Ketika anda ditanya oleh orang lain, Apakah anda ingin masuk surga? Tentu kita akan menjawab, saya ingin masuk surga, dan semua orangpun kalau ditanya, pasti akan memberikan jawaban yang sama.
Hal ini sama dengan orang yang ingin masuk perguruan tinggi terkenal, tentu ada syarat yang harus dipenuhi. Mulai dari memiliki ijazah SMA, berkelakuan baik, bebas narkoba, berbadan sehat dan lain sebagainya.
Begitu juga surga, banyak syarat yang harus dipenuhi agar kita bisa memasukinya. Banyak ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan syarat-syarat orang bisa masuk surga. Seperti dalam QS. Al-Baqarah : 25, “ Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai …”.
Dalam QS. At Taubah : 22-23, yaitu orang-orang yang berhijrah dan berjuang di jalan Allah, QS. Az-Zumar : 17, orang-orang yang bertaubat dan tidak menyembah selain Allah, QS. As Shaffat : 40-43, orang-orang yang tulus dan ikhlas beriman kepada Allah, QS. Fussilat : 30, yaitu mereka yang konsisten beriman kepada Allah.
Dari sekian banyak pilihan jalan menuju surga, ada di antara kita yang memilih masuk surga melalui jalan berhaji. Meskipun saat ini untuk berangkat haji perlu waktu puluhan tahun lamanya, belum lagi syarat dari kesehatan yang harus dipenuhi, dan pastinya biaya yang dikeluarkan untuk ibadah haji mahal.
Karena ibadah haji sebagai penyempurna dari rukun Islam yang ke lima, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah : 158, barangsiapa berhaji atau berumrah ke Baitullah, maka tidak ada dosa baginya.
Dalam QS. Al-Baqarah : 197, kerjakanlah haji pada bulan yang sudah ditentukan, bagi yang berhaji maka janganlah berkata kotor, berbuat maksiat dan bertengkar/ berselisih di dalamnya. QS. Ali Imran : 97 juga menyebutkan bahwa haji itu merupakan kewajiban bagi manusia untuk berkunjung ke Baitullah (bagi yang mampu).
Namun demikian orang-orang yang mampu melakukan perjalanan haji selama 40 hari lebih, dalam keadaan sehat, mengerjakan syarat dan rukun haji, tidak melakukan larangan berihram, maka hajinya bisa diterima dan balasannya surga.
Sebagaimana Hadis dari Bukhari dan Muslim “ Haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga”. Haji yang mabrur adalah haji yang sempurna, dilakukan dengan ikhlas karena Allah, sesuai dengan syarat dan rukunnya.
Namun demikian Menteri Agama Nasaruddin Umar pernah menyebutkan bahwa haji yang dikerjakan sesuai dengan syarat dan rukunnya adalah haji yang maqbul atau diterima. Namun haji mabrur dapat terlihat setelah Jemaah Kembali ke tanah air.
Dengan demikian haji yang maqbul belum tentu mabrur, sedangkan haji yang mabrur sudah pasti maqbul. Karena orang yang pergi berhaji, lalu Kembali ke tanah air dosa-dosanya akan terhapus dan ia seperti bayi yang baru lahir. Sehingga bagi orang yang baru lahir, lalu diiringi dengan kebaikan terus menerus, maka sudah tentu orang tersebut akan diberkahi Allah Swt, yaitu akan dijanjikan surga baginya.
Biaya haji tahun 2025 kurang lebih sebesar Rp 50 juta. Biaya haji mahal, ternyata masih ada biaya lain yang kita keluarkan selama di tanah suci.
Biaya haji mahal, dengan rutin mengontrol Kesehatan ke dokter. Biaya haji mahal, banyak hal yang kita hadapi selama di tanah suci. Biaya haji mahal, hanya dengan kesabaran ibadah haji bisa diterima.
Biaya haji mahal, kita perlu menabung menyisihkan penghasilan agar bisa berangkat haji. Biaya haji mahal, kita harus meninggalkan anak, istri, suami dan sanak keluarga di tanah air.
Biaya haji mahal, kita harus membuang sifat buruk yang ada dalam diri kita. Biaya haji mahal kita harus terus menerus melakukan kebaikan dan biaya haji mahal tetapi tidak sebanding dengan nilai surga yang didapatkan. (*)
Penulis adalah Petugas Haji Daerah Kalteng Tahun 2025