Masih dalam tahapan pesta demokrasi, Kanwil Kemenag Kalteng, IAIN Palangka Raya, MUI, PWNU, PCNU, beserta umat Islam menggelar istigasah. Kegiataan keagamaan bertajuk Untuk Indonesia Aman dan Damai itu dilaksanakan di Masjid Raya Darussalam, Palangka Raya, Kamis malam (29/2).
DHEA UMILATI, Palangka Raya
KETUA Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalteng, Prof. Dr. H. Khairil Anwar mengatakan, istigasah itu merupakan kali pertama dilakukan. Dimulai dengan salat magrib berjemaah, salat hajat, membaca salawat nariyah, burdah, hingga salat isya berjemaah. Kegiatan keagamaan itu dalam rangka syukuran atas terselenggaranya pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) beberapa waktu lalu.
“Kita patut bersyukur karena alhamdulillah pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif berjalan lancar, aman, damai, dan tenteram, itu patut kita syukuri bersama,” ujarnya, Kamis (29/2).
Ia menyebut bahwa saat ini proses pemilu belum berakhir dan masih cukup panjang. “Siapa pun yang akan terpilih nanti, itu adalah Presiden kita, dan harus kita akui itu,” tegasnya.
Karena Presiden adalah Presiden untuk semua rakyat Indonesia, bukan Presiden untuk beberapa partai, bukan pula Presiden untuk beberapa golongan, tetapi Presiden untuk seluruh bangsa Indonesia.
“Mari kita sama-sama berdoa untuk mendamaikan semua. Kita istigasah meminta kepada Allah, mudah mudahan bangsa kita selalu dalam keadaan damai, tenteram, rukun, dan harmonis. Itu harapan kita mengetuk pintu langit,” jelasnya.
Mengingat istigasah adalah meminta pertolongan kepada Allah. Melalui kegiatan itu diharapkan dapat menjadikan Indonesia yang selalu damai ke depannya.
Di tempat yang sama, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Kalteng Dr. HM Wahyudie F. Dirun SP MM menyebut bahwa istigasah tersebut merupakan bentuk tasyakuran.
“Bersyukur bahwa pemilu yang kita laksanakan berjalan aman dan damai,” ucapnya.
Menurut Wahyudie, pesta demokrasi yang sudah dilaksanakan itu sesuai dengan harapan bersama seluruh rakyat Indonesia.
“Karena masih panjang proses pascapemilu, kita upayakan agar tidak terjadi gejolak-gejolak di tengah masyarakat, makanya kita melakukan istigasah ini. Berdoa kepada Allah Swt, mengetuk pintu langit supaya tetap terjaga keamanan dan kedamaian di Indonesia, khususnya di Palangka Raya, Kalimantan Tengah,” tuturnya.
Karena itu dalam istigasah tersebut ada salat hajat dan membaca amalan lainnya. Membacakan selawat nariyah sebanyak 4.444 kali dan qasidah burdah bersama seluruh jemaah yang hadir di Masjid Raya Darussalam malam itu.
Senada disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalteng, Dr H. Noor Fahmi.
“Kita patut bersyukur karena pemilu telah terlaksana dengan lancar,” ujarnya. Menurutnya, siapa pun nanti yang terpilih, sebagai rakyat kita harus memberikan dukungan, yang mana itu sesuai dengan tujuan istigasah malam itu. Berdoa bersama agar rakyat Indonesia selalu hidup rukun, damai, dan makmur, terkhusus masyarakat Kalimantan Tengah. (*/ce/ala)