Jumat, November 22, 2024
24.1 C
Palangkaraya

Belajar dari Petugas Taman dan YouTube, Bonsai Ditawar Tamu Rp 20 Juta

Imbauan untuk tidak bepergian selama pandemi dimanfaatkan warga Jalan Manggis untuk merawat dan mempercantik taman di kampungnya. Mereka berinisiatif mengisi taman yang sebelumnya gersang dengan aneka bonsai. Ide itu muncul ketika mereka bekerja dari rumah.

LUGAS WICAKSONO, Surabaya

SEJUMLAH warga merawat tanaman bonsai di taman Jalan Manggis, Tambaksari, kemarin pagi. Ada yang memangkas cabang-cabang, membersihkan gulma, dan sebagian lagi menyiraminya. Lebih dari 30 pohon bonsai ditanam di taman itu. Mulai yang masih kecil hingga yang sudah jadi.

Aktivitas tersebut dilakoni warga setempat sejak setahun terakhir ketika awal pandemi. Mario Herry Huwae, ketua RT 6 setempat, menyatakan bahwa saat itu kampungnya yang biasa sepi ketika pagi berubah menjadi ramai karena banyaknya warga yang bekerja dari rumah. Mereka lebih banyak punya kesempatan untuk bertemu dan berdiskusi dengan tetangga.

Baca Juga :  Tertarik dengan Ilmu Anatomi

”Selama pandemi, kesempatan bertemu lebih sering karena yang kerja kantoran banyak yang WFH (work from home). Kami lihat taman kurang tertata dengan baik. Setelah ngobrol-ngobrol, warga inisiatif untuk menanaminya dengan bonsai,’’ ujar Herry.

Winanda Gimon, ketua RT 8 setempat, menambahkan bahwa taman itu sebetulnya sudah lama ada. Dahulu sempat dirawat seorang warga.

Namun, ketika warga tersebut meninggal, taman itu tidak terawat dan tampak gersang. ’’Kami berkoordinasi dengan lurah dan camat untuk merenovasi taman yang diteruskan ke dinas terkait,’’ katanya.

Imbauan untuk tidak bepergian selama pandemi dimanfaatkan warga Jalan Manggis untuk merawat dan mempercantik taman di kampungnya. Mereka berinisiatif mengisi taman yang sebelumnya gersang dengan aneka bonsai. Ide itu muncul ketika mereka bekerja dari rumah.

LUGAS WICAKSONO, Surabaya

SEJUMLAH warga merawat tanaman bonsai di taman Jalan Manggis, Tambaksari, kemarin pagi. Ada yang memangkas cabang-cabang, membersihkan gulma, dan sebagian lagi menyiraminya. Lebih dari 30 pohon bonsai ditanam di taman itu. Mulai yang masih kecil hingga yang sudah jadi.

Aktivitas tersebut dilakoni warga setempat sejak setahun terakhir ketika awal pandemi. Mario Herry Huwae, ketua RT 6 setempat, menyatakan bahwa saat itu kampungnya yang biasa sepi ketika pagi berubah menjadi ramai karena banyaknya warga yang bekerja dari rumah. Mereka lebih banyak punya kesempatan untuk bertemu dan berdiskusi dengan tetangga.

Baca Juga :  Tertarik dengan Ilmu Anatomi

”Selama pandemi, kesempatan bertemu lebih sering karena yang kerja kantoran banyak yang WFH (work from home). Kami lihat taman kurang tertata dengan baik. Setelah ngobrol-ngobrol, warga inisiatif untuk menanaminya dengan bonsai,’’ ujar Herry.

Winanda Gimon, ketua RT 8 setempat, menambahkan bahwa taman itu sebetulnya sudah lama ada. Dahulu sempat dirawat seorang warga.

Namun, ketika warga tersebut meninggal, taman itu tidak terawat dan tampak gersang. ’’Kami berkoordinasi dengan lurah dan camat untuk merenovasi taman yang diteruskan ke dinas terkait,’’ katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/