PALANGKA RAYA, SMAN 2 Palangka Raya mengirimkan perwakilan guru dan siswa untuk mengikuti kompetisi bergengsi National Research Teacher Competition (NRTC) untuk guru dan International Science and Invention Fair (ISIF) untuk siswa. Kompetisi bergensi tingkat nasional dan internasional ini dilaksanakan tanggal 4 hingga 10 Nopember 2024 di Bali bertujuan mendorong pengembangan ide kreatif dan inovatif di bidang pendidikan dan sains, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pendidikan.
Pada ajang NRTC, tim guru dari SMAN 2 Palangkaraya, yang terdiri dari Sintania T.T Asang, SPd MPd, Eka Olivie SS dan Retno Deniaty Sari MPd mengusung penelitian bertajuk “Bahasa Lokal Sebagai Mata Pelajaran di Lingkungan Sekolah dalam Konsep ‘Belom Bahadat’ untuk Membentuk Karakter Generasi Penerus.”
Menurut Sintania T.T Asang, yang merupakan ketua tim guru SMAN 2 Palangka Raya, gagasan tersebut muncul dari keprihatinan mereka terhadap pengaruh bahasa asing yang semakin kuat di kalangan generasi muda, khususnya di sekolah.
“Kami berharap bahasa lokal dapat diajarkan di setiap jenjang sekolah untuk menjaga karakter dan etika bertutur yang sesuai dengan konsep ‘belom bahadat’, yang berarti adat yang sopan dan santun. Kami percaya bahwa bahasa lokal dapat membentuk generasi yang lebih berkarakter,” ujar Sintania. Sabtu,(9/11/2024).
Seentara Eka Olivie menambahkan ajang ini menjadi kesempatan berharga bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi profesional mereka di era global. “Kami ingin menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan Indonesia, bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pemikir dan problem solver yang andal. Kompetisi ini memacu kami untuk lebih kritis dan profesional dalam bidang literasi serta menyelesaikan permasalahan di dunia pendidikan,” kata Eka.
Senada dengan kedua rekannya, Retno Deniaty menegaskan pentingnya pelestarian bahasa lokal, seperti bahasa Dayak Ngaju, agar tetap dikenal dan digunakan oleh generasi penerus di Kalimantan Tengah. “Kami ingin berkontribusi dalam pelestarian bahasa lokal ini dan mencarikan solusi agar bahasa Dayak tetap menjadi bagian hidup masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja,” jelas Retno.
Pada Lomba ISIF khusus siswa, Keren Bawikameloh Harati Asang, Angelica Ivana Putri Siregar, Joyce Bralia Karlonius Antel, Carolyne Juliana Putri, dan Stary Wentria Asang mewakili SMAN 2 Palangka Raya dengan karya tulis dengan judul “BARIGAS (baik,prima segar dan sehat /good, excellent, fresh and healthy) memanfaatkan umbut sawit sebagai minuman jus yang berkhasiat untuk kesehatan jantung / The Benefits of Palm Heart of Coconut Tree as an Alternative for Heart Health”
Penelitian ini menunjukkan umbut sawit memiliki kandungan yang dapat mengikat lemak jenuh, menjaga stabilitas kolesterol, dan bermanfaat bagi program diet. “Jus umbut sawit yang kami hasilkan diharapkan bisa menjadi alternatif alami bagi kesehatan jantung masyarakat,” ungkap Keren, salah satu anggota tim.
Selain itu, ada dua tim siswa SMAN 2 Palangka Raya dibawah bimbingan Helita M.Pd juga mengikuti lomba ini dan sedang bersaing dengan peserta lainnya di bidang biologi.
Kepala SMAN 2 Palangka Raya M Rifani mengatakan hal ini tidak hanya mengharumkan nama sekolah tetapi juga membuka wawasan siswa tentang pentingnya penelitian dan inovasi untuk kemajuan masyarakat.
“Kompetisi ini merupakan langkah besar SMAN 2 Palangka Raya dalam memupuk semangat berkompetisi dan inovasi di kalangan guru dan siswa, guna menciptakan sumber daya manusia yang berkarakter, profesional, dan peduli pada pelestarian budaya lokal,” ucap Rifani
Atas dukungan berbagai pihak, Ketua tim guru Sintania mengucapkan terima kasih khususnya kepada Gubernur Provinsi Kalteng, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng dan jajarannya, Kepala SMAN 2 Palangka Raya, dewan guru dan staf di SMAN 2 serta orang tua siswa.
“Pada kompetisi yang kami ikuti ini tim guru berhasil membawa medali emas sedangkan tim siswa berhasil mendapat medali perak” pungkas Sintania T.T Asang. (hen)