Oleh; Agus Pramono
GENDERANG mulai ditabuh. Sorak sorai pendukung mulai menggema. Empat bakal pasangan calon meramaikan pemilihan gubernur Kalimantan Tengah. Mereka sudah mendaftar di KPU.
H Abdul Razak akhirnya berpaling ke Sri Suwanto. Memilih berpisah dengan Perdie M Yoseph. Perdie enggan bertarung dengan kakaknya, Willy M Yoseph yang maju bersama Habib Ismail, lawannya di pemilihan gubernur tahun 2014 lalu.
Sri Suwanto begitu gagah ketika mendaftar ke KPU. Langkah kakinya panjang. Birokrat itu tak sadar, Pak Razak ketinggalan. Tak sadar beberapa kali Abdul Razak harus melangkah lebih cepat. Untung saja jarak dari kantor Golkar ke kantor KPU hanya selemparan batu.
Jika kakak dan adik menghindari konflik dalam politik, berbeda dengan apa yang dipilih Agustiar Sabran. Suami dari Aisyah itu ogah mengerem niat untuk jadi gubernur. Dia menggandeng Edy Pratowo. Pasangan itu mendaftar di hari terakhir. Pagi hari. Agustiar didampingi ibu dan mertua. Lalu ada istrinya yang menenteng tas bukan berlabel mahal. Melainkan tas berbahan rotan.
Agustiar siap melawan Abdul Razak, yang biasa dipanggil kakek oleh keluarga Sabran. Abdul Razak juga enggak mau lagi menunda untuk merasakan kursi empuk KH 1. Habis sudah kesabaran ayah Fairid Naparin itu.
Pilkada sebelumnya, dia sebetulnya punya niat maju. Meski sudah tahu lawannya Sugianto Sabran. Namun, kala itu keluarga tak merestui. Derbi keluarga tak bisa terbendung di pilkada tahun ini. Keduanya akan adu gagasan. Semoga saja tidak saling umbar aib saat debat nanti.
Pertarungan perebutan kursi gubernur Kalimantan Tengah semakin menarik dengan kemunculan Nadalsyah yang berpasangan dengan Supian Hadi. Keduanya tak bisa diremehkan. Bisa dibilang mereka adalah pemecah suara di wilayahnya.
Nadalsyah punya basis massa yang kuat di wilayah DAS Barito. Begitu juga Supian Hadi di Kotawaringin Timur. Bagi calon lain, jangan berharap banyak bisa meraup semua target suara di daerah itu.
Semua pasangan calon sudah melaksanakan tes kesehatan di RSUD dr Doris Sylvanus. Semoga hasilnya semuanya sehat. Tidak ada yang pura-pura sehat. Apakah ada yang terjegal di tes kesehatan ini?? Kita lihat saja nanti.
Semoga mereka selalu sehat. Baik saat kampanye sampai hari pemilihan. Saya mewakili doa masyarakat, semuanya sehat saat hari debat kandidat. Tidak ada yang sakit. Tidak ada yang pura-pura sakit.(*)
*) Penulis adalah Redaktur Pelaksana Kalteng Pos