Jumat, Mei 23, 2025
24.8 C
Palangkaraya

Aksi Heroik Guru Lewati Jembatan Bolong Berujung Klarifikasi dan Minta Maaf

AKSI para guru di Jambi yang melewati jalan jembatan gantung yang bolong berujung klarifikasi.

Sebelumnya, beredar video di media sosial beberapa guru perempuan menggunakan kerudung yang menyeberangi jembatan bolong saat menuju ke sekolah.

Diketahui para guru-guru itu dalam proses perjalanan menuju ke sekolah di SD 117 Simpang Limbur, Kabupaten Merangin, Jambi.

Video yang beredar itu menjadi viral dan menjadi perbincangan negatif netizen.

Terbaru, para guru-guru tersebut membuat video klarifikasi terkait aksi mereka melalui jembatan bolong tersebut.

“Posisi sekolah kami di seberang jembatan, memang jembatan gantung ini sudah dianggarkan melalui dana dana desa (DD) sebesar Rp200 juta dan sedang dalam proses pernaikan,” kata Risma, salah satu guru dalam video tersebut.

Baca Juga :  Jokowi: Informasi Intelijen Harus Cepat

Ia menyebut bahwa saat itu sedang musim hujan, sehingga jalan yang biasa mereka lalui becek dan licin sehingga mereka tidak berani melaluinya.

“Jalan yang biasa kami lalui licin untuk menggunakan sepeda motor, kami tidak berani, ambil inisiatif dan beranikan diri lewati jembatan bolong itu,” tegas Risma.

Ia menyebut, video itu dibuat hanya untuk dokumentasi saja, bukan untuk memviralkan atau menjelekkan pihak manapun.

“Netizen aja yang menggiring, sekali lagi kami minta maaf pada pihak desa dan Kabupaten Merangin,” tutupnya. (abw)

AKSI para guru di Jambi yang melewati jalan jembatan gantung yang bolong berujung klarifikasi.

Sebelumnya, beredar video di media sosial beberapa guru perempuan menggunakan kerudung yang menyeberangi jembatan bolong saat menuju ke sekolah.

Diketahui para guru-guru itu dalam proses perjalanan menuju ke sekolah di SD 117 Simpang Limbur, Kabupaten Merangin, Jambi.

Video yang beredar itu menjadi viral dan menjadi perbincangan negatif netizen.

Terbaru, para guru-guru tersebut membuat video klarifikasi terkait aksi mereka melalui jembatan bolong tersebut.

“Posisi sekolah kami di seberang jembatan, memang jembatan gantung ini sudah dianggarkan melalui dana dana desa (DD) sebesar Rp200 juta dan sedang dalam proses pernaikan,” kata Risma, salah satu guru dalam video tersebut.

Baca Juga :  Jokowi: Informasi Intelijen Harus Cepat

Ia menyebut bahwa saat itu sedang musim hujan, sehingga jalan yang biasa mereka lalui becek dan licin sehingga mereka tidak berani melaluinya.

“Jalan yang biasa kami lalui licin untuk menggunakan sepeda motor, kami tidak berani, ambil inisiatif dan beranikan diri lewati jembatan bolong itu,” tegas Risma.

Ia menyebut, video itu dibuat hanya untuk dokumentasi saja, bukan untuk memviralkan atau menjelekkan pihak manapun.

“Netizen aja yang menggiring, sekali lagi kami minta maaf pada pihak desa dan Kabupaten Merangin,” tutupnya. (abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/