Sejumlah kritikan pedas berdatangan dari sejumlah pihak terhadap selebgram Rachel Vennya. Penyebabnya, mantan istri Niko Al Hakim alias Okin tersebut diduga kabur dari tempat karantina di RSDC Wisma Atlet Pademangan sepulangnya dari Amerika Serikat.
Setelah mendapat banyak kritikan, Rachel Vennya akhirnya meminta maaf melalui postingannya di Instagram Story. Dia pun mengakui telah melakukan sebuah kesalahan dan memunculkan polemik.
“Hallo teman teman semua.. Aku mau minta maaf sama kalian semua atas kesalahan aku. Kadang aku nyakitin orang lain, merugikan orang lain, egois & sombong,”tulis Rachel Vennya.
Selebgram dengan jumlah followers mencapai 5,8 juta itu berharap kesalahan yang dilakukannya ini bisa menjadi modal untuk ia memperbaiki diri.
“Aku meminta maaf yg sebesar besarnya dan semoga semua hal buruk yg pernah aku lakukan di hidup aku menjadi pelajaran buat aku. Untuk selalu berfikir saat melangkah ke depan dengan baik. Untuk sahabat2 online aku yg belum pernah ketemu aku tapi selalu ngedukung aku dari dulu, aku mau bilang terima kasih. -Rachel Vennya,” lanjutnya.
Sejumlah kritikan pedas bermunculan setelah Rachel Vennya diduga kabur dari tempat karantina. Ia dikabarkan hanya berada di sana selama 3 hari dari total 8 hari yang seharusnya dijalani sesuai aturan yang berlaku. Rachel Vennya malah memilih liburan bersama anak dan teman-temannya ke Bali.
Aksi selebgram Rachel Vennya yang diduga kabur dari RSDC Wisma Atlet Pademangan mendapat sorotan dari banyak pihak. Influencer dr. Tirta pun ikut berang terkait hal ini.
Tirta pun memposting hasil tangkapan layar dari cuitan Prof. Zubairi Djoerban di akun Twitter pribadinya beberapa jam lalu. Dalam cuitan tersebut, Prof. Zubairi memberikan penyataan tegas bahwa tindakan Rachel Vennya yang kabur dari tempat karantina diduga dibantu oleh oknum petugas tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Hal itu karena berisiko menularkan Covid-19 kepada masyarakat.
Tirta juga mendorong agar kasus Rachel Vennya ini diinvestigasi. Karena jika tidak, potensi aturan dikangkangi oleh oknum petugas jadi kian terbuka.
“Tapi ketika sudah “diduga meloloskan diri dari karantina kedatangan luar negeri bahkan melibatkan oknum petugas, maka investigasi harus segera dibuat, jangan sampai malah ada kasus lain. “KongKaliKong kah?,” tulis dr. Tirta.
Ia pun berharap Kemenkes RI dan Satgas Covid-19 memimpin investigasi ini guna menguak fakta yang sesungguhnya terjadi.
“Saya mempercayakan kasus ini sepenuhnya pada @kemenkes_ri dan @satgascovid19.id agar investigasi menyeluruh karantina kedatangan dari luar negeri. Dejavu, 2 bulan lalu Saya pernah bahas ini bareng nyai @nikitamirzanimawardi_172 , tapi beda orang, eh kok skrng kejadian lagi. Padahal saat itu kita dah wanti2,” kata dr. Tirta.(jpc)