Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Banyak Keluhan, DPR Minta Imigrasi Lakukan Digitalisasi Pelayanan

JAKARTA– Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid menyarankan Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melakukan digitalisasi pelayanan. Hal ini merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang geram dengan kinerja Imigrasi.

“Perlu digitalisasi pelayanan dengan teknologi yang canggih, terupdate dan terukur, termasuk merubah struktur yang lebih ramping dan lincah,” kata Jazilul kepada wartawan, Senin (11/9).

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meyakini, Imigrasi akan menindaklanjuti arahan keras Jokowi. Dia pun meyakini, Imigrasi akan membuka sumbatan yang menjadi penghambat proses Visa yang sempat dikeluhkan investor.

 “Sentilan keras pak Jokowi pastinya akan ditindak lanjuti dengan membuka sumbatan bottle neck agar pelayanan Visa yang tidak bertele-tele dan canggih,” tegas pria yang karib disapa Gus Jazil.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan banyak keluhan yang masuk mengenai urusan imigrasi. Sehingga ia mengharapkan perubahan total dalam pelayanan imigrasi menjadi lebih memudahkan dan melayani.

Baca Juga :  Perda Perlu Disosialisasikan dengan Masif

“Jadi yang kita lihat dan disampaikan ke saya, banyak, baik dari investor, baik mengenai turis, baik mengenai orang yang ingin dapat kitas izin tinggal, auranya yang saya rasakan itu, imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol. Sehingga apa? Akhirnya apa? Menyulitkan. Ini yang diubah total, harus. Yang seharusnya auranya adalah memudahkan dan melayani. Harus berubah total. Kalau kita ingin investasi datang, turis datang, harus diubah,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (9/9).

Menurut Kepala Negara, seharusnya dalam hal pemberian visa atau Kitas kepada para investor dilihat juga besarnya investasi, jumlah lapangan kerja yang terbuka, hingga kontribusi terhadap ekonomi maupun peningkatan ekspor. Jokowi mencontohkan, sejumlah negara yang mempermudah visa dan izin tinggal bagi para warga negara asing yang memiliki kemampuan ekonomi maupun keahlian khusus.

Baca Juga :  Kemendag bersama Bea Cukai Gagalkan Ekspor Migor ke Timor Leste

 “Jadi orang diberikan, baik itu yang namanya visa, yang namanya kitas kalau kita ya mereka melihat itu. Kalau dia investor, investasinya berapa, sih? Dia lihat, negara itu pasti lihat. Dia membuka lapangan kerja berapa ribu orang, sih? Atau memberikan kontribusi terhadap ekonomi kita berapa, sih? Orientasinya mesti harus ke sana. Atau meningkatkan ekspor berapa, sih?” paparnya.

Untuk itu, Jokowi ingin kembali memastikan agar pelayanan imigrasi lebih melayani dan meninggalkan gaya-gaya lama. Menurut Jokowi, visa maupun Kitas bagi para investor maupun tenaga ahli asing diyakini akan memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia.

 “Ini yang begini-begini ini bermanfaat sekali bagi rakyat kita. Kita harus mulai betul-betul mengubah ini. Ganti itu kalau kira-kira memang enggak punya kemampuan untuk reform seperti itu, ganti semuanya dari dirjen sampai bawahnya, ganti, akan berubah. Kalau ndak, enggak akan berubah,” pungkas Jokowi.(jawapos)

JAKARTA– Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid menyarankan Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melakukan digitalisasi pelayanan. Hal ini merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang geram dengan kinerja Imigrasi.

“Perlu digitalisasi pelayanan dengan teknologi yang canggih, terupdate dan terukur, termasuk merubah struktur yang lebih ramping dan lincah,” kata Jazilul kepada wartawan, Senin (11/9).

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meyakini, Imigrasi akan menindaklanjuti arahan keras Jokowi. Dia pun meyakini, Imigrasi akan membuka sumbatan yang menjadi penghambat proses Visa yang sempat dikeluhkan investor.

 “Sentilan keras pak Jokowi pastinya akan ditindak lanjuti dengan membuka sumbatan bottle neck agar pelayanan Visa yang tidak bertele-tele dan canggih,” tegas pria yang karib disapa Gus Jazil.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan banyak keluhan yang masuk mengenai urusan imigrasi. Sehingga ia mengharapkan perubahan total dalam pelayanan imigrasi menjadi lebih memudahkan dan melayani.

Baca Juga :  Perda Perlu Disosialisasikan dengan Masif

“Jadi yang kita lihat dan disampaikan ke saya, banyak, baik dari investor, baik mengenai turis, baik mengenai orang yang ingin dapat kitas izin tinggal, auranya yang saya rasakan itu, imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol. Sehingga apa? Akhirnya apa? Menyulitkan. Ini yang diubah total, harus. Yang seharusnya auranya adalah memudahkan dan melayani. Harus berubah total. Kalau kita ingin investasi datang, turis datang, harus diubah,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (9/9).

Menurut Kepala Negara, seharusnya dalam hal pemberian visa atau Kitas kepada para investor dilihat juga besarnya investasi, jumlah lapangan kerja yang terbuka, hingga kontribusi terhadap ekonomi maupun peningkatan ekspor. Jokowi mencontohkan, sejumlah negara yang mempermudah visa dan izin tinggal bagi para warga negara asing yang memiliki kemampuan ekonomi maupun keahlian khusus.

Baca Juga :  Kemendag bersama Bea Cukai Gagalkan Ekspor Migor ke Timor Leste

 “Jadi orang diberikan, baik itu yang namanya visa, yang namanya kitas kalau kita ya mereka melihat itu. Kalau dia investor, investasinya berapa, sih? Dia lihat, negara itu pasti lihat. Dia membuka lapangan kerja berapa ribu orang, sih? Atau memberikan kontribusi terhadap ekonomi kita berapa, sih? Orientasinya mesti harus ke sana. Atau meningkatkan ekspor berapa, sih?” paparnya.

Untuk itu, Jokowi ingin kembali memastikan agar pelayanan imigrasi lebih melayani dan meninggalkan gaya-gaya lama. Menurut Jokowi, visa maupun Kitas bagi para investor maupun tenaga ahli asing diyakini akan memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia.

 “Ini yang begini-begini ini bermanfaat sekali bagi rakyat kita. Kita harus mulai betul-betul mengubah ini. Ganti itu kalau kira-kira memang enggak punya kemampuan untuk reform seperti itu, ganti semuanya dari dirjen sampai bawahnya, ganti, akan berubah. Kalau ndak, enggak akan berubah,” pungkas Jokowi.(jawapos)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/