Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Mengenal Dhigna Bela Angelika, Pemustaka Terbaik di Dispursip Kalteng

Buku Atomic Habits Mengubahnya Jadi Pribadi Lebih Baik

Buku dimaknai sebagai jendela dunia. Ada banyak ilmu dan pengetahuan yang bisa didapatkan dengan membaca buku. Setiap pribadi yang gemar membaca, tentu memiliki buku-buku favorit. Seperti Dhigna Bela Angelika yang doyan membaca buku bertemakan pengembangan diri.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

DAMPAK positif dari membaca buku tentu akan dirasakan bagi mereka yang memang gemar membaca. Banyak ilmu dan pengetahuan baru yang bisa ditemukan melalui buku-buku yang dibaca. Seperti judul buku berjudul ‘Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat’ yang ditulis oleh Mark Manson dan buku ‘Atomic Habits’ karya James Clear. Dua buku favorit Dhigna Bela Angelika itulah yang memotivasinya untuk terus memperbaiki diri.

“Setelah membaca buku itu, wawasan saya jadi bertambah dan saya menjadi lebih terbuka. Saya menemukan hal-hal positif yang ternyata bisa mengubah hal yang tidak baik dalam diri saya menjadi lebih baik,” kata Dhigna saat diwawancarai, Rabu (15/2).

Perempuan asal Kota Ngabang, Kalimantan Barat (Kalbar) ini merasakan banyak dampak yang didapatkan dari membaca buku-buku tentang self improvement atau pengembangan diri. Memang, bukan tanpa alasan ia menyukai buku-buku bertema itu. Ia merasa bahwa buku ini penting untuknya, karena ia menyadari kepribadiannya yang memiliki sifat keras kepala. Di sisi lain, dia juga memiliki jiwa penasaran yang cukup tinggi.

“Khususnya buku favorit saya seperti Atomic Habits. Buku ini berbicara tentang kebiasaan-kebiasaan baik yang harus dilakukan. Saya berusaha mempraktikan. Ternyata buku ini berdampak baik pada diri saya. Sesimpel bangun pagi untuk berolahraga dan beraktivitas positif lainnya,” jelas perempuan yang lahir 8 Juni 1998 ini.

Kesukaanya membaca buku tentang self improvement dimulai saat ia datang ke Kalteng tahun 2018 lalu untuk menempuh pendidikan ilmu hukum di Fakultas Hukum (FH) Universitas Palangka Raya (UPR). Sejak saat itu, tiap pekan ia tak pernah absen mengunjungi perpustakaan daerah provinsi di Jalan AIS Nasution Nomor 11, Kota Palangka Raya untuk membaca buku. Bermula sejak duduk di bangku kuliah lima tahun lalu, perpustakaan menjadi rumah keduanya di Kota Cantik ini.

Baca Juga :  Hak Masyarakat Belum Dipenuhi Perusahaan Sawit

“Saya suka membaca buku tentang self improvement sejak masuk kuliah. Selain membaca buku di perpustakaan, saya juga suka membaca buku-buku koleksi pribadi, saya punya lebih dari sepuluh buku terkait self improvement,” bebernya.

Untuk menyelesaikan tugas-tugas kampus, Dhigna lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan daerah. Terlebih saat mengerjakan skripsi, sebelum akhirnya ia dinyatakan lulus Desember 2022 lalu. Menurutnya, menyelesaikan tugas perkuliahan memang lebih asyik di perpustakaan. Selain tempatnya yang nyaman, juga tersedia buku-buku yang bisa dijadikan referensi tulisan.

“Selama menyusun skripsi, memang tidak sepenuhnya di perpustakaan, tetapi lebih sering di perpustakaan. Bahan-bahan lebih banyak mengambil referensi di perpustakaan ini, sembari menambah referensi dari perpustakaan kampus dan internet. Judul skripsi yang saya angkat adalah Pidana Tambahan terhadap Pelaku Kekerasan Rumah Tangga,” ujar perempuan yang menerima penghargaan dari Dinas Perpustakaan dan Arisp (Dispursip) Kalteng sebagai pengguna perpustakaan (pemustaka) terbaik kategori mahasiswa.

Penghargaan itu didapatkannya karena sering mengunjungi perpustakaan dan ada banyak buku yang sudah dibaca. Meski sudah lulus, perempuan yang biasa dipanggil Bela ini masih menyempatkan diri datang ke perpustakaan untuk membaca. Terkadang ia membawa buku pribadi dan menjadikan perpustakaan sebagai tempat untuk membaca.

“Beda rasanya membaca buku di kos dengan di perpustakaan, karena cepat bosan kalau di kos. Apalagi perpustakaan sudah bagus setelah direnovasi, sangat nyaman untuk tempat membaca,” tutur anak pertama dari tiga bersaudara ini.

Meski basic ilmunya terkait hukum, tetapi buku yang dibacanya bukan melulu buku yang berkaitan dengan ilmu hukum. Motivasinya datang ke perpustakaan adalah untuk membaca buku-buku kesukaan, yakni buku-buku yang membahas tentang self improvement.

“Kecuali ketika mengerjakan tugas dan skripsi, maka yang dibaca adalah buku tentang ilmu hukum, tetapi buku kesukaan saya yang berkaitan dengan self improvement,” katanya.

Baca Juga :  Tegakkan Demokrasi Indonesia dari Bawah Tanah  

Sebagai generasi muda zaman now, Dhigna juga suka bermain gadget seperti anak-anak muda umumnya. Namun bukan berarti tidak ada waktu untuk membaca buku. Justru gadget miliknya dimanfaatkan untuk membaca informasi yang bisa menambah wawasan dan pengetahuannya.

“Saya suka scroll Tik Tok atau Instagram dan media sosial lain. Tetapi membaca buku tetap menjadi prioritas, karena untuk menambah pengetahuan dengan membaca buku lebih fokus daripada membaca informasi di gadget,” tegasnya.

Membaca memang menjadi hobi Dhigna sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Berawal dari suka menulis cerita pendek (cerpen), ia pun jadi suka membaca cerpen dan novel. Namun sejak berada di bangku kuliah, ia justru tertarik dengan buku-buku terkait self improvement.

Usai diwisuda Desember 2022 lalu, Dhigna masih bertahan tinggal di Palangka Raya. Hari-harinya digunakan untuk membaca buku di perpustakaan. Kini ia mulai membaca banyak buku tentang manajemen sebagai modalnya memasuki dunia kerja.

“Masih di Palangka Raya karena menunggu ijazah keluar, setelah ini saya berencana mau mencari pekerjaan, makanya saya mencoba belajar ilmu manajemen sebagai modal nanti,” ucap perempuan yang bercita-cita jadi dosen itu.

Ia pun berpesan kepada generasi muda agar membiasakan diri membaca. Dengan membaca, lanjut dia, bisa mengubah pikiran dan pandangan seseorang. Baik dalam menyelesaikan masalah, memahami diri sendiri, ataupun hal-hal di luar.

Sementara itu, Kepala Dispursip Kalteng Nunu Andriani mengatakan, sebagai salah satu apresiasi kepada para pemustaka yang gemar membaca, pada akhir 2022 lalu Dispursip Kalteng telah memberikan penghargaan untuk berbagai kategori. Salah satunya kategori pemustaka terbaik yang sering datang ke perpustakaan dan telah membaca banyak buku.

“Saya ajak generasi muda Kalteng agar sering-sering datang ke perpustakaan untuk membaca, perpustakaan Kalteng memiliki ruang yang nyaman untuk membaca, loh,” ucap Nunu. (*/ce)

Buku dimaknai sebagai jendela dunia. Ada banyak ilmu dan pengetahuan yang bisa didapatkan dengan membaca buku. Setiap pribadi yang gemar membaca, tentu memiliki buku-buku favorit. Seperti Dhigna Bela Angelika yang doyan membaca buku bertemakan pengembangan diri.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

DAMPAK positif dari membaca buku tentu akan dirasakan bagi mereka yang memang gemar membaca. Banyak ilmu dan pengetahuan baru yang bisa ditemukan melalui buku-buku yang dibaca. Seperti judul buku berjudul ‘Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat’ yang ditulis oleh Mark Manson dan buku ‘Atomic Habits’ karya James Clear. Dua buku favorit Dhigna Bela Angelika itulah yang memotivasinya untuk terus memperbaiki diri.

“Setelah membaca buku itu, wawasan saya jadi bertambah dan saya menjadi lebih terbuka. Saya menemukan hal-hal positif yang ternyata bisa mengubah hal yang tidak baik dalam diri saya menjadi lebih baik,” kata Dhigna saat diwawancarai, Rabu (15/2).

Perempuan asal Kota Ngabang, Kalimantan Barat (Kalbar) ini merasakan banyak dampak yang didapatkan dari membaca buku-buku tentang self improvement atau pengembangan diri. Memang, bukan tanpa alasan ia menyukai buku-buku bertema itu. Ia merasa bahwa buku ini penting untuknya, karena ia menyadari kepribadiannya yang memiliki sifat keras kepala. Di sisi lain, dia juga memiliki jiwa penasaran yang cukup tinggi.

“Khususnya buku favorit saya seperti Atomic Habits. Buku ini berbicara tentang kebiasaan-kebiasaan baik yang harus dilakukan. Saya berusaha mempraktikan. Ternyata buku ini berdampak baik pada diri saya. Sesimpel bangun pagi untuk berolahraga dan beraktivitas positif lainnya,” jelas perempuan yang lahir 8 Juni 1998 ini.

Kesukaanya membaca buku tentang self improvement dimulai saat ia datang ke Kalteng tahun 2018 lalu untuk menempuh pendidikan ilmu hukum di Fakultas Hukum (FH) Universitas Palangka Raya (UPR). Sejak saat itu, tiap pekan ia tak pernah absen mengunjungi perpustakaan daerah provinsi di Jalan AIS Nasution Nomor 11, Kota Palangka Raya untuk membaca buku. Bermula sejak duduk di bangku kuliah lima tahun lalu, perpustakaan menjadi rumah keduanya di Kota Cantik ini.

Baca Juga :  Hak Masyarakat Belum Dipenuhi Perusahaan Sawit

“Saya suka membaca buku tentang self improvement sejak masuk kuliah. Selain membaca buku di perpustakaan, saya juga suka membaca buku-buku koleksi pribadi, saya punya lebih dari sepuluh buku terkait self improvement,” bebernya.

Untuk menyelesaikan tugas-tugas kampus, Dhigna lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan daerah. Terlebih saat mengerjakan skripsi, sebelum akhirnya ia dinyatakan lulus Desember 2022 lalu. Menurutnya, menyelesaikan tugas perkuliahan memang lebih asyik di perpustakaan. Selain tempatnya yang nyaman, juga tersedia buku-buku yang bisa dijadikan referensi tulisan.

“Selama menyusun skripsi, memang tidak sepenuhnya di perpustakaan, tetapi lebih sering di perpustakaan. Bahan-bahan lebih banyak mengambil referensi di perpustakaan ini, sembari menambah referensi dari perpustakaan kampus dan internet. Judul skripsi yang saya angkat adalah Pidana Tambahan terhadap Pelaku Kekerasan Rumah Tangga,” ujar perempuan yang menerima penghargaan dari Dinas Perpustakaan dan Arisp (Dispursip) Kalteng sebagai pengguna perpustakaan (pemustaka) terbaik kategori mahasiswa.

Penghargaan itu didapatkannya karena sering mengunjungi perpustakaan dan ada banyak buku yang sudah dibaca. Meski sudah lulus, perempuan yang biasa dipanggil Bela ini masih menyempatkan diri datang ke perpustakaan untuk membaca. Terkadang ia membawa buku pribadi dan menjadikan perpustakaan sebagai tempat untuk membaca.

“Beda rasanya membaca buku di kos dengan di perpustakaan, karena cepat bosan kalau di kos. Apalagi perpustakaan sudah bagus setelah direnovasi, sangat nyaman untuk tempat membaca,” tutur anak pertama dari tiga bersaudara ini.

Meski basic ilmunya terkait hukum, tetapi buku yang dibacanya bukan melulu buku yang berkaitan dengan ilmu hukum. Motivasinya datang ke perpustakaan adalah untuk membaca buku-buku kesukaan, yakni buku-buku yang membahas tentang self improvement.

“Kecuali ketika mengerjakan tugas dan skripsi, maka yang dibaca adalah buku tentang ilmu hukum, tetapi buku kesukaan saya yang berkaitan dengan self improvement,” katanya.

Baca Juga :  Tegakkan Demokrasi Indonesia dari Bawah Tanah  

Sebagai generasi muda zaman now, Dhigna juga suka bermain gadget seperti anak-anak muda umumnya. Namun bukan berarti tidak ada waktu untuk membaca buku. Justru gadget miliknya dimanfaatkan untuk membaca informasi yang bisa menambah wawasan dan pengetahuannya.

“Saya suka scroll Tik Tok atau Instagram dan media sosial lain. Tetapi membaca buku tetap menjadi prioritas, karena untuk menambah pengetahuan dengan membaca buku lebih fokus daripada membaca informasi di gadget,” tegasnya.

Membaca memang menjadi hobi Dhigna sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Berawal dari suka menulis cerita pendek (cerpen), ia pun jadi suka membaca cerpen dan novel. Namun sejak berada di bangku kuliah, ia justru tertarik dengan buku-buku terkait self improvement.

Usai diwisuda Desember 2022 lalu, Dhigna masih bertahan tinggal di Palangka Raya. Hari-harinya digunakan untuk membaca buku di perpustakaan. Kini ia mulai membaca banyak buku tentang manajemen sebagai modalnya memasuki dunia kerja.

“Masih di Palangka Raya karena menunggu ijazah keluar, setelah ini saya berencana mau mencari pekerjaan, makanya saya mencoba belajar ilmu manajemen sebagai modal nanti,” ucap perempuan yang bercita-cita jadi dosen itu.

Ia pun berpesan kepada generasi muda agar membiasakan diri membaca. Dengan membaca, lanjut dia, bisa mengubah pikiran dan pandangan seseorang. Baik dalam menyelesaikan masalah, memahami diri sendiri, ataupun hal-hal di luar.

Sementara itu, Kepala Dispursip Kalteng Nunu Andriani mengatakan, sebagai salah satu apresiasi kepada para pemustaka yang gemar membaca, pada akhir 2022 lalu Dispursip Kalteng telah memberikan penghargaan untuk berbagai kategori. Salah satunya kategori pemustaka terbaik yang sering datang ke perpustakaan dan telah membaca banyak buku.

“Saya ajak generasi muda Kalteng agar sering-sering datang ke perpustakaan untuk membaca, perpustakaan Kalteng memiliki ruang yang nyaman untuk membaca, loh,” ucap Nunu. (*/ce)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/