Rabu, Februari 19, 2025
23.8 C
Palangkaraya

Ganti Kaus Kaki

Oleh; Agus Pramono

 

 

AGUSTIAR Sabran akhirnya resmi menjadi kader Partai Gerindra. Kartu tanda anggota sudah di tangan. Diserahkan langsung oleh Prabowo Subianto. Tiga hari lalu. Sah sudah, kini ia berada di barisan berbeda.

Namun, ada yang menarik. Saya akan sedikit mengulik sikap Agustiar saat hari penetapan.

Saat memberikan sambutan, Agustiar mengaku sedang sakit gigi. Namun, dia tetap mencoba untuk menyapa. Tak lupa, dia berpantun.

Dia menyapa Arton S. Dohong, Ketua DPD PDIP Kalimantan Tengah, yang duduk di kursi undangan. Agustiar berceletuk.

Dengan nada ringan, ia bilang masih mengenakan kaus kaki warna merah. Sambil menarik celana panjang dan menunjukkannya. Sebuah isyarat, katanya, bahwa hatinya masih merah.

“Ini Pak Arton, kaus kaki saya masih merah,” ucap Agustiar.

Baca Juga :  Transformasi Pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur

“Tenang saja, Pak Arton,” lanjutnya.

Arton hanya tersenyum. Entah senyum simpul, entah senyum raja. Saya juga bingung mengartikan. Yang saya yakini, Arton tak akan mengumpat atau menjelek-jelekkan mantan kadernya di grub WhatsApp partai. Dia tak mau mengulang kesalahan yang sama. Takut disomasi lagi. Wkwkwkw

Lalu, muncul pertanyaan yang menggelitik. Apakah istrinya, Thisia, sengaja memilihkan kaus kaki merah itu untuk suaminya? Atau memang hanya kebetulan belaka?

Apakah PDIP kehilangan putra terbaiknya? Rasanya tidak. PDIP masih partai terkuat di Kalimantan Tengah. Masih banyak kader terbaik yang mendomplang kekuatan banteng moncong putih di Bumi Tambun Bungai. Apakah PDIP meratapinya? Tampaknya juga tidak.

Justru, Agustiar yang masih butuh PDIP. Janji politiknya harus tetap dijalankan, karena di dunia politik, janji tanpa dukungan hanyalah mimpi.

Baca Juga :  Tokoh Masyarakat Bersyukur, Edy Pratowo Maju Lagi Pimpin Kalteng

Dan, di Kalimantan Tengah, siapa yang memegang kendali legislatif? PDIP. Mau tak mau, suka tak suka, Agustiar tetap harus menjaga hubungan baik dengan Arton. Plus banteng-banteng lain.

Politik itu seni di antara kepentingan, bukan sekadar ganti seragam. Jangan sampai, hanya karena sudah mengenakan seragam Gerindra, kaus kaki pun berubah menjadi oranye terus.

Di panggung politik, tak perlu orang yang pandai bicara. Yang penting pandai bersandiwara. Sesekali, bolehlah pakai kaus kaki merah, sebagai tanda masih ingat sejarah. Apalagi kalau ketemu Arton. Terlebih lagi kalau ada maunya. (*)

*) Penulis adalah Redaktur Pelaksana Kalteng Pos

Oleh; Agus Pramono

 

 

AGUSTIAR Sabran akhirnya resmi menjadi kader Partai Gerindra. Kartu tanda anggota sudah di tangan. Diserahkan langsung oleh Prabowo Subianto. Tiga hari lalu. Sah sudah, kini ia berada di barisan berbeda.

Namun, ada yang menarik. Saya akan sedikit mengulik sikap Agustiar saat hari penetapan.

Saat memberikan sambutan, Agustiar mengaku sedang sakit gigi. Namun, dia tetap mencoba untuk menyapa. Tak lupa, dia berpantun.

Dia menyapa Arton S. Dohong, Ketua DPD PDIP Kalimantan Tengah, yang duduk di kursi undangan. Agustiar berceletuk.

Dengan nada ringan, ia bilang masih mengenakan kaus kaki warna merah. Sambil menarik celana panjang dan menunjukkannya. Sebuah isyarat, katanya, bahwa hatinya masih merah.

“Ini Pak Arton, kaus kaki saya masih merah,” ucap Agustiar.

Baca Juga :  Transformasi Pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur

“Tenang saja, Pak Arton,” lanjutnya.

Arton hanya tersenyum. Entah senyum simpul, entah senyum raja. Saya juga bingung mengartikan. Yang saya yakini, Arton tak akan mengumpat atau menjelek-jelekkan mantan kadernya di grub WhatsApp partai. Dia tak mau mengulang kesalahan yang sama. Takut disomasi lagi. Wkwkwkw

Lalu, muncul pertanyaan yang menggelitik. Apakah istrinya, Thisia, sengaja memilihkan kaus kaki merah itu untuk suaminya? Atau memang hanya kebetulan belaka?

Apakah PDIP kehilangan putra terbaiknya? Rasanya tidak. PDIP masih partai terkuat di Kalimantan Tengah. Masih banyak kader terbaik yang mendomplang kekuatan banteng moncong putih di Bumi Tambun Bungai. Apakah PDIP meratapinya? Tampaknya juga tidak.

Justru, Agustiar yang masih butuh PDIP. Janji politiknya harus tetap dijalankan, karena di dunia politik, janji tanpa dukungan hanyalah mimpi.

Baca Juga :  Tokoh Masyarakat Bersyukur, Edy Pratowo Maju Lagi Pimpin Kalteng

Dan, di Kalimantan Tengah, siapa yang memegang kendali legislatif? PDIP. Mau tak mau, suka tak suka, Agustiar tetap harus menjaga hubungan baik dengan Arton. Plus banteng-banteng lain.

Politik itu seni di antara kepentingan, bukan sekadar ganti seragam. Jangan sampai, hanya karena sudah mengenakan seragam Gerindra, kaus kaki pun berubah menjadi oranye terus.

Di panggung politik, tak perlu orang yang pandai bicara. Yang penting pandai bersandiwara. Sesekali, bolehlah pakai kaus kaki merah, sebagai tanda masih ingat sejarah. Apalagi kalau ketemu Arton. Terlebih lagi kalau ada maunya. (*)

*) Penulis adalah Redaktur Pelaksana Kalteng Pos

Artikel Terkait

Titik Balik

Aspal Lumpur

 Seleraku Seleramu

Katanya Hari Tenang

Terpopuler

Artikel Terbaru

/