USTAZ Yahya Waloni meninggal dunia saat menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Darul Falah, Makassar, Sulawesi Selatan.
Ustaz Yahya tiba-tiba terduduk di mimbar. Yahya Waloni meninggal sekitar pukul 12.30 Wita. Saat ia menyampaikan khotbah kedua.
Dikutip dari suarajakarta.id, ustaz Yahya Waloni seorang mualaf. Dulu, Ustaz Yahya Waloni orang Kristen.
Saat masih beragama Kristen, ustaz Yahya Waloni dikenal sebagai penceramah yang biasanya bertopik pada kristenisasi dan misionaris.
Ceramahnya terkenal frontal dan blak-blakan. Kerap kontroversial dengan topik utamanya misionaris dan kristenisasi.
Ustad Yahya Waloni sebelumnya terdaftar sebagai pendeta pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana.
Sebelum masuk penjara, Yahya banyak menjadi perbincangan masyarakat dan dikenal sebagai ustaz yang kontroversial.
Inilah Video Detik-Detik Ustaz Yahya Waloni Ambruk saat Khotbah Jumat
Hal itu lantaran gaya ceramahnya yang disebut anak jaman sekarang “ngegas” ketika membicarakan agama lain.
Ustaz Yahya Waloni mendapat julukan sebagai Ustaz Pansos (Panjat Sosial) dari Denny Siregar karena gemar mengangkat teori tentang agamanya dulu sebagai ‘jualan’.
Dikutip dari panjimas.com, 26 Agustiar 2021, sore dikabarkan Ustaz Yahya Waloni telah ditangkap oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri. Kristolog tersebut ditangkap di wilayah Cibubur, Jakarta Timur.
Komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme telah melaporkan Ustaz Yahya Waloni ke Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari Selasa (27/4/2021).
Penceramah yang juga seorang mantan pendeta itu dilaporkan atas kasus dugaan penistaan agama. Laporan tersebut telah diregistrasi dengan Nomor: LP/B/0287/IV/2021/BARESKRIM.
Dalam kasus yang disangkakan tersebut, Ustaz Yahya dilaporkan bersama dengan pemilik akun YouTube Tri Datu. Dalam video ceramah itu, Yahya Waloni menyampaikan bahwa bible tak hanya fiktif namun palsu.
Ustaz Yahya Waloni dan akun Tri Datu disangkakan dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 45 A juncto Pasal 28 Ayat (2) dan/atau Pasal 156a KUHP.
Yahya Waloni divonis 5 bulan penjara, denda Rp 50 juta, subsider 1 bulan penjara. Ia diyakini terbukti bersalah melakukan tindak pidana menyebarkan ujaran kebencian terkait SARA.
Yahya terbukti bersalah melanggar Pasal 45a ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Semasa hidup, Ustaz Yahya Waloni mengungkapkan pengalamannya ketika berada di dalam penjara.
Salah satunya yang cukup membekas ternyata berhubungan dengan hal mistis. Berikut kisahnya.
Ustaz Yahya Waloni itu mengatakan, kali pertama dijebloskan ke penjara, ia sempat bertemu langsung dengan mantan pentolan FPI, Habib Rizieq Shihab. Pertemuan itu membuatnya tak kuasa menahan haru.
“Di penjara pertama kali saya bertemu dengan Habib Rizieq, beliau ada di blok narkoba saya diblok umum. Kami berpelukan, saya menangis ketika dipelukan beliau. Saya bilang, habib saya sangat gembira sekali saya masuk penjara ada habib di dalam” kata Yahya Waloni dikutip DepokToday.com dari channel YouTube Islam Trending TV pada Selasa, 8 Maret 2022.
“Iya ustadz tapi ruangan kita agak terpisah, ustadz di blok sebelah saya di blok sini. Nanti kalau butuh apa-apa bertahu saya ustadz,” ucap Yahya menirukan ucapan Habib Rizieq.
Nah biasanya, kata Yahya, orang baru masuk penjara itu diisolasi sampai 20 hari.
“Saya disimpan selama 28 hari di tempat di mana Maher meninggal dunia,” ujarnya.
Di kamar tahanan itulah Yahya mengalami pengalaman mistis.
“Pokoknya setiap malam itu, di atas jam 12, jam 1, kaki saya selalu dicubit. Ditarik kaki saya, tiap jam 1 jam 3 malam, ditarik kaki saya. Bangun saya, nah di dalam kamar itu nggak ada siapapun kecuali saya sendiri,” ujarnya.
Namun rupanya saat ini, Yahya Waloni mengaku sudah berubah setelah mendekam di balik jeruji besi dan tersadarkan akan kesalahannya.
Saat tampil di podcast YouTube Deddy Corbuzier, dia menceritakan perubahannya.
Saat di penjara, Yahya yang dulunya kerap menyinggung ritual agama lain, kini justru beranggapan bahwa ritual agama lain adalah hal suci.
“Saya keliru besar sekali. Saya tidak boleh begitu. Saya merenung dalam penjara,” ujar Yahya.
Dia menilai, ritual agama lain adalah hal yang suci dan sangat sakral. Ia mengaku tak mau hal itu dijadikan bahan candaan lagi.
“Segala sesuatu yang dilakukan oleh ritual agama lain itu adalah hal yang suci, hal yang sangat sakral. Tidak boleh saya jadikan itu sebagai gurauan, candaan, humor,” ucap Yahya.
Ustaz yang merupakan seorang mualaf ini mengaku tak akan menggunakan gaya ceramah yang sama lagi.(net/ram)