“Untuk menjadi tangguh, UPR harus memperbaiki tata kelola, ada tiga hal yang harus diperbaiki,” ujar Indrawan yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Pengembangan Aset UPR.
Pertama, tata kelola bidang pendidikan dan pengajaran yang berkualitas serta penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkualitas.
Kedua, tata kelola sumber daya manusia, meliputi dosen, tenaga pendidikan, dan mahasiswa, percepatan peningkatan jenjang pendidikan, dan percepatan peningkatan jumlah guru besar yang sesuai dengan kebutuhan pembukaan prodi-prodi baru di masa mendatang. Ketiga adalah tata kelola anggaran. Menurutnya anggaran harus secara proporsional dengan prodi.
Jika ia terpilih, Indrawan berencana melakukan pergeseran anggaran, yakni 70 persen dikelola prodi dan 30 persen dikelola univesitas.
Berikutnya soal unggul. Menurut Indrawan, kampus UPR harus unggul dalam kualitas pendidikan, menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi. Indikatornya adalah penerapan standar nasional, lulusan tepat waktu, serta link and match dengan user.
“Saya percaya, jika kita konsisten menerapkan standar nasional ini, maka IKU dan prestasi-prestasi lain secara otomatis tercapai,” ujar Indrawan yang merupakan lulusan S-3 doctor of enginering Toyohashi University of Techology Japan.
Berikutnya perihal terkemuka. Indrawan melihat jumlah doktor (S-3) di UPR masih sedikit, yakni 24 persen. Sudah semestinya ditambah.