“Hampir rata-rata kirim ke Malaysia. Selain betutu, ada juga ikan-ikan lain, tapi tidak ekspor, domestik saja,”ungkap Giyono.
Berikutnya, Kalteng Pos berbincang dengan seorang eksportir ikan hias, bernama
Robertus Verico Tingkes. Putra dari mantan Wali Kota Palangka Raya Lukas Tingkes itu sudah menjadi pelaku ekspor ikan hias sejak lama.
“Pertama kali ekspor di tahun 1998. Saya waktu itu ekspor ikan hias ke Korea Selatan,” ujarnya.
Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Robertus, sapaan akrabnya, hobi mencari, mengumpulkan dan memelihara ikan hias dari rawa dan sungai di Kalteng. Hobi ini turut dibawa ketika melanjutkan pendidikan di pulau Jawa.
“Saya tes jual di pasar ikan hias lokal ternyata mendapatkan respon bagus hingga akhirnya saya melebarkan dan mengenalkan ikan hias Kalteng ke pasar ekspor sampai sekarang,”katanya.
Ikan hias dari Kalteng ini punya tempat di para pecinta ikan hias baik dalam maupun luar negeri,”jelas Owner
CV Tirta Haring Borneo ini. Beberapa jenis ikan hias tersebut antara lain botia, chana, sepat dan saluang merupakan primadona pecinta ikan hias. Ada enam negara yang menjadi tujuan ekspor perusahaannya. Yakni, Korea Selatan, Jepang, Singapore, Jerman
dan Prancis. Sekali kirim bisa mencapai ratusan sampai ribuan ekor ikan.
Untuk pasokan ikan, pria yang menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Indonesia
ini mempunyai nelayan dan suplier binaan yg terampil dalam menampung dan memelihara ikan dari perairan di Kalteng dan sudah disertifikasi hasilnya.
“Saya juga beryukur adanya stasiun karantina (SKIPM, red) di Palangka Raya. Memudahkan kami pelaku ekspor. Pelayanan yang bagus dari pihak SKIPM dapat memberikan kepastian serta efisiensi waktu dan jaminan kesehatan ikan. Sehingga
sangat mudah dalam pengurusan dokumen,”ungkap Robertus.