Jumat, September 20, 2024
36.3 C
Palangkaraya

Objek Wisata Religi Belum Dilengkapi Biografi sang Kiai

“Setelah Pengeran Aria Wiraraja diangkat menjadi Makubumi Kesultanan Banjar, jabatan Mangkubumi II Kesultanan Kutaringin mengalami kekosongan, siapa penggantinya tidak dijelaskan detail, dan belum ditemukan sejarah yang mengarah kepada penerus jabatan Mangkubumi di Kesultanan Kutaringin,” pungkasnya.

Jejak sejarah peninggalan Kiai Gede dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Kotawaringin diabadikan hingga kini. Kompleks pemakaman dan Masjid Kiai Gede dijadikan objek wisata religi yang tak pernah sepi dari pengunjung.

Antusiasme peziarah yang datang dari berbagai daerah mendorong pemerintah daerah menyulap kecamatan yang memiliki 2 kelurahan dan 15 desa ini menjadi destinasi wisata religi. Hal ini sejalan dengan program prioritas pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata.

Baca Juga :  Altruisme terhadap Lingkungan, Kampanyekan Aksi Penghijauan

Pada beberapa kesempatan, Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah mengatakan bahwa wilayah Kecamatan Kotawaringin Lama memiliki beberapa objek wisata potensial.

Di antaranya Masjid Kiai Gede dan kompleks makam, Istana Al Nursari, Danau Masorayan, dan Danau Gatal. Dari beberapa destinasi itu, yang paling kental adalah wisata religi karena punya bukti peninggalan sejarah.

“Bapak Gubernur Kalteng (H Sugianto Sabran) pernah meminta kepada pengelola makam Kiai Gede agar membuat silsilah tentang Kiai Gede, sehingga pengunjung bisa membaca asal mula kedatangan Kiai Gede hingga wafatnya dan kaitannya dengan berdirinya Kerajaan/Kesultanan Kutaringin,” terang Hj Nurhidayah.

“Setelah Pengeran Aria Wiraraja diangkat menjadi Makubumi Kesultanan Banjar, jabatan Mangkubumi II Kesultanan Kutaringin mengalami kekosongan, siapa penggantinya tidak dijelaskan detail, dan belum ditemukan sejarah yang mengarah kepada penerus jabatan Mangkubumi di Kesultanan Kutaringin,” pungkasnya.

Jejak sejarah peninggalan Kiai Gede dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Kotawaringin diabadikan hingga kini. Kompleks pemakaman dan Masjid Kiai Gede dijadikan objek wisata religi yang tak pernah sepi dari pengunjung.

Antusiasme peziarah yang datang dari berbagai daerah mendorong pemerintah daerah menyulap kecamatan yang memiliki 2 kelurahan dan 15 desa ini menjadi destinasi wisata religi. Hal ini sejalan dengan program prioritas pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata.

Baca Juga :  Altruisme terhadap Lingkungan, Kampanyekan Aksi Penghijauan

Pada beberapa kesempatan, Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah mengatakan bahwa wilayah Kecamatan Kotawaringin Lama memiliki beberapa objek wisata potensial.

Di antaranya Masjid Kiai Gede dan kompleks makam, Istana Al Nursari, Danau Masorayan, dan Danau Gatal. Dari beberapa destinasi itu, yang paling kental adalah wisata religi karena punya bukti peninggalan sejarah.

“Bapak Gubernur Kalteng (H Sugianto Sabran) pernah meminta kepada pengelola makam Kiai Gede agar membuat silsilah tentang Kiai Gede, sehingga pengunjung bisa membaca asal mula kedatangan Kiai Gede hingga wafatnya dan kaitannya dengan berdirinya Kerajaan/Kesultanan Kutaringin,” terang Hj Nurhidayah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/