Site icon KaltengPos

HIMPSI Kalteng Gelar Muswil dan Seminar

PARENTING: Ketua TP-PKK Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran saat menjadi keynote speaker Seminar Psikologi Nasional HIMPSI Kalteng, Sabtu (17/7).FOTO : MMC KALTENG

PALANGKA RAYA-Himpunan Psikologi (HIMPSI) Kalteng gelar Musyawarah Wilayah II/2021, Minggu (18/7). Hasilnya, Elisabeth Fransisca Saragi Sitio terpilih sebagai Ketua Wilayah HIMPSI Kalteng 2021-2024.

Untuk memeriahkan kegiatan, digelar seminar nasional gratis dan memiliki SKP. Dipimpin moderator Wahyuni Cristiany Martono, menghadirkan keynote speaker Ketua TP PKK Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran dan narasumber dr Rose Mini AS (Bunda Romi) dan dr lucky Yogasatria SpA.

Sementara itu, saat seminar, kurangnya pemahaman masyarakat tentang penggunaan teknologi secara bijaksana, memunculkan permasalahan yang memerlukan berbagai solusi dalam pengasuhan anak-anak. Untuk itu, Ketua TP-PKK Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran, menegaskan orangtua dituntut lebih cerdas menggunakan gawai (gadget) dalam pengasuhan anak-anak.

Ivo menjadi keynote speaker Seminar Psikologi Nasional digelar HIMPSI Kalteng, mengangkat tema “Menjadi Smart Parents Dalam Mengelola Penggunaan Gadget sebagai Media Tumbuh Kembang Anak, secara virtual dari Aula Serbaguna Istana Isen Mulang, Sabtu (17/7).

“Ada beberapa kesalahan dan dampak yang ditimbulkan akibat pemberian gadget kepada anak. Orangtua harus memahami hal ini,” ungkap Ivo.
Kesalahan tersebut, lanjut Ivo, seperti saat anak masih usia di bawah satu tahun, orang tua membiarkan anak-anak mengakses internet tanpa pendampingan orang tua, penggunaan gadget selama Learn From Home, dan orang tua memberikan gadget pribadi kepada anak di bawah umur.

Seminar Psikologi Nasional HIMPSI Kalteng, Sabtu (17/7).

Sehingga, kesalahan pemberian gadget itu menimbulkan dampak ada anak-anak. Di antaranya anak kurang gerak, gangguan fungsi mata, addiction, masalah emosi dan self control, gangguan penyesuaian diri, gangguan tidur, obesitas, masalah postur tubuh, keterlambatan berbicara, gangguan perkembangan serta meningkatnya depresi pada anak.

” Untuk itu, kewajiban kita sebagai orangtua agar tidak lalai dan harus menghindari kesalahan tersebut,” bebernya. (abe/ko)

Exit mobile version