Jumat, November 22, 2024
24.1 C
Palangkaraya

USTP Bantu Atasi Permasalahan Sampah Plastik di Lamandau

NANGA BULIK-Union Sampoerna Triputra Persada (USTP) Group membantu mengatasi permasalahan sampah plastik di Kabupaten Lamandau, dengan memberikan bantuan alat pembuat batako dengan bahan baku dari daur ulang sampah plastik. Bantuan diberikan kepada Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Reduce Reuse Recycle (3R) Desa Purwareja, Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau.

“Permasalahan sampah plastik ini sudah menjadi problem secara global. Jadi sudah menjadi masalah orang seluruh dunia. Tidak hanya kita di sini. Nah, kami sangat bersyukur dan terima kasih dengan adanya bantuan ini, harapannya bisa membantu mengatasi sampah plastik khususnya di Desa Purwareja,” kata Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamandau Krisyanto, Jumat (4/2).

Ia berharap dengan adanya bantuan alat ini, selain bisa mengatasi masalah sampah, juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Pasalnya, hasil dari daur ulang sampah plastik ini menjadi barang yang bisa dijual.

Baca Juga :  UPR Luluskan 837 Mahasiswa dan Kukuhkan 1 Guru Besar

“Ini output-nya kan batako, bisa dijual, bisa menambah pendapatan masyarakat juga. Sehingga, bisa dua mengatasi sampah sekaligus berdampak pada peningkatan ekonomi,” ungkap dia.

Di tempat yang sama, Kepala Desa (Kades) Purwareja Farida Yasin mengatakan masyarakat saat ini masih banyak menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari seperti yang mayoritas bisa dilihat yakni tas kresek untuk wadah belanjaan. Penggunaan sampah plastik sangat sulit dihindari.

“Kalau kita melihat memang mayoritas masyarakat ini masih sangat tergantuk pada plastik. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih pada USTP Group yang telah membantu kami dengan alat pembuat batako dari daur ulang sampah plastik ini,” ungkap dia.

Manager Environtment Health and Safety (EHS) USTP Group Nurdiana Maksum mengatakan alat pembuat batako ini dibuat oleh Tim Teknisi dari USTP. Prinsip kerjanya sampah plastik dipanaskan hingga mencair di tabung stainless lalu dialirkan dicampur dengan pasir.

Baca Juga :  Kepala MIN 5 Sosialisasi PPDB ke RA dan TK

“Cairan dari pembakaran sampah plastik ini prinsipnya menggantikan fungsi semen. Jadi cairan plastik dicampur dengan pasir perbandingan 1:2. Kemudian setelah itu dicetak menjadi batako,” terang dia.

Menurut Maksum, batako yang dihasilkan alat ini sudah lolos uji di laboratorium Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Sehingga batako ini aman dan bisa digunakan layaknya batako yang dibuat dari semen.

Manager Corporate Social Responsibility (CSR) USTP Group Alex Gunawan mengatakan bantuan alat cetak batako dari sampah plastik ini merupakan salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang tidak hanya mengatasi masalah lingkungan tapi juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Semoga bantuan ini bermanfaat dan bisa mengurangi beban sampah plastik di lingkungan sekitar Desa Purwareja,” pungkas dia. (hms/al)

NANGA BULIK-Union Sampoerna Triputra Persada (USTP) Group membantu mengatasi permasalahan sampah plastik di Kabupaten Lamandau, dengan memberikan bantuan alat pembuat batako dengan bahan baku dari daur ulang sampah plastik. Bantuan diberikan kepada Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Reduce Reuse Recycle (3R) Desa Purwareja, Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau.

“Permasalahan sampah plastik ini sudah menjadi problem secara global. Jadi sudah menjadi masalah orang seluruh dunia. Tidak hanya kita di sini. Nah, kami sangat bersyukur dan terima kasih dengan adanya bantuan ini, harapannya bisa membantu mengatasi sampah plastik khususnya di Desa Purwareja,” kata Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamandau Krisyanto, Jumat (4/2).

Ia berharap dengan adanya bantuan alat ini, selain bisa mengatasi masalah sampah, juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Pasalnya, hasil dari daur ulang sampah plastik ini menjadi barang yang bisa dijual.

Baca Juga :  UPR Luluskan 837 Mahasiswa dan Kukuhkan 1 Guru Besar

“Ini output-nya kan batako, bisa dijual, bisa menambah pendapatan masyarakat juga. Sehingga, bisa dua mengatasi sampah sekaligus berdampak pada peningkatan ekonomi,” ungkap dia.

Di tempat yang sama, Kepala Desa (Kades) Purwareja Farida Yasin mengatakan masyarakat saat ini masih banyak menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari seperti yang mayoritas bisa dilihat yakni tas kresek untuk wadah belanjaan. Penggunaan sampah plastik sangat sulit dihindari.

“Kalau kita melihat memang mayoritas masyarakat ini masih sangat tergantuk pada plastik. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih pada USTP Group yang telah membantu kami dengan alat pembuat batako dari daur ulang sampah plastik ini,” ungkap dia.

Manager Environtment Health and Safety (EHS) USTP Group Nurdiana Maksum mengatakan alat pembuat batako ini dibuat oleh Tim Teknisi dari USTP. Prinsip kerjanya sampah plastik dipanaskan hingga mencair di tabung stainless lalu dialirkan dicampur dengan pasir.

Baca Juga :  Kepala MIN 5 Sosialisasi PPDB ke RA dan TK

“Cairan dari pembakaran sampah plastik ini prinsipnya menggantikan fungsi semen. Jadi cairan plastik dicampur dengan pasir perbandingan 1:2. Kemudian setelah itu dicetak menjadi batako,” terang dia.

Menurut Maksum, batako yang dihasilkan alat ini sudah lolos uji di laboratorium Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Sehingga batako ini aman dan bisa digunakan layaknya batako yang dibuat dari semen.

Manager Corporate Social Responsibility (CSR) USTP Group Alex Gunawan mengatakan bantuan alat cetak batako dari sampah plastik ini merupakan salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang tidak hanya mengatasi masalah lingkungan tapi juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Semoga bantuan ini bermanfaat dan bisa mengurangi beban sampah plastik di lingkungan sekitar Desa Purwareja,” pungkas dia. (hms/al)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/