Site icon KaltengPos

Uskup Palangka Raya Meresmikan Gerbang CC

BERKAT : Uskup Palangka Raya Mgr Aloysius M Sutrisna Atmaka MSF memberkati dan meresmikan Portal Gratia Dei atau Gerbang Kasih Karunia Alla di Catholik Center Palangka Raya, Jumat (31/1) lalu. FOTO VINSENSIUS GL/KALTENG POS

PALANGKA RAYA – Uskup Palangka Raya Mgr Dr Aloysius M Sutrisna Atmaka MSF memberkati dan meresmikan Porta Gratia Dei atau dalam bahasa Indonesia yang diartikan sebagai Gerbang Kasih Karunia Allah di Catholic Center, Jalan DA Tawa, Kelurahan Bukit Tunggal, Kota Palangka Raya, Jumat (31/1) lalu.

Pemberkatan pintu gerbang masuk ke Catholik Center (CC) oleh Mgr Aloysius M Sutrisna Atmaka MSF itu disaksikan umat Katolik Keuskupan Palangka Raya bersama Uskup Sintang Mgr Samuel Oton Sidin OFM Cap dan Uskup Tanjung Selor Mgr Paulinus Yan Olla MSF serta sejumlah tamu undangan dari luar daerah ini, memberkati dan meresmikan Porta Gratia Dei atau dalam bahasa Indonesia, diartikan sebagai Gerbang Kasih Karunia Allah, di Catholic Center, Jalan DA. Tawa, Kelurahan Bukit Tunggal, Kota Palangka Raya.

Porta Gratia Dei yang diberkati dan diresmikan Uskup Palangka Raya ini adalah gerbang atau pintu masuk utama ke Kompleks Catholic Center, yang saat ini masih dalam tahap pembangunan sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya. CC ini sebagai pusat pengembangan spiritual, pendidikan, dan pengembangan iman umat Katolik, baik di wilayah Keuskupan Palangka Raya maupun umat beriman lainnya.

Sebelumnya, Uskup Palangka Raya Mgr Aloysius M Sutrisna Atmaka MSF memimpin ibadat sabda sebagai ungkapan syukur atas selesainya pembangunan pintu gerbang Catholic Center ini.

Dalam homili singkatnya, Mgr Aloysius M Sutrisna Atmaka MSF mengungkapkan bahwa makna Porta Gratia Dei sebagai gerbang Kasih Karunia Allah kepada umat manusia. “Kasih karunia adalah bantuan dan kekuatan Ilahi yang kita terima melalui pendamaian Yesus Kristus. Melalui kasih karunia, kita diselamatkan dari dosa dan kematian. Selain itu, kasih karunia memungkinkan kuasa yang memperkuat kita dari hari ke hari dan menolong kita bertahan sampai akhir. Usaha dibutuhkan dari umat beriman untuk menerima kepenuhan kasih karunia Tuhan,” katanya.

Usai ibadat sabda, Uskup Palangka Raya Mgr Aloysius M Sutrisna Atmaka MSF bersama perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Sutoyo MAP yang juga merupakan Kepala PTSP Provinsi Kalimantan Tengah yang mewakili Gubernur Kalimantan Tengah, berkesempatan melakukan pengguntingan pita sekaligus membuka gerbang Porta Gratia Dei sebagai simbol dibukanya jalur masuk utama ke dalam kompleks Catholic Center.

Uskup P{alangka Raya Mgr Aloysius M Sutrisna Atmaka MSF saat membuka pintu gerbang Catholik Center, Jumat (31/1).

Untuk diketahui, Catholic Center Keuskupan Palangka Raya yang memiliki luas 60 hektare, berada di Jalan DA Tawa, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, merupakan pusat pelayanan pastoral, dan menjadi pusat pengembangan iman serta pendidikan Katolik. Dimana seluruh fasilitas dan ruangan gedung diutamakan untuk pelayanan pastoral di kalangan umat Katolik secara khusus dan terbuka pula untuk kalangan terbatas di luar Katolik. Sebagai pusat pelayanan pastoral, di gedung ini akan ditempatkan kantor-kantor komisi kategorial maupun non kategorial, serta Museum Sejarah Gereja Katolik Kalteng dan pusat informasi kekatolikan, pada umumnya yang berada di wilayah Kalteng. Saat ini sejumlah fasilitas yang telah beroperasi di Kompleks Catholic Center adalah Gua Maria, sebagai sarana ziarah dan doa serta fasilitas pendidikan SMA Katolik Santo Aloysius yang diresmikan pada tahun 2019.

Setelah peresmian pintu gerbang CC,  Uskup Palangka Raya Mgr  Aloysius M Sutrisna Atmaka MSF merayakan 50 tahun hidup membiara, yang diwarnai dengan misa syukur pesta emas atau HUT ke 50 tahun imamatnya di Gereja Katedral Santa Maria Palangka Raya, Minggu (2/2).

Perayaan syukur hari ulang tahun membiara dan tahbisan imamat, hingga mencapai angka emas (50 tahun) merupakan momentum suka cita, syukur  dan juga sebagai bentuk apresiasi arti dan makna untuk sebuah rentang waktu perjalanan dalam menjalani panggilan sebagai seorang imam umat Katolik.

Misa syukur itu dipimpin langsung selebaran utama, Mgr Aloysius  Sutrisna Atmaka MSF didampingi Uskup Agung Samarinda  Mgr Yustinus Harjosusanto MSF dan Uskup Tanjung Selor Mgr Paulinus Yan Olla MSF, serta didampingi konseleberan para imam projo dan sejumlah pastor paroki se-Keuskupan Palangka Raya.

Dalam korbannya, Uskup kedua Keuskupan Palangka Raya yang lahir pada 18 Mei 1953 di Pandhes, Wedi, Klaten, Jawa Tengah ini mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas limpahan karunia Allah atas dirinya, yang telah menjalani hidup membiara hingga memasuki 50 tahun.

“Sebagai iImam, tentunya harus setia menjalani tugas penggembalaan, dan pelayanan kepada umat terlebih juga melayani Tuhan. Maka ketika melayani umat, saya merasa dikuatkan karena bimbingan Tuhan melalui kuasa Roh Kudus” ungkapnya.

Mgr Dr Aloysius M Sutrisna Atmaka MSF ditahbiskan sebagai  Uskup Palangka Raya pada tahun 2001 di Gereja Katedral Santa Maria Palangka Raya. Moto tahbisan episkopalnya adalah Ut Permanerent in Gratia Dei yang berarti tetap tinggal dalam kasih karunia Allah. (ens)

Exit mobile version