Rabu, Juli 3, 2024
24 C
Palangkaraya

Kakanwil Kemenag Bekali Siswa MAN Moderasi Beragama

PALANGKA RAYA – Pelaksanaan hari kedua masa taaruf siswa madrasah (Matsama) MAN Kota Palangka Raya diisi materi tentang moderasi beragama yang disampaikan langsung oleh Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Kalteng, H  Noor Fahmi di ruang auditorium MAN Kota, Selasa, (19/7/2022).

Di hadapan sekitar 300 lebih pesdik peserta Matsama, orang nomor satu di jajaran Kanwil Kemenag Kalteng tersebut menekankan pentingnya peserta didik memahami moderasi beragama. Menurutnya moderasi beragama adalah salah satu sikap yang harus ditanamkan kepada peserta didik sejak dini.

“Kenapa moderasi beragama penting, karena moderasi beragama mengajarkan cara pandang, pola pikir, sikap, dan perilaku selalu mengambil di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama,”jelas mantan Kakanwil Kemenag Kalimantan Selatan tersebut.

Baca Juga :  Pengenalan Kampus, UMPR Gelar P2KK untuk Mahasiswa Baru

Selain itu Kakanwil dalam penyampaian materi yang dimoderatori ketua panlak Matsama, Mirah Rejeki juga menyinggung tentang pentingnya arti moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Terutama terkait paham ekstrem dan radikal yang mengancam moderasi beragama dan kemaslahatan ummat.

“Bahaya lainnya dari ektremisme, radikalisme, dan terorisme itu adalah merusak persatuan dan kesatuan serta keutuhan dalam berbangsa dan bernegara, yang berlandaskan kepada 4 pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika” tegasnya.

Selain menyampaikan materi tentang moderasi beragama, Kakanwil juga berinteraksi dengan membuka sesi pertanyaan bagi peserta didik peserta Matsama. Salah satu pesdik peserta Matsama mempertanyakan tentang perbedaan antara Moderasi dengan Modernisasi.

Pertanyaan tersebut direspon Kakanwil dengan memberikan penjelasan bahwa moderasi dengan modernisasi merupakan dua hal yang sebenarnya berkaitan namun berbeda dalam praktek pemahaman dan pengamalan.

Baca Juga :  RA Melati Sampit Lepas 68 Peserta Didiknya

“Moderasi beragama bukan berarti memodernisasi ajaran agama, moderasi beragama adalah  berpikir, bersikap, berprilaku, dan berpandangan selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama” tegas Kakanwil lagi.  (humas/Khalid/ko).

PALANGKA RAYA – Pelaksanaan hari kedua masa taaruf siswa madrasah (Matsama) MAN Kota Palangka Raya diisi materi tentang moderasi beragama yang disampaikan langsung oleh Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Kalteng, H  Noor Fahmi di ruang auditorium MAN Kota, Selasa, (19/7/2022).

Di hadapan sekitar 300 lebih pesdik peserta Matsama, orang nomor satu di jajaran Kanwil Kemenag Kalteng tersebut menekankan pentingnya peserta didik memahami moderasi beragama. Menurutnya moderasi beragama adalah salah satu sikap yang harus ditanamkan kepada peserta didik sejak dini.

“Kenapa moderasi beragama penting, karena moderasi beragama mengajarkan cara pandang, pola pikir, sikap, dan perilaku selalu mengambil di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama,”jelas mantan Kakanwil Kemenag Kalimantan Selatan tersebut.

Baca Juga :  Pengenalan Kampus, UMPR Gelar P2KK untuk Mahasiswa Baru

Selain itu Kakanwil dalam penyampaian materi yang dimoderatori ketua panlak Matsama, Mirah Rejeki juga menyinggung tentang pentingnya arti moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Terutama terkait paham ekstrem dan radikal yang mengancam moderasi beragama dan kemaslahatan ummat.

“Bahaya lainnya dari ektremisme, radikalisme, dan terorisme itu adalah merusak persatuan dan kesatuan serta keutuhan dalam berbangsa dan bernegara, yang berlandaskan kepada 4 pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika” tegasnya.

Selain menyampaikan materi tentang moderasi beragama, Kakanwil juga berinteraksi dengan membuka sesi pertanyaan bagi peserta didik peserta Matsama. Salah satu pesdik peserta Matsama mempertanyakan tentang perbedaan antara Moderasi dengan Modernisasi.

Pertanyaan tersebut direspon Kakanwil dengan memberikan penjelasan bahwa moderasi dengan modernisasi merupakan dua hal yang sebenarnya berkaitan namun berbeda dalam praktek pemahaman dan pengamalan.

Baca Juga :  RA Melati Sampit Lepas 68 Peserta Didiknya

“Moderasi beragama bukan berarti memodernisasi ajaran agama, moderasi beragama adalah  berpikir, bersikap, berprilaku, dan berpandangan selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama” tegas Kakanwil lagi.  (humas/Khalid/ko).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/