KALTENG POS-Kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat setelah menunaikan ibadah haji adalah harapan setiap jamaah. Namun, tantangan berat seperti cuaca ekstrim di Arab Saudi, prosesi ibadah yang melelahkan (Ihram, Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah, Melontar Jumrah, Tawaf Ifadah, Sa’i, Tahalul), dan perjalanan panjang kerap melemahkan kondisi fisik. Faktor seperti kelelahan, kepadatan jamaah, dan perubahan pola hidup juga meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.
Ira Purnamasari, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya, mengingatkan pentingnya kewaspadaan kesehatan pasca-haji. Beliau menyebutkan enam penyakit umum yang perlu diantisipasi jamaah sepulang dari Tanah Suci:
Covid-19 (Masih Mengancam):Â Penyakit pernapasan ini tetap menjadi perhatian, terutama dengan potensi lonjakan kasus. Gejalanya meliputi sakit kepala, batuk, demam, sakit tenggorokan, hingga anosmia (hilang penciuman/pengecap). Penularan mudah terjadi, termasuk dari orang tanpa gejala (OTG).
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut): Penyakit paling umum dialami jamaah haji. Gejala khasnya batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan. “Penyebab utamanya kelelahan, paparan debu ekstrim, serta kontak dekat dengan jamaah dari berbagai negara,” jelas Ira Purnamasari di Surabaya, Jumat (20/6).
MERS (Middle East Respiratory Syndrome): Infeksi saluran napas serius akibat virus MERS-CoV yang banyak ditemukan di Timur Tengah. Risiko lebih tinggi pada lansia atau yang memiliki penyakit kronis. Gejalanya demam, batuk, sesak napas, gangguan pencernaan, dan nyeri otot. “Komplikasinya bisa gagal napas, infeksi sistemik, gagal organ, hingga fatal,” imbuhnya.
Meningitis (Radang Selaput Otak):Â Peradangan berbahaya pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Waspadai gejala seperti sakit kepala hebat, leher kaku, kejang, dan penurunan kesadaran. Vaksinasi meningitis merupakan syarat wajib sebelum berangkat haji.
Gangguan Pencernaan (Terutama Diare):Â Perubahan pola makan, jenis makanan, dan potensi masalah sanitasi membuat jamaah rentan diare. Kondisi ini berisiko menyebabkan dehidrasi, khususnya pada jamaah lanjut usia.
Kekambuhan Penyakit Kronis: Kelelahan pasca-ibadah dapat memicu kekambuhan penyakit seperti hipertensi, diabetes, atau jantung, terutama jika pengaturan pola makan dan kepatuhan minum obat tidak terjaga.
Proteksi Diri Pasca-Haji:
- Jamaah haji dan keluarga dianjurkan untuk:
- Istirahat cukup untuk pemulihan fisik.
- Memantau kesehatan secara mandiri (suhu, gejala).
- Segera konsultasi ke dokter jika muncul gejala mencurigakan, terutama demam, batuk, sesak, atau sakit kepala hebat.
- Menjaga pola makan sehat dan hidrasi cukup.
- Disiplin minum obat bagi penyandang penyakit kronis.
- Menerapkan protokol kesehatan (cuci tangan, masker jika bergejala) untuk mencegah penularan penyakit seperti Covid-19 dan ISPA.
Dengan memahami risiko penyakit pasca-haji ini dan melakukan langkah pencegahan, diharapkan jamaah dapat menjaga kesehatan sepulang dari menunaikan ibadah di Tanah Suci.***