Selasa, Oktober 1, 2024
26.1 C
Palangkaraya

Kimia Farma Tunda Vaksinasi Berbayar

Dia menegaskan vaksinasi Covid-19 harus merata. Jika vakasinasi Covid-19 dalam tingkat nasional ada, maka kelompok rentan harus mendapatkan vaksin. “Kalau mau pindah ke berbayar, apakah kewajiban memvaksin kelompok rentan itu sudah dilakuman,” ujarnya. Dia menegaskan sejauh ini tidak ada alasan untuk membebankan biaya vaksin pada masyarakat. “Seharusnya tervaksin dulu. Kalau suplay vaksin sudah berlebih baru ada opsi berbayar,” imbuhnya.

Di sisi lain, kemarin Indonesia mendapatkan 10 juta dosis bahan bali vaksin Covid-19 dari Sinovac.  Kedatangan vaksin ini merupakan tahap ke-21. Dengan kedatangan vaksin ini, jumlah vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku bertambah menjadi 115.500.280 dosis. Nanti akan diolah oleh Bio Farma menjadi 93 juta dosis vaksin jadi Sinovac yang siap diberikan kepada masyarakat. “Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang sudah tersedia. Mari segerakan vaksinasi untuk percepatan mencapai kekebalan komunal,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga :  Mendag Pererat Kerja Sama Bilateral Dengan AS, Komoditas Pertanian Ditingkatkan

Pada kesempatan lain, Budi mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan vaksinasi ketiga untuk nakes. Kini Kemenkes tengah berdiskusi dengan organisasi dokter, perawat, maupun tenaga kesehatan yang lain. Vaksin yang akan digunakan dari Moderna. “Akan dimulai secepat-cepatnya untuk melindungi garda terdepan kita,” kata Budi. (dee/lyn/jpg)

Dia menegaskan vaksinasi Covid-19 harus merata. Jika vakasinasi Covid-19 dalam tingkat nasional ada, maka kelompok rentan harus mendapatkan vaksin. “Kalau mau pindah ke berbayar, apakah kewajiban memvaksin kelompok rentan itu sudah dilakuman,” ujarnya. Dia menegaskan sejauh ini tidak ada alasan untuk membebankan biaya vaksin pada masyarakat. “Seharusnya tervaksin dulu. Kalau suplay vaksin sudah berlebih baru ada opsi berbayar,” imbuhnya.

Di sisi lain, kemarin Indonesia mendapatkan 10 juta dosis bahan bali vaksin Covid-19 dari Sinovac.  Kedatangan vaksin ini merupakan tahap ke-21. Dengan kedatangan vaksin ini, jumlah vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku bertambah menjadi 115.500.280 dosis. Nanti akan diolah oleh Bio Farma menjadi 93 juta dosis vaksin jadi Sinovac yang siap diberikan kepada masyarakat. “Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang sudah tersedia. Mari segerakan vaksinasi untuk percepatan mencapai kekebalan komunal,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga :  Mendag Pererat Kerja Sama Bilateral Dengan AS, Komoditas Pertanian Ditingkatkan

Pada kesempatan lain, Budi mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan vaksinasi ketiga untuk nakes. Kini Kemenkes tengah berdiskusi dengan organisasi dokter, perawat, maupun tenaga kesehatan yang lain. Vaksin yang akan digunakan dari Moderna. “Akan dimulai secepat-cepatnya untuk melindungi garda terdepan kita,” kata Budi. (dee/lyn/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/