Senin, Juni 23, 2025
29.7 C
Palangkaraya

97 WNI di Iran Berhasil Dievakuasi, Hari Ini Diterbangkan ke Indonesia

DETIK-detik menegangkan evakuasi 97 warga negara Indonesia (WNI) dari Iran ke Azarbaijan sudah dilalui.

Hari ini, Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri akan memulangkan WNI yang dievakuasi ke Azarbaijan secara bertahap dipulangkan ke Indonesia.

Koordinasi KBRI Teheran, KBRI Baku dan pemerintah berhasil menyeberangkan 97 orang, terdiri dari 96 WNI dan 1 warga negara Iran yang merupakan pasangan dari WNI.

Proses evakuasi melalui jalan darat selama kurang lebih 16 jam. Mereka yang berhasil dievakuasi ini sudah berada di Baku, Azerbaijan dan akan dipulangkan secara bertahap.

“Besok (Senin,red) kita mulai terbangkan secara bertahap,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha, mengutip dari voi.id, Minggu (22/6/2025).

Baca Juga :  Hore... Tunjangan Insentif Guru Madrasah Non-PNS Sudah Cair

Menurut Judha, pemulangan tahap pertama dengan pesawat komersial akan dilaksanakan pada 23 Juni dan tiba di Tanah Air pada 24 Juni.

Sementara itu, Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan yang juga juru bicara Kemlu RI Rolliansyah Roy Soemirat mengamini rencara evakuasi bertahap.

Roy yang juga Duta Besar Terpilih RI untuk Iran berada di Kota Astara, perbatasan Iran-Azerbaijan untuk mengkoordinasikan proses evakuasi.

“93 WNI, 3 staf KBRI pendamping proses evakuasi, 1 WNA istri dari WNI. Dari jumlah itu 53 orang pria, 44 perempuan, termasuk di dalamnya 5 anak-anak”, urai Roy.

Diketahui, data Kementerian Luar Negeri RI mencatat ada 386 WNI di Iran, saat Kementerian Luar Negeri RI memutuskan untuk menaikkan status siaga KBRI Teheran, dari Siaga 2 menjadi Siaga 1 Kamis pekan lalu, menyusul meningkatnya eskalasi Iran-Israel.

Baca Juga :  Rudal Iran Hantam Jantung Israel, Korban Jiwa Berjatuhan

Judha menjelaskan, Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri kembali mengimbau agar WNI mengikuti saran evakuasi dari KBRI Teheran.

“Kami sangat menyarankan untuk ikut evakuasi sekarang. Jangan menunggu hingga situasi semakin berbahaya, karena pada saat itu kemampuan KBRI menjadi sangat terbatas,” pungkas Judha. (net/abw)

DETIK-detik menegangkan evakuasi 97 warga negara Indonesia (WNI) dari Iran ke Azarbaijan sudah dilalui.

Hari ini, Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri akan memulangkan WNI yang dievakuasi ke Azarbaijan secara bertahap dipulangkan ke Indonesia.

Koordinasi KBRI Teheran, KBRI Baku dan pemerintah berhasil menyeberangkan 97 orang, terdiri dari 96 WNI dan 1 warga negara Iran yang merupakan pasangan dari WNI.

Proses evakuasi melalui jalan darat selama kurang lebih 16 jam. Mereka yang berhasil dievakuasi ini sudah berada di Baku, Azerbaijan dan akan dipulangkan secara bertahap.

“Besok (Senin,red) kita mulai terbangkan secara bertahap,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha, mengutip dari voi.id, Minggu (22/6/2025).

Baca Juga :  Hore... Tunjangan Insentif Guru Madrasah Non-PNS Sudah Cair

Menurut Judha, pemulangan tahap pertama dengan pesawat komersial akan dilaksanakan pada 23 Juni dan tiba di Tanah Air pada 24 Juni.

Sementara itu, Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan yang juga juru bicara Kemlu RI Rolliansyah Roy Soemirat mengamini rencara evakuasi bertahap.

Roy yang juga Duta Besar Terpilih RI untuk Iran berada di Kota Astara, perbatasan Iran-Azerbaijan untuk mengkoordinasikan proses evakuasi.

“93 WNI, 3 staf KBRI pendamping proses evakuasi, 1 WNA istri dari WNI. Dari jumlah itu 53 orang pria, 44 perempuan, termasuk di dalamnya 5 anak-anak”, urai Roy.

Diketahui, data Kementerian Luar Negeri RI mencatat ada 386 WNI di Iran, saat Kementerian Luar Negeri RI memutuskan untuk menaikkan status siaga KBRI Teheran, dari Siaga 2 menjadi Siaga 1 Kamis pekan lalu, menyusul meningkatnya eskalasi Iran-Israel.

Baca Juga :  Rudal Iran Hantam Jantung Israel, Korban Jiwa Berjatuhan

Judha menjelaskan, Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri kembali mengimbau agar WNI mengikuti saran evakuasi dari KBRI Teheran.

“Kami sangat menyarankan untuk ikut evakuasi sekarang. Jangan menunggu hingga situasi semakin berbahaya, karena pada saat itu kemampuan KBRI menjadi sangat terbatas,” pungkas Judha. (net/abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/