Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Kemendag Catat Perdagangan 2022 Indonesia-Australia USD 2,79 Miliar

JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Australia telah berjalan baik. Pemerintah menargetkan para pelaku usaha dan eksportir bisa semakin meningkatkan penjualan.

Para pelaku usaha dan eksportir untuk memaksimalkan pemanfaatan implementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia Australia (Indonesia-Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA). 

Jika dimanfaatkan dengan baik, IA-CEPA ini dapat mendorong perdagangan kedua negara sekaligus meningkatkan ekspor Indonesia ke Negeri Kanguru tersebut.Hingga Maret 2022, nilai total perdagangan Indonesia dan Australia tercatat sebesar USD 2,79 miliar, turun 2,31 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sementara pada 2021, perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 12,6 miliar, naik 76,84 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar USD 7,15 miliar. Ekspor nonmigas utama Indonesia ke Australia di antaranya produk bagian elektronik, kayu tropis, pupuk, besi baja, serta emas. 

Baca Juga :  Kenang Jasa Pahlawan, Kemenkumham Tabur Bunga di Teluk Jakarta

Sedangkan impor Indonesia dari Australia di antaranya biji besi dan konsentratnya, batu bara bitumen, gandum dan meslin, biji besi, serta gula.Implementasi IA-CEPA merupakan satu di antara isu yang diangkat pada pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin (6/6). 

Mendag Muhammad Lutfi menyampaikan kembali pernyataan Presiden Joko Widodo agar pemanfaatan terhadap IA-CEPA dapat dioptimalisasi, sehingga perluasan akses pasar, peningkatan standardisasi dan ekosistem sektor-sektor industri unggul, serta peningkatan keterampilan dan pelatihan untuk sektor strategis, dapat terlaksana dengan baik.

Pada pertemuan tersebut, lanjut Mendag Lutfi, Presiden Jokowi berharap Australia dapat memberikan perhatian khusus dalam pembukaan akses untuk produk-produk unggulan dan bernilai tambah, seperti otomotif.Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah melepas ekspor pertama kendaraan buatan Indonesia ke Australia pada Februari lalu. 

Baca Juga :  Kanwil Kemenag Setuju Usia Jemaah Tidak Dibatasi

Menurut Presiden Jokowi, capaian ini semakin memberikan kepercayaan terhadap kualitas produk-produk Indonesia dan membuka akses bagi produk-produk Indonesia lainnya.(jawapos)

JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Australia telah berjalan baik. Pemerintah menargetkan para pelaku usaha dan eksportir bisa semakin meningkatkan penjualan.

Para pelaku usaha dan eksportir untuk memaksimalkan pemanfaatan implementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia Australia (Indonesia-Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA). 

Jika dimanfaatkan dengan baik, IA-CEPA ini dapat mendorong perdagangan kedua negara sekaligus meningkatkan ekspor Indonesia ke Negeri Kanguru tersebut.Hingga Maret 2022, nilai total perdagangan Indonesia dan Australia tercatat sebesar USD 2,79 miliar, turun 2,31 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sementara pada 2021, perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 12,6 miliar, naik 76,84 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar USD 7,15 miliar. Ekspor nonmigas utama Indonesia ke Australia di antaranya produk bagian elektronik, kayu tropis, pupuk, besi baja, serta emas. 

Baca Juga :  Kenang Jasa Pahlawan, Kemenkumham Tabur Bunga di Teluk Jakarta

Sedangkan impor Indonesia dari Australia di antaranya biji besi dan konsentratnya, batu bara bitumen, gandum dan meslin, biji besi, serta gula.Implementasi IA-CEPA merupakan satu di antara isu yang diangkat pada pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin (6/6). 

Mendag Muhammad Lutfi menyampaikan kembali pernyataan Presiden Joko Widodo agar pemanfaatan terhadap IA-CEPA dapat dioptimalisasi, sehingga perluasan akses pasar, peningkatan standardisasi dan ekosistem sektor-sektor industri unggul, serta peningkatan keterampilan dan pelatihan untuk sektor strategis, dapat terlaksana dengan baik.

Pada pertemuan tersebut, lanjut Mendag Lutfi, Presiden Jokowi berharap Australia dapat memberikan perhatian khusus dalam pembukaan akses untuk produk-produk unggulan dan bernilai tambah, seperti otomotif.Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah melepas ekspor pertama kendaraan buatan Indonesia ke Australia pada Februari lalu. 

Baca Juga :  Kanwil Kemenag Setuju Usia Jemaah Tidak Dibatasi

Menurut Presiden Jokowi, capaian ini semakin memberikan kepercayaan terhadap kualitas produk-produk Indonesia dan membuka akses bagi produk-produk Indonesia lainnya.(jawapos)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/