Sabtu, November 23, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Airlangga: Buka Lapangan Kerja Baru, Singapura Tambah Investasi di Indonesia

Menko Airlangga menerangkan kawasan BBK dipersiapkan menjadi hub logistik internasional untuk mendukung integrasi dan persaingan industri, perdagangan, maritim, dan pariwisata. Untuk mendukung teknologi digital agar makin berkembang di kawasan BBK, Pemerintah Indonesia telah meresmikan Nongsa Digital Park pada Maret 2018 lalu.  Lokasi ini merupakan proyek utama yang dipergunakan sebagai hub digital antara Indonesia dan Singapura.

Nongsa Digital Park juga sudah ditetapkan sebagai KEK melalui PP Nomor 68 Tahun 2021. Saat ini, Nongsa Digital Park memiliki sekitar 160 perusahaan dengan 1.000 pekerja yang berasal dari perusahaan lokal maupun perusahaan asing.

Perusahaan Telkom asal Uni Emirat Arab, Etisalat, dan Telkom berencana menggelontorkan dana investasi hingga US$100 juta untuk membangun data center di Nongsa Digital Park. Selain Nongsa Digital Park, Pemerintah Indonesia juga sudah menetapkan zona Batam Aero Technic (BAT) di Batam sebagai KEK melalui PP Nomor 67 Tahun 2021. 

Baca Juga :  Yasonna Serahkan Sembilan Kekayaan Intelektual ke Korpolairud Polri

Pertemuan juga membahas isu ketenagakerjaan dan upaya untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja melalui kolaborasi antara kedua negara.  Indonesia dan Singapura telah menandatangani 29 perjanjian kerja sama (MoU) terkait peningkatan kapasitas tenaga kerja melalui pembahasan manajemen rantai pasokan, keahlian ekonomi digital, teknologi finansial, inovasi sosial, analisis data, pariwisata dan hospitality, kepemimpinan, kebudayaan, dan obat-obatan.

Sementara pembahasan terkait agribisnis, fokus pada komitmen kedua negara untuk mengembangkan kerja sama dalam subkelompok kerja pertanian, hasil laut, serta perjanjian sanitari dan fitosanitari (sanitary and phytosanitary) berdasarkan World Trade Organization (WTO).

Berdasarkan target Singapura “30 by 30” yaitu memenuhi sendiri kebutuhan gizi 30% pada 2030, Indonesia dan Singapura berkomitmen bekerja sama untuk proyek pengembangan agribisnis di kawasan BBK dengan tujuan ekspor produk pertanian ke Singapura.

Baca Juga :  Target Tiga Besar di Pemilu 2024, Kader Nasdem Diminta Bekerja Ekstra

Investor Singapura nantinya akan mengembangkan sistem pertanian pintar (smart farming system) untuk memproduksi buah-buahan, sayuran, dan produk lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pasar Singapura.

Menko Airlangga menerangkan kawasan BBK dipersiapkan menjadi hub logistik internasional untuk mendukung integrasi dan persaingan industri, perdagangan, maritim, dan pariwisata. Untuk mendukung teknologi digital agar makin berkembang di kawasan BBK, Pemerintah Indonesia telah meresmikan Nongsa Digital Park pada Maret 2018 lalu.  Lokasi ini merupakan proyek utama yang dipergunakan sebagai hub digital antara Indonesia dan Singapura.

Nongsa Digital Park juga sudah ditetapkan sebagai KEK melalui PP Nomor 68 Tahun 2021. Saat ini, Nongsa Digital Park memiliki sekitar 160 perusahaan dengan 1.000 pekerja yang berasal dari perusahaan lokal maupun perusahaan asing.

Perusahaan Telkom asal Uni Emirat Arab, Etisalat, dan Telkom berencana menggelontorkan dana investasi hingga US$100 juta untuk membangun data center di Nongsa Digital Park. Selain Nongsa Digital Park, Pemerintah Indonesia juga sudah menetapkan zona Batam Aero Technic (BAT) di Batam sebagai KEK melalui PP Nomor 67 Tahun 2021. 

Baca Juga :  Yasonna Serahkan Sembilan Kekayaan Intelektual ke Korpolairud Polri

Pertemuan juga membahas isu ketenagakerjaan dan upaya untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja melalui kolaborasi antara kedua negara.  Indonesia dan Singapura telah menandatangani 29 perjanjian kerja sama (MoU) terkait peningkatan kapasitas tenaga kerja melalui pembahasan manajemen rantai pasokan, keahlian ekonomi digital, teknologi finansial, inovasi sosial, analisis data, pariwisata dan hospitality, kepemimpinan, kebudayaan, dan obat-obatan.

Sementara pembahasan terkait agribisnis, fokus pada komitmen kedua negara untuk mengembangkan kerja sama dalam subkelompok kerja pertanian, hasil laut, serta perjanjian sanitari dan fitosanitari (sanitary and phytosanitary) berdasarkan World Trade Organization (WTO).

Berdasarkan target Singapura “30 by 30” yaitu memenuhi sendiri kebutuhan gizi 30% pada 2030, Indonesia dan Singapura berkomitmen bekerja sama untuk proyek pengembangan agribisnis di kawasan BBK dengan tujuan ekspor produk pertanian ke Singapura.

Baca Juga :  Target Tiga Besar di Pemilu 2024, Kader Nasdem Diminta Bekerja Ekstra

Investor Singapura nantinya akan mengembangkan sistem pertanian pintar (smart farming system) untuk memproduksi buah-buahan, sayuran, dan produk lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pasar Singapura.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/