan

Siap Memajukan Sektor Pendidikan di Kalteng

Dr. H. Abu Bakar HM, M.Ag mengutarakan alasan dirinya maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Amanat Nasinal (PAN). Alasan itu ia sampaikan saat menjadi bintang tamu Podcast Ruang Redaksi Kalteng Pos.

ILHAM ROMADHONA, Palangka Raya

PENSIUNAN dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya itu tak ingin usia membatasi pengabdiannya untuk membangun daerah dan berbakti kepada masyarakat. Saat menghadiri acara Podcast Ruang Redaksi Kalteng Pos, pria yang kini berusia 68 tahun itu begitu bersemangat menjelaskan alasannya maju sebagai calon anggota legistlatif (caleg) DPR RI dengan nomor urut 4, dari Partai PAN.

Pada awal podcast, pria yang mengaku lahir di Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengisahkan bagaimana proses dan perjuangannya memperdalam ilmu di dunia pendidikan. Abu Bakar menempuh sastra 1 (S-1) di IAIN Alauddin Ujung Pandang tahun 1981. Kemudian lulus S-2 di UMM tahun 1999. Selanjutnya ia mengambil gelar doktor di UIN Sunan Kalijogo, Yogyakarta pada tahun 2015, dengan konsentrasi Studi Islam, Peminatan Sosiologi Islam.

Laki-laki yang lahir pada 31 Desember 1955 itu mengaku sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk maju sebagai calon anggota DPR RI. Pemikiran terlintas ketika menjelang akhir tugas sebagai dosen.

“Bahwa saya harus maju sebagai caleg DPR RI untuk menyerap aspirasi dan menjawab berbagai permasalahan di Kalimantang Tengah,” tuturnya, Selasa (30/1).

Baca Juga :  Perkuat Sektor Kesehatan di Kalteng

Suami dari Hj. Nanik Mulyati, A.Ma dan dikaruniai lima orang anak itu, bermotivasi untuk mengaplikasikan teori-teori keilmuannya dalam dinamika politik dan mengatasi pandangan negatif masyarakat terhadap politik. Abu Bakar yang juga mantan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUAD) IAIN Palangka Raya (2015-2019) itu, melihat politik sebagai alat yang dapat memberikan pencerahan dan memajukan kehidupan bangsa dan negara. Ia menilai bahwa pandangan negatif terhadap politik dapat berdampak merugikan. Karena itu, ia ingin berkontribusi untuk mengubah pemahaman masyarakat tentang politik.

“Dalam rangka penguatan sumber daya, saya pikir Kalteng sudah tidak kalah dengan daerah-daerah lain. Potensi SDM di Kalteng hampir sama dengan daerah lain. Tinggal bagaimana kita mencoba membangun kesadaran untuk mengembangkan apa yang dimiliki, yang tentunya untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Pendidikan menjadi salah satu fokus perhatiannya Abu Bakar. Ia berencana untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah (Kalteng). Menurutnya perlu ada evaluasi terhadap pendidikan agama serta mendukung pendidikan moral sebagai bagian yang sangat penting. Apabila kelak terpilih sebagai anggota DPR RI, Abu Bakar berkomitmen untuk memperjuangkan sektor pendidikan khususnya pendidikan agama, dan memastikan sarana fasilitas pendidikan memadai.

“Apalagi sekarang ini, dari sisi pendidikan itu ada hal yang harus dievaluasi kembali. Salah satunya terkait pendidikan agama. Dewasa ini pendidikan agama seperti hal yang tidak terlalu urgent. Itu semestinya harus lebih diperkuat lagi ke depan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dukung Hilirisasi Sumber Daya oleh Pemerintah Pusat

Abu Bakar juga memahami tiga permasalahan utama yang dihadapi bangsa Indonesia; kemiskinan, pendidikan, dan keterbelakangan. Keinginannya untuk maju sebagai anggota DPR RI didasarkan pada tekadnya untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut. Dia menyatakan kesiapan untuk berjuang menyerap aspirasi masyarakat, dan berharap Kalteng dapat menjadi model dan contoh positif bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia.

Untuk itu, Abu Bakar mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada tanggal 14 Februari nanti. Ia menekankan pentingnya partisipasi dalam demokrasi untuk menentukan arah bangsa selama lima tahun ke depan. Ia mengajak masyarakat Kalteng untuk bersatu, maju bersama, dan berjuang bersama dalam membangun daerah menjadi lebih baik.

“Karena apabila mengabaikan itu, akan merugikan diri sendiri. Satu suara itu menentukan perjalanan bangsa lima tahun ke depan. Karena itu, saudara-saudari yang ada di Kalteng, mari kita berjuang bersama, maju bersama, dan berjalan bersama membangun Kalteng menjadi daerah terbaik di antara daerah-daerah lain di Indonesia. Jangan berhenti berjuang, gunakan sumber daya dan potensi yang ada untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama,” pungkasnya. (*/ce/uni)

Dr. H. Abu Bakar HM, M.Ag mengutarakan alasan dirinya maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Amanat Nasinal (PAN). Alasan itu ia sampaikan saat menjadi bintang tamu Podcast Ruang Redaksi Kalteng Pos.

ILHAM ROMADHONA, Palangka Raya

PENSIUNAN dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya itu tak ingin usia membatasi pengabdiannya untuk membangun daerah dan berbakti kepada masyarakat. Saat menghadiri acara Podcast Ruang Redaksi Kalteng Pos, pria yang kini berusia 68 tahun itu begitu bersemangat menjelaskan alasannya maju sebagai calon anggota legistlatif (caleg) DPR RI dengan nomor urut 4, dari Partai PAN.

Pada awal podcast, pria yang mengaku lahir di Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengisahkan bagaimana proses dan perjuangannya memperdalam ilmu di dunia pendidikan. Abu Bakar menempuh sastra 1 (S-1) di IAIN Alauddin Ujung Pandang tahun 1981. Kemudian lulus S-2 di UMM tahun 1999. Selanjutnya ia mengambil gelar doktor di UIN Sunan Kalijogo, Yogyakarta pada tahun 2015, dengan konsentrasi Studi Islam, Peminatan Sosiologi Islam.

Laki-laki yang lahir pada 31 Desember 1955 itu mengaku sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk maju sebagai calon anggota DPR RI. Pemikiran terlintas ketika menjelang akhir tugas sebagai dosen.

“Bahwa saya harus maju sebagai caleg DPR RI untuk menyerap aspirasi dan menjawab berbagai permasalahan di Kalimantang Tengah,” tuturnya, Selasa (30/1).

Baca Juga :  Perkuat Sektor Kesehatan di Kalteng

Suami dari Hj. Nanik Mulyati, A.Ma dan dikaruniai lima orang anak itu, bermotivasi untuk mengaplikasikan teori-teori keilmuannya dalam dinamika politik dan mengatasi pandangan negatif masyarakat terhadap politik. Abu Bakar yang juga mantan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUAD) IAIN Palangka Raya (2015-2019) itu, melihat politik sebagai alat yang dapat memberikan pencerahan dan memajukan kehidupan bangsa dan negara. Ia menilai bahwa pandangan negatif terhadap politik dapat berdampak merugikan. Karena itu, ia ingin berkontribusi untuk mengubah pemahaman masyarakat tentang politik.

“Dalam rangka penguatan sumber daya, saya pikir Kalteng sudah tidak kalah dengan daerah-daerah lain. Potensi SDM di Kalteng hampir sama dengan daerah lain. Tinggal bagaimana kita mencoba membangun kesadaran untuk mengembangkan apa yang dimiliki, yang tentunya untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Pendidikan menjadi salah satu fokus perhatiannya Abu Bakar. Ia berencana untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah (Kalteng). Menurutnya perlu ada evaluasi terhadap pendidikan agama serta mendukung pendidikan moral sebagai bagian yang sangat penting. Apabila kelak terpilih sebagai anggota DPR RI, Abu Bakar berkomitmen untuk memperjuangkan sektor pendidikan khususnya pendidikan agama, dan memastikan sarana fasilitas pendidikan memadai.

“Apalagi sekarang ini, dari sisi pendidikan itu ada hal yang harus dievaluasi kembali. Salah satunya terkait pendidikan agama. Dewasa ini pendidikan agama seperti hal yang tidak terlalu urgent. Itu semestinya harus lebih diperkuat lagi ke depan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dukung Hilirisasi Sumber Daya oleh Pemerintah Pusat

Abu Bakar juga memahami tiga permasalahan utama yang dihadapi bangsa Indonesia; kemiskinan, pendidikan, dan keterbelakangan. Keinginannya untuk maju sebagai anggota DPR RI didasarkan pada tekadnya untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut. Dia menyatakan kesiapan untuk berjuang menyerap aspirasi masyarakat, dan berharap Kalteng dapat menjadi model dan contoh positif bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia.

Untuk itu, Abu Bakar mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada tanggal 14 Februari nanti. Ia menekankan pentingnya partisipasi dalam demokrasi untuk menentukan arah bangsa selama lima tahun ke depan. Ia mengajak masyarakat Kalteng untuk bersatu, maju bersama, dan berjuang bersama dalam membangun daerah menjadi lebih baik.

“Karena apabila mengabaikan itu, akan merugikan diri sendiri. Satu suara itu menentukan perjalanan bangsa lima tahun ke depan. Karena itu, saudara-saudari yang ada di Kalteng, mari kita berjuang bersama, maju bersama, dan berjalan bersama membangun Kalteng menjadi daerah terbaik di antara daerah-daerah lain di Indonesia. Jangan berhenti berjuang, gunakan sumber daya dan potensi yang ada untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama,” pungkasnya. (*/ce/uni)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/