Minggu, November 24, 2024
24.7 C
Palangkaraya

Nana Tauran Sidik, Founder Start-Up Kota Cantik yang Jadi Inspirasi Anak Muda

Keranjang Acil, Mempermudah Belanja Sayur dan Keperluan Dapur

Didirikan Juli 2021, kini kehadiran Keranjang Acil sudah melekat bagi sebagian warga Palangka Raya. Bagaimana tidak? Melalui jasanya, pembeli bisa dengan mudah melalui gawai memesan sayur potong dan ikan, lengkap dengan bumbu siap masak.

GILANG RAHMAWATI, Palangka Raya

PADA era kemajuan teknologi saat ini, banyak hal bisa dilakukan dengan mudah hanya dengan menekan layar gawai. Berbelanja kebutuhan dapur misalnya. Tidak lagi harus berdesakan dengan sesama pembeli di pasar tradisional. Tidak harus keluar uang kertas untuk membayar belanjaan.

Di Kota Palangka Raya, kemudahan itu bisa ditemui di toko online Keranjang Acil. Owner Keranjang Acil, Nana Tauran Sidik berbagi kisah mengenai usaha yang dirintisnya itu.

“Usaha ini dilatarbelakangi dari kondisi saat pandemi dulu yang tidak bisa bersentuhan dengan orang, segalanya dibatasi, termasuk untuk pergi ke pasar. Kami, Keranjang Acil berusaha menjembatani konsumen dan pedagang,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Ia memulai usaha tersebut dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, yakni media sosial Instagram dan Facebook. “Awal mula itu di Instagram, saya masih pakai akun pribadi. Saya buka layanan belanja paket sayur potong di media sosial itu. Awal pengikut masih sekitar 1.400, sekarang alhamdulillah udah di atas 5.340 pengikut,” tuturnya.

Baca Juga :  Ingatkan Santri Bahaya Terorisme dan Radikalisme

Wanita berusia 28 tahun itu perlahan melebarkan usahanya melalui software yang disediakan pihak ketiga. Kini pelanggannya tinggal memesan di toko online yang dapat diunduh di gawai masing-masing. Di toko online https://lummoshop.com/keranjangacil1 itu tertera berbagai produk yang sudah disesuaikan dengan kategori. Ada paket sayur potong. Ada paket ikan bumbu goreng.

Hanya saja barang yang dipesan tidak langsung dikirim pada hari yang sama. Ia memberikan pelayanan pemesanan satu hari sebelum pengantaran. Hal itu untuk menyiapkan produk yang dipesan. Pasalnya, saat ini ia masih mengerjakan segalanya sendiri. Sebagai owner hingga konten kreator.

“Kalau ditanya seberapa pengaruh media digital, sangat berpengaruh. Meski mengerjakan sendiri, tetapi saya berusaha memperkuat media digital ini untuk pengembangan usaha, seperti peningkatan digital marketing, konten yang disajikan, sampai hal sepele seperti memilih tone warna tiap konten. Itu semua saya lakukan sendiri,” tambah presenter salah satu stasiun televisi nasional area Kalteng ini.

Baca Juga :  Renovasi Tahun 1990, Peristiwa 2013 Luluhlantakkan Bangunan

Sama seperti pelaku usaha lain, ia juga mengalami berbagai kendala selama mengembangkan bisnis ini. Diceritakannya, karena Keranjang Acil berbasis toko online, maka pemenuhan kapasitas produksi yang begitu besar masih terbatas. Hal ini juga menjadi pekerjaan rumah baginya.

“Salah satu kendala terbesar produk kami itu tidak tahan lebih dari tiga hari. Pekerjaan rumah saya ke depan adalah bagaimana mencetuskan produk yang tahan lama, sehingga bisa dikirim sampai luar daerah. Salah satu target adalah bumbu masak. Bikin kemasan sachet bisa tahan satu sampai dua bulan,” ucap Nana.

Berkat kegigihannya mengembangkan usaha tersebut, ia sering kali dipanggil untuk menyebarkan inspirasi sebagai pelaku usaha muda. Baru-baru ini, idenya membuka Keranjang Acil telah berhasil menoreh prestasi di ajang Pitching Battle sesama founders start-up di Kota Cantik. Prestasi itu memacunya untuk tidak berhenti berkembang. “Dalam ajang seperti itu, saya bertemu dengan inovator lain, saya menerima banyak masukan untuk mengembangkan usaha ini,” tutupnya. (*/ce)

Didirikan Juli 2021, kini kehadiran Keranjang Acil sudah melekat bagi sebagian warga Palangka Raya. Bagaimana tidak? Melalui jasanya, pembeli bisa dengan mudah melalui gawai memesan sayur potong dan ikan, lengkap dengan bumbu siap masak.

GILANG RAHMAWATI, Palangka Raya

PADA era kemajuan teknologi saat ini, banyak hal bisa dilakukan dengan mudah hanya dengan menekan layar gawai. Berbelanja kebutuhan dapur misalnya. Tidak lagi harus berdesakan dengan sesama pembeli di pasar tradisional. Tidak harus keluar uang kertas untuk membayar belanjaan.

Di Kota Palangka Raya, kemudahan itu bisa ditemui di toko online Keranjang Acil. Owner Keranjang Acil, Nana Tauran Sidik berbagi kisah mengenai usaha yang dirintisnya itu.

“Usaha ini dilatarbelakangi dari kondisi saat pandemi dulu yang tidak bisa bersentuhan dengan orang, segalanya dibatasi, termasuk untuk pergi ke pasar. Kami, Keranjang Acil berusaha menjembatani konsumen dan pedagang,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Ia memulai usaha tersebut dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, yakni media sosial Instagram dan Facebook. “Awal mula itu di Instagram, saya masih pakai akun pribadi. Saya buka layanan belanja paket sayur potong di media sosial itu. Awal pengikut masih sekitar 1.400, sekarang alhamdulillah udah di atas 5.340 pengikut,” tuturnya.

Baca Juga :  Ingatkan Santri Bahaya Terorisme dan Radikalisme

Wanita berusia 28 tahun itu perlahan melebarkan usahanya melalui software yang disediakan pihak ketiga. Kini pelanggannya tinggal memesan di toko online yang dapat diunduh di gawai masing-masing. Di toko online https://lummoshop.com/keranjangacil1 itu tertera berbagai produk yang sudah disesuaikan dengan kategori. Ada paket sayur potong. Ada paket ikan bumbu goreng.

Hanya saja barang yang dipesan tidak langsung dikirim pada hari yang sama. Ia memberikan pelayanan pemesanan satu hari sebelum pengantaran. Hal itu untuk menyiapkan produk yang dipesan. Pasalnya, saat ini ia masih mengerjakan segalanya sendiri. Sebagai owner hingga konten kreator.

“Kalau ditanya seberapa pengaruh media digital, sangat berpengaruh. Meski mengerjakan sendiri, tetapi saya berusaha memperkuat media digital ini untuk pengembangan usaha, seperti peningkatan digital marketing, konten yang disajikan, sampai hal sepele seperti memilih tone warna tiap konten. Itu semua saya lakukan sendiri,” tambah presenter salah satu stasiun televisi nasional area Kalteng ini.

Baca Juga :  Renovasi Tahun 1990, Peristiwa 2013 Luluhlantakkan Bangunan

Sama seperti pelaku usaha lain, ia juga mengalami berbagai kendala selama mengembangkan bisnis ini. Diceritakannya, karena Keranjang Acil berbasis toko online, maka pemenuhan kapasitas produksi yang begitu besar masih terbatas. Hal ini juga menjadi pekerjaan rumah baginya.

“Salah satu kendala terbesar produk kami itu tidak tahan lebih dari tiga hari. Pekerjaan rumah saya ke depan adalah bagaimana mencetuskan produk yang tahan lama, sehingga bisa dikirim sampai luar daerah. Salah satu target adalah bumbu masak. Bikin kemasan sachet bisa tahan satu sampai dua bulan,” ucap Nana.

Berkat kegigihannya mengembangkan usaha tersebut, ia sering kali dipanggil untuk menyebarkan inspirasi sebagai pelaku usaha muda. Baru-baru ini, idenya membuka Keranjang Acil telah berhasil menoreh prestasi di ajang Pitching Battle sesama founders start-up di Kota Cantik. Prestasi itu memacunya untuk tidak berhenti berkembang. “Dalam ajang seperti itu, saya bertemu dengan inovator lain, saya menerima banyak masukan untuk mengembangkan usaha ini,” tutupnya. (*/ce)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/