Senin, Desember 9, 2024
25.2 C
Palangkaraya

RSUD dr Murjani Sampit Tanggapi Sorotan KPK

Terkait Standar Pelayanan Minimal

SAMPIT –  Beberapa waktu lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa kepuasan masyarakat terhadap layanan RSUD dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami penurunan sebesar 2 persen. Hal itu menyusul terhambatnya pelayanan di rumah sakit tersebut akibat kendala jaringan.

Terkait itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr Murjani dr Yulia Nofiany, menjelaskan tanggapan pihak rumah sakit terhadap perhatian yang diberikan oleh KPK tentang  Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dalam evaluasi terakhir, KPK mencatat adanya penurunan berdasarkan salah satu indikator yang menonjol dari penilaian di Google Review. Data tersebut menunjukkan bahwa RSUD dr Murjani memperoleh rating bintang 3,2.

Yulia menjelaskan meskipun KPK menggunakan Google Review sebagai salah satu tolok ukur, namun, hasil itu justru berbanding terbalik dengan penilaian di aplikasi Mobile JKN menunjukkan hasil yang lebih positif, yakni 4,4 bintang. Kendati demikian, pihaknya akan melakukan evaluasi atas keluhan yang disampaikan masyarakat

Baca Juga :  Kemenkominfo Ajak Masyarakat Makin Cakap Digital

“Kami menghargai semua masukan dari masyarakat melalui berbagai saluran, karena ini mencerminkan pengalaman mereka dalam mendapatkan layanan kami. Kami berkomitmen untuk mengevaluasi setiap keluhan dan kebutuhan masyarakat, baik terkait sumber daya manusia, proses pelayanan, maupun aspek medis,” ungkapnya dalam rapat kerja bersama Komisi III DPRD Kotim, belum lama ini.

Lebih lanjut, Yulia mengakui bahwa dalam monitoring dan evaluasi internal, terdapat beberapa keluhan dari masyarakat mengenai sikap petugas layanan. Menurutnya, pengalaman pasien yang pernah dirawat di rumah sakit di luar Kalimantan menunjukkan bahwa perbedaan budaya dan cara berkomunikasi bisa memengaruhi persepsi mereka terhadap kualitas pelayanan yang diberikan.

 

“Kami terus mengingatkan petugas, terutama yang berada di garis depan, untuk lebih ramah dalam memberikan layanan kepada pasien. Tingginya kunjungan ke rumah sakit pemerintah juga kadang berpengaruh pada psikologis petugas. Baru-baru ini, tim penanganan keluhan sempat kewalahan, namun kami berusaha memberikan motivasi agar tetap bersemangat,” tambahnya.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Terus Wujudkan Program Prioritas Kawasan Permukiman

Untuk meningkatkan peringkat di Google Review, RSUD dr Murjani Sampit mengambil langkah proaktif dengan meminta setiap unit untuk mengajak pasien memberikan penilaian setelah menerima layanan. Yulia juga mengungkapkan bahwa manajemen berencana untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk pelatihan petugas front office, mengikuti saran yang mereka terima. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat secara keseluruhan. (mif/sli/k)

Terkait Standar Pelayanan Minimal

SAMPIT –  Beberapa waktu lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa kepuasan masyarakat terhadap layanan RSUD dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami penurunan sebesar 2 persen. Hal itu menyusul terhambatnya pelayanan di rumah sakit tersebut akibat kendala jaringan.

Terkait itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr Murjani dr Yulia Nofiany, menjelaskan tanggapan pihak rumah sakit terhadap perhatian yang diberikan oleh KPK tentang  Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dalam evaluasi terakhir, KPK mencatat adanya penurunan berdasarkan salah satu indikator yang menonjol dari penilaian di Google Review. Data tersebut menunjukkan bahwa RSUD dr Murjani memperoleh rating bintang 3,2.

Yulia menjelaskan meskipun KPK menggunakan Google Review sebagai salah satu tolok ukur, namun, hasil itu justru berbanding terbalik dengan penilaian di aplikasi Mobile JKN menunjukkan hasil yang lebih positif, yakni 4,4 bintang. Kendati demikian, pihaknya akan melakukan evaluasi atas keluhan yang disampaikan masyarakat

Baca Juga :  Kemenkominfo Ajak Masyarakat Makin Cakap Digital

“Kami menghargai semua masukan dari masyarakat melalui berbagai saluran, karena ini mencerminkan pengalaman mereka dalam mendapatkan layanan kami. Kami berkomitmen untuk mengevaluasi setiap keluhan dan kebutuhan masyarakat, baik terkait sumber daya manusia, proses pelayanan, maupun aspek medis,” ungkapnya dalam rapat kerja bersama Komisi III DPRD Kotim, belum lama ini.

Lebih lanjut, Yulia mengakui bahwa dalam monitoring dan evaluasi internal, terdapat beberapa keluhan dari masyarakat mengenai sikap petugas layanan. Menurutnya, pengalaman pasien yang pernah dirawat di rumah sakit di luar Kalimantan menunjukkan bahwa perbedaan budaya dan cara berkomunikasi bisa memengaruhi persepsi mereka terhadap kualitas pelayanan yang diberikan.

 

“Kami terus mengingatkan petugas, terutama yang berada di garis depan, untuk lebih ramah dalam memberikan layanan kepada pasien. Tingginya kunjungan ke rumah sakit pemerintah juga kadang berpengaruh pada psikologis petugas. Baru-baru ini, tim penanganan keluhan sempat kewalahan, namun kami berusaha memberikan motivasi agar tetap bersemangat,” tambahnya.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Terus Wujudkan Program Prioritas Kawasan Permukiman

Untuk meningkatkan peringkat di Google Review, RSUD dr Murjani Sampit mengambil langkah proaktif dengan meminta setiap unit untuk mengajak pasien memberikan penilaian setelah menerima layanan. Yulia juga mengungkapkan bahwa manajemen berencana untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk pelatihan petugas front office, mengikuti saran yang mereka terima. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat secara keseluruhan. (mif/sli/k)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/