Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

IAKN Palangka Raya Gelar Seminar Indonesia Rumah Moderasi

PALANGKA RAYA- Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya melaksanakan kegiatan Seminar Nasional dengan tema Indonesia Rumah Moderasi secara daring dan luring. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Rektor IAKN Palangka Raya Telhalia, M.Th., D.Th bertempat di Gedung Serba Guna IAKN Palangka Raya, beberapa hari lalu.

Ketua Panitia yang juga menjabat Direktur Program Pascasarjana , Wilson, D.Th menyampaikan bahwa kegiatan ini berdasarkan SK No 1119 Tahun 2021 yang dibiayai oleh DIPA IAKN Palangka Raya tahun 2021. Peserta berjumlah 30 orang secara luring, dan 258 orang secara daring. Ditambah 33 orang panitia. Sehingga total 324 orang terlibat dalam pelaksanaan seminar nasional ini.

“Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19 dan panitia telah berkoordinasi langsung dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya,”katanya

Sementara itu, Rektor IAKN Palangka Raya Telhalia, M.Th., D.Th menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah program pascasarjana yang rencananya dilaksanakan secara tatap muka. Namun tidak ada yang menyangka pandemi melanda, diterapkannya PPKM, sehingga kegiatan dilaksanakan secara daring dan luring.

Kegiatan ini, lanjut Telhalia, adalah tindak lanjut program Kementerian Agama di dalam konteks moderasi beragama dan pendidikan kewarganegaraan. Indonesia adalah gambaran miniatur keberagaman manusia di dunia, sehingga penting bagi kita untuk memahami konsep moderasi beragama di Indonesia.

Baca Juga :  Lomba Manyauk Lauk Diikuti 9 SMA

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh narasumber, kepada seluruh panitia yang telah menyiapkan kegiatan ini, dan seluruh peserta yang telah hadir pada saat ini. Shalom dan Salam Sehat untuk kita semua,”bebernya sekaligus menutup sambutannya dan membuka kegiatan tersebut.

Wakil Menteri Agama RI Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si juga menyampaikan bahwa ada sebagian kelompok yang bertentangan dengan norma kerukunan beragama di Indonesia. Namun begitu, di tengah keberagaman agama tidak menjadi penghambat untuk hidup dalam kerukunan satu sama lain.

“Kerukunan antarumat beragama hadir melalui kesadaran kerukunan yang merupakan hasil ikhtiar bersama,” tambahnya.

Dirinya berharap agar seluruh Civitas IAKN Palangka Raya menjadi agen yang mengampanyekan kerukunan agama. Hal ini sejalan dengan kesepakatan para pendiri bangsa untuk hidup dalam kerukunan, sesuai konteks moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat.

“Sebagai agen moderasi beragama, kita memberi teladan keharmonisan dan kerukunan hidup baik di dalam ataupun kehidupan kampus. Moderasi beragama sangat penting diimplementasi mengingat kondisi keberagaman Indonesia sebagaimana Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.

Pada hari kedua kegiatan Seminar Nasional Indonesia Rumah Moderasi,diadakan presentasi pemakalah yang sebelumnya sudah menyampaikan tulisan ilmiahnya kepada panitia.

Baca Juga :  Seratus Lebih Pegawai RSDS Sudah Divaksinasi Dosis Empat

Tulisan ilmiah terdiri dari lima topik utama yaitu Moderasi Beragama dari Perspektif Teologi (Kristen, Islam, KAtolik, Hindu, Buddha, Konghucu), Pendidikan Moderasi Beragama di Sekolah (SD-PT), Moderasi vs Radikalisme, Moderasi Beragama di “Huma Berang” (Kalimantan Tengah “Rumah Moderasi”), Pendidikan Moderasi di Rumah (Keluarga), Gereja dan Moderasi Beragama.

Panitia mengatakan bahwa tulisan-tulisan tersebut melalui proses review yang dilakukan oleh dua orang reviewer yaitu Dr. Tony Tampake asal Universitas Kristen Satya Wacana dan Hanif Cahyo Adi Kistoro, MA asal Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Adapun makalah yang dipresentasikan berjumlah 9 judul, terbagi ke dalam dua kelompok yang disesuaikan dengan masing-masing topik. Kegiatan ini dihadiri oleh 16 orang pemakalah, kurang lebih 125 orang peserta, serta beberapa orang dari panitia yang seluruhnya tergabung ke dalam aplikasi Zoom.

Seluruh peserta maupun pemakalah akan mendapatkan sertifikat. Selanjutnya seluruh pemakalah dan peserta kegiatan dipandu untuk masuk ke dalam break zoom sesuai dengan topik kelompok.

Kendati dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting, kegiatan tetap berlangsung lancar serta tingginya antusiasme peserta yang terlihat dari banyaknya pertanyaan serta masukan-masukan membuat kegiatan diskusi semakin menarik.(nue/b7,5/ ram)

PALANGKA RAYA- Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya melaksanakan kegiatan Seminar Nasional dengan tema Indonesia Rumah Moderasi secara daring dan luring. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Rektor IAKN Palangka Raya Telhalia, M.Th., D.Th bertempat di Gedung Serba Guna IAKN Palangka Raya, beberapa hari lalu.

Ketua Panitia yang juga menjabat Direktur Program Pascasarjana , Wilson, D.Th menyampaikan bahwa kegiatan ini berdasarkan SK No 1119 Tahun 2021 yang dibiayai oleh DIPA IAKN Palangka Raya tahun 2021. Peserta berjumlah 30 orang secara luring, dan 258 orang secara daring. Ditambah 33 orang panitia. Sehingga total 324 orang terlibat dalam pelaksanaan seminar nasional ini.

“Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19 dan panitia telah berkoordinasi langsung dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya,”katanya

Sementara itu, Rektor IAKN Palangka Raya Telhalia, M.Th., D.Th menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah program pascasarjana yang rencananya dilaksanakan secara tatap muka. Namun tidak ada yang menyangka pandemi melanda, diterapkannya PPKM, sehingga kegiatan dilaksanakan secara daring dan luring.

Kegiatan ini, lanjut Telhalia, adalah tindak lanjut program Kementerian Agama di dalam konteks moderasi beragama dan pendidikan kewarganegaraan. Indonesia adalah gambaran miniatur keberagaman manusia di dunia, sehingga penting bagi kita untuk memahami konsep moderasi beragama di Indonesia.

Baca Juga :  Lomba Manyauk Lauk Diikuti 9 SMA

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh narasumber, kepada seluruh panitia yang telah menyiapkan kegiatan ini, dan seluruh peserta yang telah hadir pada saat ini. Shalom dan Salam Sehat untuk kita semua,”bebernya sekaligus menutup sambutannya dan membuka kegiatan tersebut.

Wakil Menteri Agama RI Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si juga menyampaikan bahwa ada sebagian kelompok yang bertentangan dengan norma kerukunan beragama di Indonesia. Namun begitu, di tengah keberagaman agama tidak menjadi penghambat untuk hidup dalam kerukunan satu sama lain.

“Kerukunan antarumat beragama hadir melalui kesadaran kerukunan yang merupakan hasil ikhtiar bersama,” tambahnya.

Dirinya berharap agar seluruh Civitas IAKN Palangka Raya menjadi agen yang mengampanyekan kerukunan agama. Hal ini sejalan dengan kesepakatan para pendiri bangsa untuk hidup dalam kerukunan, sesuai konteks moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat.

“Sebagai agen moderasi beragama, kita memberi teladan keharmonisan dan kerukunan hidup baik di dalam ataupun kehidupan kampus. Moderasi beragama sangat penting diimplementasi mengingat kondisi keberagaman Indonesia sebagaimana Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.

Pada hari kedua kegiatan Seminar Nasional Indonesia Rumah Moderasi,diadakan presentasi pemakalah yang sebelumnya sudah menyampaikan tulisan ilmiahnya kepada panitia.

Baca Juga :  Seratus Lebih Pegawai RSDS Sudah Divaksinasi Dosis Empat

Tulisan ilmiah terdiri dari lima topik utama yaitu Moderasi Beragama dari Perspektif Teologi (Kristen, Islam, KAtolik, Hindu, Buddha, Konghucu), Pendidikan Moderasi Beragama di Sekolah (SD-PT), Moderasi vs Radikalisme, Moderasi Beragama di “Huma Berang” (Kalimantan Tengah “Rumah Moderasi”), Pendidikan Moderasi di Rumah (Keluarga), Gereja dan Moderasi Beragama.

Panitia mengatakan bahwa tulisan-tulisan tersebut melalui proses review yang dilakukan oleh dua orang reviewer yaitu Dr. Tony Tampake asal Universitas Kristen Satya Wacana dan Hanif Cahyo Adi Kistoro, MA asal Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Adapun makalah yang dipresentasikan berjumlah 9 judul, terbagi ke dalam dua kelompok yang disesuaikan dengan masing-masing topik. Kegiatan ini dihadiri oleh 16 orang pemakalah, kurang lebih 125 orang peserta, serta beberapa orang dari panitia yang seluruhnya tergabung ke dalam aplikasi Zoom.

Seluruh peserta maupun pemakalah akan mendapatkan sertifikat. Selanjutnya seluruh pemakalah dan peserta kegiatan dipandu untuk masuk ke dalam break zoom sesuai dengan topik kelompok.

Kendati dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting, kegiatan tetap berlangsung lancar serta tingginya antusiasme peserta yang terlihat dari banyaknya pertanyaan serta masukan-masukan membuat kegiatan diskusi semakin menarik.(nue/b7,5/ ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/