Site icon KaltengPos

Selamat, Yayasan Borneo Nature Indonesia Raih Anugerah Konservasi Alam

Menteri LHK Siti Nurbaya memberikan piagam Anugerah Konservasi Alam dengan Kategori Organisasi Kemasyarakatan kepada Chief Executive Officer YBNI, Anton Nurcahyo. FOTO:YBNI

BOYOLALI-Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memimpin langsung puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024 di Alun-Alun Kidul Boyolali, Jawa Tengah (29/8/2024) yang lalu.

Menteri dalam sambutannya menyampaikan bahwa hari ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan “Road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024” yang telah berlangsung sejak peluncurannya pada 16 Juli 2024 di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta.

“Peringatan ini adalah momen penting dalam upaya memasyarakatkan konservasi alam sebagai bagian dari sikap hidup dan budaya bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Sebagaimana telah ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2009, tanggal 10 Agustus setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Konservasi Alam Nasional. Hari ini tidak hanya berfungsi sebagai pengingat untuk melestarikan alam, tetapi juga sebagai ajang untuk mempromosikan pemanfaatan sumber daya alam hayati secara lestari.

Kepala BTNS Ruswanto bersama Chief Executive Officer YBNI, Anton Nurcahyo usai menerima piagam Anugerah Konservasi Alam dengan Kategori Organisasi Kemasyarakatan.

Tema HKAN tahun ini adalah “Aktualisasi Konservasi Alam pada Generasi Muda Indonesia” dengan slogan “Youth for Sustainable Nature”. Tema ini mencerminkan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam upaya pelestarian alam.
“Lebih dari separuh penduduk Indonesia saat ini adalah generasi muda yang memiliki karakter kreatif dan adaptif terhadap teknologi. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menyediakan platform yang sesuai untuk mereka agar dapat menjadi agen konservasi masa depan,” terang Menteri Siti Nurbaya.

Dengan serius, Menteri Siti menyerukan agar Puncak Peringatan HKAN 2024 yang dilangsungkan di Boyolali dapat mencetak generasi muda yang cinta lingkungan. “Mari kita cetak generasi muda yang cinta lingkungan dari HKAN 2024 Boyolali,” seru Menteri Siti.
Menteri Siti menjelaskan lebih lanjut, di tengah krisis global yang kita hadapi saat ini termasuk perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi yang meningkat, keterlibatan seluruh elemen bangsa menjadi sangat penting.
Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat dalam menangani perubahan iklim melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan kebijakan jangka panjang menuju net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Dalam bidang keanekaragaman hayati, Indonesia terus berkomitmen untuk mencapai visi 2050 “Living in Harmony with Nature” yang diadopsi dalam Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework (KM-GBF).

Upaya ini mencakup tindakan korektif untuk mengurangi risiko kepunahan spesies, mempertahankan keanekaragaman genetik, serta mengelola interaksi manusia-satwa liar untuk meminimalkan konflik.
Pada acara yang sama Yayasan Borneo Nature Indonesia (YBNI) mendapatkan Anugerah Konservasi Alam dengan Kategori Organisasi Kemasyarakatan. Bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Sebangau untuk mendukung dan berperan aktif dalam perlindungan orangutan liar di TN Sebangau.

Pada kesempatan tersebut Kepala Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS) Ruswanto menyampaikan selamat kepada YBNI atas anugerah yang diberikan oleh Ibu MenLHK dalam puncak peringatan HKAN 2024.

“Kami juga berharap dengan anugerah ini maka kerja sama yang terjalin antara YBNI dengan TN Sebangau bias lebih memberikan manfaat bagi kawasan, masyarakat sekitar dan keutuhan ekosistem di TN sebangau,” harapnya.
Ruswanto menambahkan, kerja sama ini harus bisa melindungi kawasan gambut, orangutan serta masyarakat di sekitar TN sebangau.

Di tempat yang sama Chief Executive Officer YBNI, Anton Nurcahyo mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas pemberian Anugerah Konservasi Alam dengan Kategori Organisasi Kemasyarakatan oleh MenLHK.

“Anugerah ini bukan hanya sebuah penghargaan untuk YBNI semata, namun juga buah hasil dari kerja keras bersama mitra-mitra baik pemerintah maupun masyarakat dalam upaya konservasi dan perlindungan satwa liar yang ada di Kalimantan Tengah,” tuturnya.
Anton juga berharap bahwa, ke depannya kerja sama yang terjalin bersama semua mitra khususnya TN Sebangau dapat menjadi energi baik dalam perlindungan kawasan gambut, satwa liar serta memberikan dampak positif kepada masyarakat di sekitar TN Sebangau.
“Masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional adalah salah satu ujung tombak kita semua dalam perlindungan kawasan. Jadi, kita selalu melibatkan masyarakat untuk sama-sama berperan untuk merawat dan melindungi kawasan hutan rawa gambut khususnya di TN Sebangau,” tandasnya.(hms/ram)

Exit mobile version