PALANGKA RAYA – Enam tenaga pendidik MAN Kota sukses menghantarkan Nyalanesia, salah satu organisasi non pemerintah yang bergerak dalam bidang pengembangan literasi nasional, meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Rekor tersebut diberikan kepada Nyalanesia dalam pencapaian peluncuran buku fiksi dan non fiksi terbanyak se-Indonesia.
Keenam guru adalah Tri Arfayanti, Menik Dwi Astuti, Isti Nurhayati dan dan Rumiati, keempatnya adalah Tenaga Pendidik Bahasa Indonesia, serta Ria Rafika, Tenaga Pendidik Bahasa Inggris dan Helmi Supriyanti, Tenaga Pendidik BK di MAN Kota Palangka Raya.
Keenam Tenaga Pendidik tersebut berpartisipasi sebagai kontributor penulis dalam Program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional yang diselenggarakan oleh Nyalanesia selama periode April 2021 hingga Maret 2022.
Enam Tenaga Pendidik MAN Kota tersebut menerima piagam penghargaan sebagai Penulis Nasional dari Nyalanesia yag diserahkan langsung oleh kepala Kanwil Kemenag Kalteng, H Noor Fahmi dalam rangkaian acara halal bihalal dan Milad ke-42 MAN Kota, Selasa, (17/5/2022) lalu.
Sementara dalam acara yang sama, Kepala MAN Kota, H. Ahmad Fauzi juga menerima langsung piagam dari Nyalanesia yang memberikan anugerah kepada MAN Kota sebagai Kontributor pencapaian rekor MURI dan juga menerima replika sertifkat piagam rekor MURI yang ditandatangani langsung ketua Umum MURI, Jaya Suprana.
Kepala MAN, H Fauzi mengapresiasi torehan prestasi para tenaga pendidik MAN Kota yang sukses membawa nama harum MAN Kota di tingkat nasional. Dia berharap, torehan ini bisa memotivasi mereka untuk lebih giat menulis dan bisa menginspirasi rekan pendidik lainya untuk membudayakan program literasi.
Salah satu tenaga pendidik peraih penghargaan, Tri Arfayanti mengatakan, bahwa penghargaan yang diberikan Nyalanesia ini merupakan kontribusi mereka dalam ikut serta menulis karya fiksi dan non fiksi yang digagas Nyalanesia.
“Ada beberapa karya tulis kami yang digabungkan dengan seluruh penulis se-Indonesia dan dimuat dalam buku buku yang diinisiasi oleh Nyalanesia, hasilnya terkumpul dalam buku-buku fiksi dan non fiksi terbanyak sehingga memperoleh penghargaan dari MURI” ungkapnya. (hms/Khalid/ko)