Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Makanan Manis Bisa Sebabkan Gigi Berlubang

PALANGKA RAYA- Gigi anak berlubang biasanya disebabkan oleh susu yang mengandung gula dan makanan manis lain. Bahkan sebagian besar, anak-anak ada yang mengalami masalah pada  gigi bagian depannya yakni berwarna hitam.

Dokter Gigi Umum drg. Agnes Frethernety, M. Biomed mengatakan, warna hitam pada gigi anak bukan karang gigi, melainkan karies atau gigi berlubang yang berwarna hitam. Jika itu terjadi pada gigi bagian depan, biasanya dikarenakan orangtua membiarkan anaknya ngedot dalam kondisi tidur atau sedang mengemut makanan manis.

“Usia rentan gigi anak berlubang biasanya saat memasuki usia delapan tahun. Sedangkan gigi susu tumbuh lengkap disaat anak-anak memasuki usia tiga tahun. Gigi susu biasanya akan mulai tanggal satu persatu diganti dengan gigi dewasa setelah memasuki umur 6-14 tahun,” ucapnya.

Baca Juga :  Jokowi Akui Belum Bisa Selesaikan Angka Kematian, Di Kalteng, Penggunaan Oksigen Terhadap Pasien Covid-19 Sedikit

 Jika gigi berlubang terjadi saat anak memasuki usia delapan tahun, drg. Agnes mengatakan penanganannya terlambat sedari awal. Pasalnya, pergantian gigi susu ke gigi dewasa akan terhambat, berjejal, dan mengakibatkan sakit gigi dan lain sebagainya.

“Apakah masih bisa diperbaiki atau tidak eperti yang sudah saya sampaikan, untuk usia delapan tahun sudah sangat terlambat untuk memperbaikinya. Tapi, jika gigi berlubang, masih bisa dilakukan perawatan, yaitu dengan cara penambalan. Namun memperhatikan luas lubang terlebih dahulu dan infeksi akibat lubang yang mengenai gigi,” terangnya.

Saat gigi susu mulai tumbuh, alangkah baiknya   ikut memperhatikan dan mulai membiasakan untuk menjaga kesehatan gigi dengan cara menyikat gigi, atau saat masih bayi bisa orangtua membersihkannya dengan kain flanel atau kasa saat mandi. Menjaga asupan gula agar tidak berlebih. “Bila minum susu pada malam hari, alangkah baiknya jika anak sudah cukup mampu berkomunikasi ajak sikat gigi atau paling tidak berkumur dengan air putih sebelum tidur. Selain itu juga, saat gigi anak tumbuh lengkap, ajari anak untuk mengecek giginya ke dokter gigi, jangan memberi ketakutan pada anak dengan bilang klo nakal nanti di cabut giginya oleh dokter gigi,” pungkasnya. (ahm).

Baca Juga :  Agar Tak Tertular Covid-19, Pakai Masker Medis dan Ganti Tiap 6 Jam

PALANGKA RAYA- Gigi anak berlubang biasanya disebabkan oleh susu yang mengandung gula dan makanan manis lain. Bahkan sebagian besar, anak-anak ada yang mengalami masalah pada  gigi bagian depannya yakni berwarna hitam.

Dokter Gigi Umum drg. Agnes Frethernety, M. Biomed mengatakan, warna hitam pada gigi anak bukan karang gigi, melainkan karies atau gigi berlubang yang berwarna hitam. Jika itu terjadi pada gigi bagian depan, biasanya dikarenakan orangtua membiarkan anaknya ngedot dalam kondisi tidur atau sedang mengemut makanan manis.

“Usia rentan gigi anak berlubang biasanya saat memasuki usia delapan tahun. Sedangkan gigi susu tumbuh lengkap disaat anak-anak memasuki usia tiga tahun. Gigi susu biasanya akan mulai tanggal satu persatu diganti dengan gigi dewasa setelah memasuki umur 6-14 tahun,” ucapnya.

Baca Juga :  Jokowi Akui Belum Bisa Selesaikan Angka Kematian, Di Kalteng, Penggunaan Oksigen Terhadap Pasien Covid-19 Sedikit

 Jika gigi berlubang terjadi saat anak memasuki usia delapan tahun, drg. Agnes mengatakan penanganannya terlambat sedari awal. Pasalnya, pergantian gigi susu ke gigi dewasa akan terhambat, berjejal, dan mengakibatkan sakit gigi dan lain sebagainya.

“Apakah masih bisa diperbaiki atau tidak eperti yang sudah saya sampaikan, untuk usia delapan tahun sudah sangat terlambat untuk memperbaikinya. Tapi, jika gigi berlubang, masih bisa dilakukan perawatan, yaitu dengan cara penambalan. Namun memperhatikan luas lubang terlebih dahulu dan infeksi akibat lubang yang mengenai gigi,” terangnya.

Saat gigi susu mulai tumbuh, alangkah baiknya   ikut memperhatikan dan mulai membiasakan untuk menjaga kesehatan gigi dengan cara menyikat gigi, atau saat masih bayi bisa orangtua membersihkannya dengan kain flanel atau kasa saat mandi. Menjaga asupan gula agar tidak berlebih. “Bila minum susu pada malam hari, alangkah baiknya jika anak sudah cukup mampu berkomunikasi ajak sikat gigi atau paling tidak berkumur dengan air putih sebelum tidur. Selain itu juga, saat gigi anak tumbuh lengkap, ajari anak untuk mengecek giginya ke dokter gigi, jangan memberi ketakutan pada anak dengan bilang klo nakal nanti di cabut giginya oleh dokter gigi,” pungkasnya. (ahm).

Baca Juga :  Agar Tak Tertular Covid-19, Pakai Masker Medis dan Ganti Tiap 6 Jam

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/