PALANGKA RAYA – Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Kalimantan Tengah berkomitmen untuk terus memperkuat literasi maupun inklusi keuangan pada masyarakat.
“Sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), salah satu kegiatan yang harus terus diperkuat adalah literasi maupun inklusi keuangan pada masyarakat,” kata Ketua FKIJK Kalteng Ahmad Selanorwanda di Palangka Raya, Rabu (21/12) malam.
Literasi keuangan merupakan pengetahuan ataupun keterampilan masyarakat dalam pengelolaan keuangan, sedangkan inklusi keuangan adalah kondisi dari masyarakat yang memiliki akses terhadap produk maupun layanan keuangan. Adapun tingkat literasi keuangan di Kalimantan Tengah pada 2022 mencapai 32,73 persen, sedangkan inklusi keuangan di Kalimantan Tengah pada 2022 mencapai 81,30 persen.
Selanorwanda yang juga Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Kalteng menjelaskan, selama ini berbagai kegiatan telah FKIJK Kalteng lakukan untuk meningkatkan literasi maupun inklusi keuangan masyarakat tersebut. Diantaranya dengan menggencarkan sosialisasi terkait sektor keuangan kepada masyarakat, seperti mahasiswa maupun lainnya.
“Ke depan kami tetap melakukanhal yang sama dan berupaya lebih meningkatkannya lagi. Diantaranya sudah ada beberapa pihak kampus yang menghubungi kami, agar dapat dilaksanakan kegiatan tentang edukasi sektor keuangan tersebut,” terangnya.
Wanda juga menyampaikan, sosialisasi maupun edukasi yang FKIJK laksanakan,dilakukan oleh setiap anggota, baik secara kolaborasi ataupun mandiri. Lebih lanjut ia memaparkan, selama 2022 ini juga banyak kegiatan yang telah FKIJK Kalteng lakukan, baik secara mandiri maupun berkolaborasi dengan instansi lain, sepertiberpartisipasi dalam vaksinasi booster Covid-19, kegiatan sosial yakni donor darah, serta banyak lainnya.
Sementara itu Kepala OJKKalteng Otto Fitriandy mengapresiasi peran serta FKIJK setempat selama ini. Dalam upaya peningkatan literasi maupun inklusi keuangan pada masyarakat, serta partisipasi aktifnya dalam berbagai kegiatan lain.
“Selama 2022 kegiatan FKIJK Kalteng jauh lebih hidup dan banyak, terutama setelah awal dilanda pandemi Covid-19 yang mengharuskan berbagai kegiatan masyarakat termasuk di sektor jasa keuangan menjadi lebih terbatas,” ucapnya. Otto menilai positif sinergi yang sudah terjalin dengan sangat baik selama ini khususnya antar lembaga jasa keuangan yang tergabung dalam FKIJK Kalteng. Dia pun meminta hal tersebut untuk terus dijaga serta tingkatkan ke depannya.
Kepala Bank Indonesia Kalimantan Tengah Yura Djalins juga turut mengapresiasi keaktifan FKIJK dalam upaya meningkatkan capaian literasi maupun inklusi keuangan pada masyarakat, termasuk dalam kegiatan sosial lainnya.
“Industri keuangan diantaranya perbankan terus bersinergi untuk bersamasama memajukan ekonomi dan pembangunan di Kalimantan Tengah,” tuturnya. (kom/abw/b5/aza)