Minggu, Juli 7, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Pasukan Perajah Motanoi Mura Ajak Warga Cegah Radikalisme dan Intoleransi

PURUK CAHU- Bulan Ramadan, merupakan bulan suci bagi umat Islam. Sudah menjadi kewajiban seluruh umat beragama untuk sama-sama menjaga toleransi yang saat ini tampak baik terlihat di Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Murung Raya khususnya.

Dewan Guru Pasukan Perajah Motanoi Komando Wilayah II Kabupaten Murung Raya, Refolin, S.Pd menyampaikan, mengajak semua elemen masyarakat menjaga dan merawat suasana harmonis dan penuh kerukunan antarumat beragama di Kalimantan Tengah.

“Kami menyerukan agar semua masyarakat menjaga keharmonisan, kerukunan, dan memperkuat toleransi di bulan suci Ramadan yang penuh berkah ini,”ujar Refolin usai membagikan takjil kepada pengguna jalan kepada Kalteng Pos.

Selain menjaga keharmonisan, hal yang tak kalah pentingnya adalah masalah radikalisme, terorisme, dan intoleransi. Jangan sampai di tengah ekonomi yang mulai merangkak naik, masyarakat mudah terbujuk ajakan untuk bergabung dengan kelompok-kelompok yang bisa merusak toleransi, dan kerukunan umat beragama.

Baca Juga :  BPKH Lakukan Aksi Penanaman Pohon

“Kita bersama-sama menjaga kedamaian dan ketenteraman. Kita dukung gerakan pemerintah dalam memberantas memberantas paham radikalisme, terorisme dan intoleransi.

Damai itu indah, NKRI harga mati,”serunya.

Refolin S.Pd

Refolin menjabarkan Perajah Motanoi hadir dan berdiri di Murung Raya sebagai wadah bagi  generasi muda untuk bersama dalam satu “kapakat” terbuka semua suku agama dan ras tanpa memandang status dan golongan. Yang penting ialah setiap pribadi yang menjadi anggota punya visi misi yang sama, serta cinta damai, satu kapakat di dalam  mengangkat kembali adat budaya, seni dan ilmu-ilmu warisan para leluhur.

“Ormas  ini dibentuk sebagai suatu tempat membina generasi muda agar memiliki rasa cinta yang kuat dan dalam  kepada Utusnya tidak terpengaruh dengan budaya-budaya dari luar yang sudah banyak masuk seiring perkembangan jaman dan juga kemajuan teknologi. Jadi, apapun agama dan keyakinan serta suku, tidak menjadi pemisah untuk kita sebagai sesama insan ciptaan Tuhan untuk tetap hidup rukun dan berdampingan,”pungkasnya (ram/sos/b5)

Baca Juga :  Gedung Rawat Jalan RSDS Direnovasi

PURUK CAHU- Bulan Ramadan, merupakan bulan suci bagi umat Islam. Sudah menjadi kewajiban seluruh umat beragama untuk sama-sama menjaga toleransi yang saat ini tampak baik terlihat di Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Murung Raya khususnya.

Dewan Guru Pasukan Perajah Motanoi Komando Wilayah II Kabupaten Murung Raya, Refolin, S.Pd menyampaikan, mengajak semua elemen masyarakat menjaga dan merawat suasana harmonis dan penuh kerukunan antarumat beragama di Kalimantan Tengah.

“Kami menyerukan agar semua masyarakat menjaga keharmonisan, kerukunan, dan memperkuat toleransi di bulan suci Ramadan yang penuh berkah ini,”ujar Refolin usai membagikan takjil kepada pengguna jalan kepada Kalteng Pos.

Selain menjaga keharmonisan, hal yang tak kalah pentingnya adalah masalah radikalisme, terorisme, dan intoleransi. Jangan sampai di tengah ekonomi yang mulai merangkak naik, masyarakat mudah terbujuk ajakan untuk bergabung dengan kelompok-kelompok yang bisa merusak toleransi, dan kerukunan umat beragama.

Baca Juga :  BPKH Lakukan Aksi Penanaman Pohon

“Kita bersama-sama menjaga kedamaian dan ketenteraman. Kita dukung gerakan pemerintah dalam memberantas memberantas paham radikalisme, terorisme dan intoleransi.

Damai itu indah, NKRI harga mati,”serunya.

Refolin S.Pd

Refolin menjabarkan Perajah Motanoi hadir dan berdiri di Murung Raya sebagai wadah bagi  generasi muda untuk bersama dalam satu “kapakat” terbuka semua suku agama dan ras tanpa memandang status dan golongan. Yang penting ialah setiap pribadi yang menjadi anggota punya visi misi yang sama, serta cinta damai, satu kapakat di dalam  mengangkat kembali adat budaya, seni dan ilmu-ilmu warisan para leluhur.

“Ormas  ini dibentuk sebagai suatu tempat membina generasi muda agar memiliki rasa cinta yang kuat dan dalam  kepada Utusnya tidak terpengaruh dengan budaya-budaya dari luar yang sudah banyak masuk seiring perkembangan jaman dan juga kemajuan teknologi. Jadi, apapun agama dan keyakinan serta suku, tidak menjadi pemisah untuk kita sebagai sesama insan ciptaan Tuhan untuk tetap hidup rukun dan berdampingan,”pungkasnya (ram/sos/b5)

Baca Juga :  Gedung Rawat Jalan RSDS Direnovasi

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/