Selasa, Juni 18, 2024
24.8 C
Palangkaraya

Hari ini Jemaah Haji Wukuf di Arafah

PALANGKA RAYA – Seluruh jemaah haji Indonesia, telah berada di Mekkah sejak, kemarin Jumat (14/6/2024). Mereka telah melakukan persiapan untuk melaksanakan Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 1445 H, yang jatuh hari ini Sabtu (15/6/2024). Seluruh jemaah harus mengikuti Wukuf, tanpa kecuali, termasuk yang sakit agar hajinya sah.

Pada tahun 2024, tanggal 9 Zulhijjah ditetapkan Pemerintah Arab Saudi jatuh pada tanggal 15 Juni 2024. Ketetapan ini, nantinya diikuti oleh jemaah haji dari seluruh dunia.

“Mulai hari Jumat, secara bertahap dari pagi hingga sore, jemaah haji Indonesia termasuk dari Kalteng akan diberangkatkan ke Arafah untuk menjalani puncak haji, yaitu wukuf, dilanjutkan bermalam di Muzdalifah dan Mina,” terang Kepala Kanwil Kemenag Kalteng H Noor Fahmi di Palangka Raya.
Sebagaimana diketahui, kata Noor Fahmi, Wukuf di Arafah adalah salah satu rukun haji yang paling penting dalam rangkaian ibadah haji. Tanpa melaksanakan wukuf, haji seseorang dianggap tidak sah.

“Wukuf artinya berhenti. Saat Wukuf, jemaah haji berkumpul di Padang Arafah mulai dari waktu Zuhur hingga Maghrib. Mereka melaksanakan berbagai ibadah seperti sholat, dzikir, dan doa. Hari Arafah juga dikenal sebagai waktu yang sangat mustajab untuk berdoa, dimana Allah SWT memberikan ampunan dan rahmat-Nya secara melimpah,” ujarnya.

Menjelang Wukuf di Arafah, jemaah haji diimbau melakukan persiapan fisik dan spiritual. Jemaah mulai menyiapkan perbekalan seperti makanan, minuman, dan alas untuk duduk atau berbaring. Selain itu, mendalami manasik haji dengan mengikuti bimbingan dan konsultasi ibadah yang diselenggarakan di hotel pemondokan. Persiapan juga termasuk berdoa, bertafakur, dan memperbanyak amal ibadah.

Baca Juga :  PIK-R Melati Suci MAN Kota Raih Terbaik Tiga Lomba Cerdas Cermat

“Jemaah agar menjaga kesehatan tubuh dengan istirahat cukup. Selain itu, makan tepat waktu, mengonsumsi vitamin yang dibutuhkan dan melakukan konsultasi ke dokter kloter atau klinik sektor bila mengalami keluhan kesehatan,” imbaunya.
Terkait pelayanan kesehatan jemaah selama puncak haji, ia menyampaikan, pemerintah telah memastikan kesiapan obat-obatan dan alat kesehatan saat puncak haji di Armina.

“Obat dan alat kesehatan telah siap di pos kesehatan yang berada di Arafah dan Mina, termasuk para tenaga medisnya,” imbuh dia.

H Noor Fahmi berharap proses pemberangkatan dan pelaksanaan Wukuf nanti dapat berjalan lancar. Karena itu dia mengimbau kepada jemaah haji Kalteng untuk mengikuti arahan dan bimbingan dari petugas.

Salah satunya, agar jemaah saat akan berangkat ke Arafah, sudah memastikan niat ihramnya dari hotel sebagai Miqat, jemaah khususnya jemaah laki-laki telah mengenakan kain ihram dengan benar.

“Patuhi segala larangan ihram yang telah disampaikan para pembimbing ibadah. Tetapkan niat dan berdoa memohon kekuatan kepada Allah Swt agar dapat menjalani puncak haji nanti dengan lancar,” imbau dia.

Menjelang puncak haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melakukan persiapan pelaksanaan safari wukuf jemaah di Arafah.

Noor Fahmi menjelaskan, bagi jemaah yang sakit dan masih dirawat di KKHI maupun Rumah Sakit Arab Saudi akan disafari wukufkan menggunakan ambulan dan bus. Menurutnya, para jemaah yang disafariwukufkan, selain didampingi petugas kesehatan, para pembimbing ibadah akan mendampingi jemaah menjalani prosesi wukufnya di Arafah.
Jelang pelaksanaan Wukuf, petugas kloter juga melakukan serangkaian kegiatan untuk persiapan jemaah dalam melaksanakan wukuf, diantaranya dengan mengecek lokasi wukuf di Padang Arafah. Pengecekan yang dilakukan mulai dari akses jalan, tenda, karpet, bantal, selimut, penerangan, ruang kesehatan hingga kondisi toilet.

Baca Juga :  Fairid Ajak Masyarakat Menanam Pohon

Bahkan mulai Selasa lalu, operasional bus salawat diberhentikan selama empat hari jelang pelaksanaan puncak haji di Arafah. Pemberhentian tersebut disebabkan ditutupnya jalur-jalur yang biasa dilalui bus salawat karena padatnya arus lalu lintas jelang puncak haji.
Safari Wukuf Jemaah Lansia dan Disablitas Non Mandiri tahun ini merupakan kali kedua. Pada 2023, ada 129 jemaah lansia dan disabilitas non mandiri yang mengikuti safari wukuf. Saat itu, ada lebih dari 9.000 yang didaftarkan, namun kuota yang tersedia hanya 129 orang. Tahun ini, kuota ditambah hingga 300 jemaah. Proses pelayanan safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri berlangsung dari 12 – 19 Juni 2024.
“Sebagai persiapan, kami secara bertahap memindahkan jemaah haji lansia dan disabilitas non mandiri yang akan mengikuti safari wukuf ke hotel transit. Hotel dipilih berlokasi di wilayah Aziziyah, agar dekat dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah,” sebut Kepala Bidang Layanan Jemaah Lansia dan Disabilitas Slamet Sodali di Makkah, Kamis (13/6/2024).
“Kami sudah melakukan pendataan, ada 300 jemaah lansia dari 11 sektor pemondokan yang akan dipindahkan ke hotel transit untuk persiapan mengikuti safari wukuf,” sambungnya.
Menurut Slamet, 300 jemaah lansia dan disabilitas diikutkan dalam safari wukuf setelah proses seleksi berdasarkan kriteria yang telah dirumuskan. Ada lima kriteria jemaah haji lansia dan disabilitas yang bisa mengikuti safari wukuf lansia non-mandiri. (hms/sma)

PALANGKA RAYA – Seluruh jemaah haji Indonesia, telah berada di Mekkah sejak, kemarin Jumat (14/6/2024). Mereka telah melakukan persiapan untuk melaksanakan Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 1445 H, yang jatuh hari ini Sabtu (15/6/2024). Seluruh jemaah harus mengikuti Wukuf, tanpa kecuali, termasuk yang sakit agar hajinya sah.

Pada tahun 2024, tanggal 9 Zulhijjah ditetapkan Pemerintah Arab Saudi jatuh pada tanggal 15 Juni 2024. Ketetapan ini, nantinya diikuti oleh jemaah haji dari seluruh dunia.

“Mulai hari Jumat, secara bertahap dari pagi hingga sore, jemaah haji Indonesia termasuk dari Kalteng akan diberangkatkan ke Arafah untuk menjalani puncak haji, yaitu wukuf, dilanjutkan bermalam di Muzdalifah dan Mina,” terang Kepala Kanwil Kemenag Kalteng H Noor Fahmi di Palangka Raya.
Sebagaimana diketahui, kata Noor Fahmi, Wukuf di Arafah adalah salah satu rukun haji yang paling penting dalam rangkaian ibadah haji. Tanpa melaksanakan wukuf, haji seseorang dianggap tidak sah.

“Wukuf artinya berhenti. Saat Wukuf, jemaah haji berkumpul di Padang Arafah mulai dari waktu Zuhur hingga Maghrib. Mereka melaksanakan berbagai ibadah seperti sholat, dzikir, dan doa. Hari Arafah juga dikenal sebagai waktu yang sangat mustajab untuk berdoa, dimana Allah SWT memberikan ampunan dan rahmat-Nya secara melimpah,” ujarnya.

Menjelang Wukuf di Arafah, jemaah haji diimbau melakukan persiapan fisik dan spiritual. Jemaah mulai menyiapkan perbekalan seperti makanan, minuman, dan alas untuk duduk atau berbaring. Selain itu, mendalami manasik haji dengan mengikuti bimbingan dan konsultasi ibadah yang diselenggarakan di hotel pemondokan. Persiapan juga termasuk berdoa, bertafakur, dan memperbanyak amal ibadah.

Baca Juga :  PIK-R Melati Suci MAN Kota Raih Terbaik Tiga Lomba Cerdas Cermat

“Jemaah agar menjaga kesehatan tubuh dengan istirahat cukup. Selain itu, makan tepat waktu, mengonsumsi vitamin yang dibutuhkan dan melakukan konsultasi ke dokter kloter atau klinik sektor bila mengalami keluhan kesehatan,” imbaunya.
Terkait pelayanan kesehatan jemaah selama puncak haji, ia menyampaikan, pemerintah telah memastikan kesiapan obat-obatan dan alat kesehatan saat puncak haji di Armina.

“Obat dan alat kesehatan telah siap di pos kesehatan yang berada di Arafah dan Mina, termasuk para tenaga medisnya,” imbuh dia.

H Noor Fahmi berharap proses pemberangkatan dan pelaksanaan Wukuf nanti dapat berjalan lancar. Karena itu dia mengimbau kepada jemaah haji Kalteng untuk mengikuti arahan dan bimbingan dari petugas.

Salah satunya, agar jemaah saat akan berangkat ke Arafah, sudah memastikan niat ihramnya dari hotel sebagai Miqat, jemaah khususnya jemaah laki-laki telah mengenakan kain ihram dengan benar.

“Patuhi segala larangan ihram yang telah disampaikan para pembimbing ibadah. Tetapkan niat dan berdoa memohon kekuatan kepada Allah Swt agar dapat menjalani puncak haji nanti dengan lancar,” imbau dia.

Menjelang puncak haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melakukan persiapan pelaksanaan safari wukuf jemaah di Arafah.

Noor Fahmi menjelaskan, bagi jemaah yang sakit dan masih dirawat di KKHI maupun Rumah Sakit Arab Saudi akan disafari wukufkan menggunakan ambulan dan bus. Menurutnya, para jemaah yang disafariwukufkan, selain didampingi petugas kesehatan, para pembimbing ibadah akan mendampingi jemaah menjalani prosesi wukufnya di Arafah.
Jelang pelaksanaan Wukuf, petugas kloter juga melakukan serangkaian kegiatan untuk persiapan jemaah dalam melaksanakan wukuf, diantaranya dengan mengecek lokasi wukuf di Padang Arafah. Pengecekan yang dilakukan mulai dari akses jalan, tenda, karpet, bantal, selimut, penerangan, ruang kesehatan hingga kondisi toilet.

Baca Juga :  Fairid Ajak Masyarakat Menanam Pohon

Bahkan mulai Selasa lalu, operasional bus salawat diberhentikan selama empat hari jelang pelaksanaan puncak haji di Arafah. Pemberhentian tersebut disebabkan ditutupnya jalur-jalur yang biasa dilalui bus salawat karena padatnya arus lalu lintas jelang puncak haji.
Safari Wukuf Jemaah Lansia dan Disablitas Non Mandiri tahun ini merupakan kali kedua. Pada 2023, ada 129 jemaah lansia dan disabilitas non mandiri yang mengikuti safari wukuf. Saat itu, ada lebih dari 9.000 yang didaftarkan, namun kuota yang tersedia hanya 129 orang. Tahun ini, kuota ditambah hingga 300 jemaah. Proses pelayanan safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri berlangsung dari 12 – 19 Juni 2024.
“Sebagai persiapan, kami secara bertahap memindahkan jemaah haji lansia dan disabilitas non mandiri yang akan mengikuti safari wukuf ke hotel transit. Hotel dipilih berlokasi di wilayah Aziziyah, agar dekat dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah,” sebut Kepala Bidang Layanan Jemaah Lansia dan Disabilitas Slamet Sodali di Makkah, Kamis (13/6/2024).
“Kami sudah melakukan pendataan, ada 300 jemaah lansia dari 11 sektor pemondokan yang akan dipindahkan ke hotel transit untuk persiapan mengikuti safari wukuf,” sambungnya.
Menurut Slamet, 300 jemaah lansia dan disabilitas diikutkan dalam safari wukuf setelah proses seleksi berdasarkan kriteria yang telah dirumuskan. Ada lima kriteria jemaah haji lansia dan disabilitas yang bisa mengikuti safari wukuf lansia non-mandiri. (hms/sma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/