PALANGKA RAYA – Pengurus BPD Indonesian Housekeepers Association (IHKA) Kalteng secara resmi dikukuhkan oleh Sekretaris Jenderal IHKA Asmungi Al Manan, Selasa (23/8). Kehadiran IHKA Kalteng diharapkan bisa menjadi wadah pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang perhotelan, khusunya housekeeping.
“Saya berharap berharap IHKA bisa bersinergi dengan para pihak dan menjadi wadah untuk membangun sumber daya manusia di bidang perhotelan, khususnya tenaga housekeeping di Kalteng,” kata Asmungi Al Manan saat pengukuhan BPD IHKA di Hotel Bahalap.
Kegiatan pengukuhan ini dirangkai dengan Seminar Exhibition dengan tema Mengubah Paradigma Negatif Profesi Housekeeping. Kegiatan ini dihadiri oleh para general manager sejumlah hotel, lembaga pendidikan, SMK, para housekeepers, dan sejumlah perusahaan.
Kehadiran IHKA, menurut Al Manan akan bermanfaat dan membantu para lulusan SMK untuk mengembangkan SDM agar bisa masuk ke dunia industri perhotelan. Bagi para hotel dengan adanya asosiasi profesi ini, akan membantu dalam penyediaan SDM bidang housekeeping. Hotel tidak perlu ekstra melatih tenaga kerja.
Sedangkan bagi perintantah khususnya Disnaker, kehadiran IHKA akan membantu, karena para tenaga kerja akan lebih terlatih, dan mengurangi pengangguran.
“Kami berharap dengan hadirnya IHKA ini mampu mengembangkan SDM bidang housekeeping,” ujar Al Manan yang sehari-hari merupakan General Manager di Riez Palace Hotel, Tegal di Jawa Tengah.
Sementara itu GM Hotel Bahalap Hari Saptadi sebagai tuan rumah mengatakan berdasarkan pengalaman bahwa departemen housekeeping ini jumlah personel paling banyak, karena harus menyesuaikan dengan jumlah kamar. Departemen ini juga paling besar biayanya.
Dia berharap kehadiran IHKA di Kalteng bisa berkontribusi bagi hotel-hotel di Kalteng dalam bidang housekeeping. Apalagi sekarang, di era Covid-19, kamar hotel tak hanya bersih, tapi kamar hotel juga harus sehat.
“Kami berharap IHKA ini bisa aktif dalam memberikan informasi terkini kepada anggotanya, dari berbagai manajemen hotel, khususnya manajemen hotel individual. Karena tidak seperti dulu, kamar hotel harus bersih, tapi sekarang dituntut kamar juga harus sehat. Sehat seutuhnya, harus dipahami para housekeeper,” ujar Hari.
Ketua BPD IHKA Kalteng Bayu Gustiawan mengakui pemahaman terhadap tugas housekeeping masih kurang. Selama ini pemahaman tugas house keeping hanya membersihkan kamar. Sebenarnya tugasnya luas, tak hanya bersih-bersih.
“Tema ini mengubah paradigma negatif ini tujuannya agar teman-teman di Palangka Raya berminat untuk belajar tentang, apa housekeeping, apa kerjanya. Kami bekerja dengan lembaga pendidikan Cortez untuk memberikan pelatihan. Kemudian bagaimana karirnya,” ujar Bayu. (sma/sos/b5/ko).