Jumat, September 20, 2024
32 C
Palangkaraya

Renovasi Tahun 1990, Peristiwa 2013 Luluhlantakkan Bangunan

Sebagai masjid tertua di Kota Palangka Raya, Masjid Nurul Hikmah punya sejarah yang menarik untuk dikupas. Beberapa kali direnovasi. Bahkan pernah luluh lantak akibat kebakaran yang terjadi 4 April 2013 silam.

Agus Jaya, Palangka Raya

MENURUT penuturan H Zaini Madjedi selaku ketua pengurus masjid, selain membangun Masjid Nurul Hikmah, almarhum ayahnya (KH Muhammad Madjedi) juga membangun sekolah Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah yang berlokasi di Jalan dr Murdjani.

“Saat itu bapak (KH Muhamad Madjedi) sekaligus menjadi guru di sekolah tersebut,” kata mantan Camat Pahandut ini ketika berbincang dengan Kalteng Pos. Zaini Madjedi mengaku jika ia merupakan salah satu alumnus pertama di sekolah Madrasah itu.

Terkait bangunan masjid, tutur Zaini Madjedi, sudah beberapa kali direnovasi. Perombakan bangunan pertama kali dilakukan pada tahun 1990, atau sekitar 32 tahun lalu.

Renovasi yang dilakukan ketika itu, kata Zaini, dilakukan secara besar-besaran, sehingga bangunan yang berada di kompleks Palangkasari, Jalan Darmo Sugondo, Kelurahan Pahandut tersebut benar-benar nyaman untuk digunakan sebagai tempat beribadah dan kegiatan keagamaan.

Baca Juga :  Melihat Budi Daya Anggur Impor Milik Balok (1)

“Bangunan masjid yang awalnya terbuat dari kayu, kemudian diubah jadi bangunan tembok permanen,” terang H Zaini Madjedi.

Dengan bantuan dana dari Pangdam Tanjung Pura di Balikpapan, Masjid Nurul Hikmah bisa direnovasi secara besar besaran. Bangunan masjid diperluas lagi agar bisa menampung lebih banyak jemaah yang datang beribadah. “Pokoknya hampir semuanya diperbaiki, jadi lebih bagus dari sebelumnya,” ujar Zaini Madjedi.

Setelah masjid direnovasi dan bisa menampung lebih banyak jemaah, makin meningkat peran Masjid Nurul Hikmah. Bukan hanya sebagai tempat ibadah dan kegiatan keagamaan, tapi juga untuk kegiatan dakwah Islam dan kegiatan sosial.

Sayangnya, kemegahan bangunan Masjid Nurul Hikmah yang direnovasi Pangdam Tanjung Pura tak dapat dilihat lagi, setelah kebakaran hebat yang terjadi tahun 2013. Zaini Madjedi mengaku masih mengingat jelas peristiwa pada bulan Oktober 2013 itu. Lantaran tempat tinggalnya pun tak luput dari amukan si jago merah.

Baca Juga :  Yakin Produk Lokal Punya Keunggulan dan Berdaya Saing

“Waktu itu api besar sekali, jadi bangunan masjid habis semua (ludes terbakar, red), habis total waktu itu,” ucap Zaini Madjedi sembari mengenang peristiwa nahas tersebut.

Mengingat peran serta sejarah dari Masjid Nurul Hikmah terhadap perkembangan dakwah agama Islam di Kota Cantik ini, Pemerintah Kota Palangka Raya yang saat itu dipimpin HM Riban Satia bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berinisiatif membangun ulang masjid bersejarah ini.

“Pokoknya waktu itu pemerintah kota dan provinsi bertindak cepat, sekitar dua bulan setelah kebakaran, Masjid Nurul Hikmah dibangun kembali,” sebut H Zaini Madjedi. (bersambung/ce/ala)

Sebagai masjid tertua di Kota Palangka Raya, Masjid Nurul Hikmah punya sejarah yang menarik untuk dikupas. Beberapa kali direnovasi. Bahkan pernah luluh lantak akibat kebakaran yang terjadi 4 April 2013 silam.

Agus Jaya, Palangka Raya

MENURUT penuturan H Zaini Madjedi selaku ketua pengurus masjid, selain membangun Masjid Nurul Hikmah, almarhum ayahnya (KH Muhammad Madjedi) juga membangun sekolah Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah yang berlokasi di Jalan dr Murdjani.

“Saat itu bapak (KH Muhamad Madjedi) sekaligus menjadi guru di sekolah tersebut,” kata mantan Camat Pahandut ini ketika berbincang dengan Kalteng Pos. Zaini Madjedi mengaku jika ia merupakan salah satu alumnus pertama di sekolah Madrasah itu.

Terkait bangunan masjid, tutur Zaini Madjedi, sudah beberapa kali direnovasi. Perombakan bangunan pertama kali dilakukan pada tahun 1990, atau sekitar 32 tahun lalu.

Renovasi yang dilakukan ketika itu, kata Zaini, dilakukan secara besar-besaran, sehingga bangunan yang berada di kompleks Palangkasari, Jalan Darmo Sugondo, Kelurahan Pahandut tersebut benar-benar nyaman untuk digunakan sebagai tempat beribadah dan kegiatan keagamaan.

Baca Juga :  Melihat Budi Daya Anggur Impor Milik Balok (1)

“Bangunan masjid yang awalnya terbuat dari kayu, kemudian diubah jadi bangunan tembok permanen,” terang H Zaini Madjedi.

Dengan bantuan dana dari Pangdam Tanjung Pura di Balikpapan, Masjid Nurul Hikmah bisa direnovasi secara besar besaran. Bangunan masjid diperluas lagi agar bisa menampung lebih banyak jemaah yang datang beribadah. “Pokoknya hampir semuanya diperbaiki, jadi lebih bagus dari sebelumnya,” ujar Zaini Madjedi.

Setelah masjid direnovasi dan bisa menampung lebih banyak jemaah, makin meningkat peran Masjid Nurul Hikmah. Bukan hanya sebagai tempat ibadah dan kegiatan keagamaan, tapi juga untuk kegiatan dakwah Islam dan kegiatan sosial.

Sayangnya, kemegahan bangunan Masjid Nurul Hikmah yang direnovasi Pangdam Tanjung Pura tak dapat dilihat lagi, setelah kebakaran hebat yang terjadi tahun 2013. Zaini Madjedi mengaku masih mengingat jelas peristiwa pada bulan Oktober 2013 itu. Lantaran tempat tinggalnya pun tak luput dari amukan si jago merah.

Baca Juga :  Yakin Produk Lokal Punya Keunggulan dan Berdaya Saing

“Waktu itu api besar sekali, jadi bangunan masjid habis semua (ludes terbakar, red), habis total waktu itu,” ucap Zaini Madjedi sembari mengenang peristiwa nahas tersebut.

Mengingat peran serta sejarah dari Masjid Nurul Hikmah terhadap perkembangan dakwah agama Islam di Kota Cantik ini, Pemerintah Kota Palangka Raya yang saat itu dipimpin HM Riban Satia bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berinisiatif membangun ulang masjid bersejarah ini.

“Pokoknya waktu itu pemerintah kota dan provinsi bertindak cepat, sekitar dua bulan setelah kebakaran, Masjid Nurul Hikmah dibangun kembali,” sebut H Zaini Madjedi. (bersambung/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/