Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Keberpihakan Menko Airlangga kepada Ekonomi Kerakyatan Diapresiasi

JAKARTA-Dari sejumlah menteri pembantu Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Maju, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merupakan salah satu yang dinilai memiliki keistemewaan.

Keistimewaan itu terletak pada perhatian Airlangga yang sangat besar pada kehidupan di sektor informal yang merupakan 97 persen menjadi mata pencaharian rakyat Indonesia.

Demikian pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Network Election Survey (INES), Andrian Indra, dalam keterangan kepada wartawan, Minggu (1/8).

“Keberpihakan ini memperlihatkan Airlangga sebenarnya mengikuti cara Bung Karno yang berpatokan pada ekonomi kerakyatan dan politik Trisakti,” ujarnya.

Dia menambahkan, ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat, yang pada konteks Indonesia adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca Juga :  PT AGM Pastikan Penggunaan Lahan di Jalan Hauling KM 101 Tapin Sesuai Perjanjian 2010

“Airlangga Hartarto benar-benar mencoba untuk menerapkan ekonomi Pancasila, yaitu suatu bentuk sistim perekonomian yang dijiwai oleh ideologi Pancasila dengan landasan kekeluargaan dan gotong royong,” sambungnya.

Dia secara khusus mengapresiasi keberpihakan Airlangga pada kelompok masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pengemudi ojek online (ojol).

Airlangga memuji dedikasi pengemudi ojol yang menjadi salah satu elemen penting di tengah pandemi. Dia menyebut, pengemudi ojol bekerja selayaknya pahlawan yang melayani masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Airlangga juga menyambut baik kolaborasi strategis antara PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (Emtek Group) dan perusahaan ride-hailing Grab, dan berharap kerja sama ini akan membantu Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar di dunia.

Baca Juga :  Data Penduduk Indonesia Dilaporkan Bocor Lagi

“Semoga sinergi dan kolaborasi antara Grab dan Emtek dapat menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital minimal 5 besar di dunia,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin pekan lalu (26/7).

JAKARTA-Dari sejumlah menteri pembantu Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Maju, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merupakan salah satu yang dinilai memiliki keistemewaan.

Keistimewaan itu terletak pada perhatian Airlangga yang sangat besar pada kehidupan di sektor informal yang merupakan 97 persen menjadi mata pencaharian rakyat Indonesia.

Demikian pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Network Election Survey (INES), Andrian Indra, dalam keterangan kepada wartawan, Minggu (1/8).

“Keberpihakan ini memperlihatkan Airlangga sebenarnya mengikuti cara Bung Karno yang berpatokan pada ekonomi kerakyatan dan politik Trisakti,” ujarnya.

Dia menambahkan, ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat, yang pada konteks Indonesia adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca Juga :  PT AGM Pastikan Penggunaan Lahan di Jalan Hauling KM 101 Tapin Sesuai Perjanjian 2010

“Airlangga Hartarto benar-benar mencoba untuk menerapkan ekonomi Pancasila, yaitu suatu bentuk sistim perekonomian yang dijiwai oleh ideologi Pancasila dengan landasan kekeluargaan dan gotong royong,” sambungnya.

Dia secara khusus mengapresiasi keberpihakan Airlangga pada kelompok masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pengemudi ojek online (ojol).

Airlangga memuji dedikasi pengemudi ojol yang menjadi salah satu elemen penting di tengah pandemi. Dia menyebut, pengemudi ojol bekerja selayaknya pahlawan yang melayani masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Airlangga juga menyambut baik kolaborasi strategis antara PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (Emtek Group) dan perusahaan ride-hailing Grab, dan berharap kerja sama ini akan membantu Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar di dunia.

Baca Juga :  Data Penduduk Indonesia Dilaporkan Bocor Lagi

“Semoga sinergi dan kolaborasi antara Grab dan Emtek dapat menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital minimal 5 besar di dunia,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin pekan lalu (26/7).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/