Minggu, Oktober 13, 2024
27 C
Palangkaraya

KPU Kalteng Gelar Nobar Film Tepatilah Janji

Mengenalkan Tahapan Pilkada, Dorong Masyarakat Gunakan Hak Pilih

Sebagai upaya mengenalkan tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar nonton bareng film Tepatilah Janji. Kegiatan ini dihadiri komisioner KPU Kalteng, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur beserta perwakilan, serta awak media. Film ini dikemas dalam genre komedi yang menggambarkan situasi politik saat ini.

 

ILHAM ROMADHONA, Palangka Raya

KPU bekerja sama dengan Asta Jaya Centra Cinema, Padi Padi Creative dan Garin Workshop merilis film komedi berjudul Tepatilah Janji.

Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan dibintangi sejumlah aktor terkenal, seperti Ibnu Jamil, Cut Mini, Shenina Cinnamon, Bima Zeno, Kevin Abani, Faradina Mufti, Givina Lukita, Siti Fauziah, serta Trio Timus: Theresia WD, Asriuni Pradipta, dan Irene Vista.

Dengan mengusung tema pilkada, film ini berhasil memukau penonton melalui pendekatan komedi yang ringan penuh makna.

Film ini bertujuan untuk mengajak masyarakat, khususnya pemilih pemula, agar lebih sadar menggunakan hak pilih pada pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024.

Baca Juga :  Wiyatno: Selamat untuk Sugianto-Edy

Cerita film berfokus pada keluarga Pertiwi yang memiliki tiga anak, di mana anak tertua, Adam, terjun ke dunia politik dan menjabat kepala desa. Kemudian, ambisi untuk maju ke pilkada Kabupaten Pancawarna muncul ketika ayah mertua mendorong Adam untuk mencalonkan diri sebagai bupati.

Desa Ngambang, desa terpadat di Kabupaten Pancawarna, menjadi medan persaingan suara bagi Adam dan pasangannya melawan pasangan petahana; Rahayu dan Herman.

Rahayu, dengan kekuatan birokrasi, menggunakan cara-cara kotor untuk memenangkan suara, seperti memberikan bantuan sosial, door prize, hingga uang tunai.

Sementara itu, Adam hanya mengandalkan tekad dan janji-janji politik. Salah satunya adalah rencana pembangunan waduk untuk kesejahteraan petani.

Adam dibantu oleh seorang juragan tambang pasir bernama Somad, yang berjanji akan mendukung pembangunan waduk, asalkan izin tambang pasirnya diperluas.

Dalam kontestasi pilkada itu, pasangan Adam dan Yanto berhasil mengalahkan pasangan Rahayu dan Herman.

Baca Juga :  Mental Teruji saat Koas di Masa Awal Pandemi Covid-19

Namun, setelah setahun menjabat, janji pembangunan waduk tak kunjung direalisasikan, hingga memunculkan protes dari warga.

Adam akhirnya mengambil inisiatif untuk memulai pembangunan waduk, meski tanpa dukungan Somad.

Ketua KPU Provinsi Kalteng Sastriadi menjelaskan, pemutaran film ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama pemilih pemula, tentang proses pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan tahun ini.

“Pemutaran film ini adalah bagian dari upaya KPU untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilih,” kata Sastriadi.

Film Tepatilah Janji merupakan kelanjutan dari film sebelumnya, Kejarlah Janji, yang tayang pada September 2023. Film ini mengangkat kembali isu politik yang relevan dengan pilkada.

Melalui pemutaran film ini, diharapkan penonton dapat memahami pentingnya menjauhi politik uang dan berbagai praktik buruk lainnya yang kerap muncul dalam pentas politik.

“Film ini merupakan salah satu cara KPU untuk mengenalkan tahapan pilkada, serta mendorong masyarakat agar menggunakan hak pilih dengan bijak,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Sebagai upaya mengenalkan tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar nonton bareng film Tepatilah Janji. Kegiatan ini dihadiri komisioner KPU Kalteng, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur beserta perwakilan, serta awak media. Film ini dikemas dalam genre komedi yang menggambarkan situasi politik saat ini.

 

ILHAM ROMADHONA, Palangka Raya

KPU bekerja sama dengan Asta Jaya Centra Cinema, Padi Padi Creative dan Garin Workshop merilis film komedi berjudul Tepatilah Janji.

Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan dibintangi sejumlah aktor terkenal, seperti Ibnu Jamil, Cut Mini, Shenina Cinnamon, Bima Zeno, Kevin Abani, Faradina Mufti, Givina Lukita, Siti Fauziah, serta Trio Timus: Theresia WD, Asriuni Pradipta, dan Irene Vista.

Dengan mengusung tema pilkada, film ini berhasil memukau penonton melalui pendekatan komedi yang ringan penuh makna.

Film ini bertujuan untuk mengajak masyarakat, khususnya pemilih pemula, agar lebih sadar menggunakan hak pilih pada pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024.

Baca Juga :  Wiyatno: Selamat untuk Sugianto-Edy

Cerita film berfokus pada keluarga Pertiwi yang memiliki tiga anak, di mana anak tertua, Adam, terjun ke dunia politik dan menjabat kepala desa. Kemudian, ambisi untuk maju ke pilkada Kabupaten Pancawarna muncul ketika ayah mertua mendorong Adam untuk mencalonkan diri sebagai bupati.

Desa Ngambang, desa terpadat di Kabupaten Pancawarna, menjadi medan persaingan suara bagi Adam dan pasangannya melawan pasangan petahana; Rahayu dan Herman.

Rahayu, dengan kekuatan birokrasi, menggunakan cara-cara kotor untuk memenangkan suara, seperti memberikan bantuan sosial, door prize, hingga uang tunai.

Sementara itu, Adam hanya mengandalkan tekad dan janji-janji politik. Salah satunya adalah rencana pembangunan waduk untuk kesejahteraan petani.

Adam dibantu oleh seorang juragan tambang pasir bernama Somad, yang berjanji akan mendukung pembangunan waduk, asalkan izin tambang pasirnya diperluas.

Dalam kontestasi pilkada itu, pasangan Adam dan Yanto berhasil mengalahkan pasangan Rahayu dan Herman.

Baca Juga :  Mental Teruji saat Koas di Masa Awal Pandemi Covid-19

Namun, setelah setahun menjabat, janji pembangunan waduk tak kunjung direalisasikan, hingga memunculkan protes dari warga.

Adam akhirnya mengambil inisiatif untuk memulai pembangunan waduk, meski tanpa dukungan Somad.

Ketua KPU Provinsi Kalteng Sastriadi menjelaskan, pemutaran film ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama pemilih pemula, tentang proses pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan tahun ini.

“Pemutaran film ini adalah bagian dari upaya KPU untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilih,” kata Sastriadi.

Film Tepatilah Janji merupakan kelanjutan dari film sebelumnya, Kejarlah Janji, yang tayang pada September 2023. Film ini mengangkat kembali isu politik yang relevan dengan pilkada.

Melalui pemutaran film ini, diharapkan penonton dapat memahami pentingnya menjauhi politik uang dan berbagai praktik buruk lainnya yang kerap muncul dalam pentas politik.

“Film ini merupakan salah satu cara KPU untuk mengenalkan tahapan pilkada, serta mendorong masyarakat agar menggunakan hak pilih dengan bijak,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/