Berikutnya adalah pemanfaatan aset UPR untuk pendanaan pengembangan universitas. Termasuk pengembangan kerja sama, meliputi kerja sama akademik, bisnis, dan goverment.
“Kita punya laboratorium lahan gambut yang besar, ini unik di dunia, bisa kita jual ke periset (untuk penelitian), kita bisa jual juga sebagai tempat wisata yakni ekowisata, di luar negeri sudah banyak sekali ekowisata,” ujar pria kelahiran Pangkalan Bun 6 April 1964.
Karena itu UPR harus bisa melihat potensi yang dimiliki. Apapun yang bisa dikembangkan untuk pendanaan, itulah yang harus dimanfaatkan. Meski tak mudah untuk mewujudkan itu, tapi dia cukup optimistis.
“Syarat 60 persen prodi harus akreditasi unggul, itulah yang paling berat, saat ini baru ada dua prodi yang akreditasinya unggul, ini berat, siapa pun yang jadi rektor nanti harus memahami ini, jika sampai gagal jadi PTNBH, maka harkat dan martabat Kalteng dipertaruhkan,” ujar Salampak.
Program kedua yang akan dijalankan jika terpilih menjadi rektor adalah pengembangan sumber daya manusia. Di antaranya dengan percepatan lektor kepala menjadi guru besar, mendorong dosen untuk studi lanjuti S-3, dan workshop kepemimpinan kepada dosen dengan tugas tambahan.