32 Siswa Diajarkan Lubang Resapan Biopori agar Banjir Berkurang
PALANGKA RAYA-Tim dosen Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) melaksanakan salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat (pengmas) di MTS Hidayatul Muhajirin Palangka Raya, pada tanggal 27 Juli 2022 lalu. Tim pengabdian masyarakat UMPR dipimpin oleh Gusti Iqbal Tawaqal, M.T bersama anggota yaitu Rudy Yoga Lesmana, M.Si dan Ari Widya Permana, M.T serta mengajak 2 mahasiswa dan 1 orang alumni UMPR. Kegiatan dengan tema; Sosialisasi Pembuatan Lubang Resapan Biopori dengan Memanfaatkan Pipa PVC ini diikuti oleh 32 siswa perwakilan dari tiap kelas.
Kegiatan sosialisasi ini dibuka dan disambut hangat oleh Kepala Sekolah MTS Hidayatul Muhajirin, H. Tajudinnur, S.Ag. Dia menyampaikan terima kasih kepada tim dosen UMPR, dengan adanya kegiatan ini dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya kepada para siswa.
“Harapannya dapat menumbuhkan kesadaran kepada para siswa untuk selalu menjaga lingkungan dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan yang didapat untuk menangani permasalahan banjir di sekitar rumahnya,” ujarnya.
Sementara itu, Gusti Iqbal Tawaqal, M.T, selaku ketua tim pengmas UMPR juga menyampaikan terima kasih telah diizinkan dan difasilitasi untuk melakukan kegiatan pengmas di MTS Hidayatul Muhajirin. Menurutnya, sosialisasi serta pelatihan pembuatan alat biopori kepada masyarakat Jalan Sakan, khususnya di MTS Hidayatul Muhajirin dalam rangka mengurangi banjir dan genangan air di wilayah tersebut. Adapun upaya dalam penanganan genangan air hingga masalah banjir yaitu dengan pembuatan alat biopori atau resapan air hujan di daerah pemukiman warga.
“Harapannya para siswa dapat mengetahui, memahami dan lebih responsif memanfaatkan halaman rumahnya untuk lubang resapan air,” ucapnya.
Dia menerangkan, kegiatan pelatihan kepada para siswa dilaksanakan di halaman sekolah MTS Hidayatul Muhajirin. Para siswa dibagi menjadi 2 kelompok dan didampingi oleh 2 orang guru, Alex Sander, S.Pd dan Maslan, S.Pd. Kegiatan dipandu oleh mahasiswa UMPR dan diawali dengan pengenalan alat dan bahan yang digunakan. Kemudian dilakukan pemboran/penggalian tanah dan selanjutnya dipraktikkan oleh para siswa. Tanah digali sedalam sekitar 1 meter untuk pipa biopori sebagai resapan air. Para siswa juga diajak mengumpulkan sampah yang ada di sekitar sekolah dan memilah sampah organik maupun anorganik. Setelah tanah tergali, kemudian pipa biopori dimasukkan, dan sampah dimasukkan ke dalam pipa. Sampah organik dan anorganik dimasukkan kedalam pipa yang berbeda, setelah itu masing-masing pipa diisi air sebagai perbandingan lamanya waktu peresapan air dari 2 pipa tersebut.
“Kegiatan praktik ini berlangsung selama kurang lebih 4 jam dan diikuti para siswa dengan antusias hingga jam istirahat siang,” pungkasnya.(sos/uni/b-5/ko)