Site icon KaltengPos

Modal Terbatas, Pinjam Oven Milik Tante untuk Bikin Cookies

BERWIRAUSAHA: Dinda Rizki Aulia menunjukan cookies buatannya yang diminati banyak konsumen.

BERMULA dari hobi memasak bersama sang kakak, Dinda Rizki Aulia kini sukses menjalankan bisnis soft cookies bernama Ha-ri Cookies. Dengan varian rasa unggulan seperti choco chip dan red velvet, bisnis ini telah mencuri perhatian pelanggan.

Mahasiswi Prodi Bimbingan Konseling Islam (BKI) IAIN Palangka Raya itu menceritakan, ide bisnisnya berawal dari mencoba resep cookies. Pada awal 2024, ia membagikan hasil karya tangannya itu kepada teman dan keluarga. Ternyata mendapat pujian karena cita rasa yang khas. Ada dua varian yang diproduksi Ha-ri Cookies, yakni choco chip dan red velvet.

“Harganya Rp8.000 per cookies,” kata Dinda kepada Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.

Nama Ha-ri Cookies terinspirasi dari karakter Shin Ha Ri dalam drama Korea berjudul Business Proposal. Dia berharap nama ini membawa keberuntungan, seperti kehidupan Shin Ha Ri yang mulus.

Dinda memulai bisnis ini dengan modal kecil, Rp50.000–Rp70.000, tetapi berhasil meraih omzet hingga Rp300.000. Untuk efisiensi, ia membeli bahan baku brown sugar dan choco chip di Kapuas, karena harganya lebih murah dibanding di Palangka Raya.

Dinda menjalankan bisnisnya dengan sistem pre-order dua kali sebulan melalui platform daring. Perempuan kelahiran Palangka Raya itu menitipkan produknya di toko-toko makanan ringan tiap akhir pekan.

“Tiap pre-order saya batasi hanya 20-25 pesanan, tetapi biasanya ada kelebihan yang saya jual,” ungkapnya.

Bisnis yang dijalankan Dinda mendapat dukungan penuh dari orang tua. Bahkan sampai membelikan oven baru untuk mendukung usahanya. Awal berbisnis, Dinda menggunakan oven milik tantenya.

“Saya memulai bisnis ini dengan uang sendiri, tetapi setelah melihat niat saya, orang tua saya memutuskan untuk membantu,” tutur Dinda.

 

Selain menjadi sumber penghasilan tambahan, bisnis cookies ini juga menjadi cara Dinda mengatasi stres dari rutinitas kuliah dan organisasi. “Berjualan cookies bikin saya senang, karena selain menjalankan hobi, saya juga bisa menambah uang jajan dan tabungan,” tambahnya.

Ke depannya, Dinda berencana menambah varian rasa baru, seperti green tea dan matcha. Perempuan yang aktif berorganisasi dan pencinta warna biru ini juga bermimpi memiliki toko kue kecil untuk mengembangkan usaha sekaligus menyalurkan hobinya.

“Saya ingin terus belajar mencoba resep baru agar bisa memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan,” tutupnya.

Dengan semangat dan tekadnya, Dinda membuktikan bahwa hobi yang ditekuni dengan serius bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Ha-ri Cookies menjadi bukti nyata dari keberanian seorang anak muda untuk memulai usaha dari nol. (ce/ram)

Exit mobile version