Jumat, September 20, 2024
22.4 C
Palangkaraya

Airlangga Hartarto Ajak Akademisi Beri Sumbangsih Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

PALANGKA RAYA-Indonesia memiliki visi untuk menjadi negara maju dan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap) di 2045. Presiden RI Joko Widodo sudah memberikan arahan soal lima agenda besar pada periode kedua pemerintahannya untuk mewujudkan visi pembangunan sumber daya manusia (SDM), melanjutkan pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi.

Peran pendidikan tinggi sebagai pusat peningkatan kualitas SDM menjadi sangat penting, karena SDM yang unggul merupakan kunci mencapai visi Indonesia Maju. Sebuah universitas dan kelompok alumninya menjadi komunitas intelektual yang diharapkan senantiasa memberikan sumbangsih dalam menyiapkan para profesional dalam spektrum keahlian yang luas, terutama dalam mendorong kemajuan ekonomi nasional.

“Pada 20 Mei lalu kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional untuk meneladani semangat juang pendahulu kita mewujudkan bangsa yang mandiri, lepas dari penjajahan. Oleh karena itu, kita harus berperan aktif dalam pembangunan nasional, mewujudkan bangsa yang merdeka melalui peran kita masing-masing: merdeka dari kebodohan, merdeka dari kemiskinan, dan merdeka dari cara-cara birokrasi yang menghambat pertumbuhan. Tidak lupa, semoga kita juga dapat merdeka dari pandemi Covid-19 dan membuat ekonomi mandiri,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Webinar Kebangkitan Nasional dan Peran Alumi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus pelantikan pengurus Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah (IKALUIN) periode 2020-2024, Sabtu (22/5).

Baca Juga :  Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom

Dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19, pemerintah selalu membutuhkan kerja sama dari masyarakat, terutama dari dunia akademik, untuk memastikan seluruh kebijakan dan strategi yang diambil pemerintah dapat berjalan secara optimal. Pandemi ini sebenarnya adalah momentum tepat untuk mempercepat transformasi ekonomi mencapai visi Indonesia Maju.

“Sejak awal pandemi, pemerintah telah bergerak cepat dengan menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 untuk mengantisipasi dampak pandemi di berbagai sektor, terutama di sisi anggaran pemerintah. Tak hanya itu, di tengah pandemi, pemerintah tetap melanjutkan lima arahan presiden. Salah satunya berhasil menyelesaikan UU Cipta Kerja sebagai wujud reformasi regulasi di bidang kemudahan berusaha yang dipuji oleh negara lain dan sejumlah lembaga internasional,” ungkap Menko Airlangga.

Baca Juga :  Airlangga: Penerima Kartu Prakerja Jadi Pahlawan Kebangkitan Ekonomi Nasional

Saat ini, tren harian kasus Covid-19 secara nasional terus menurun. Persentase kasus aktif dan kesembuhan lebih baik daripada global. Seiring dengan penanganan pandemi yang membaik, perekonomian Indonesia juga diprediksi rebound pada akhir 2021 dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 4,5% s.d. 5,3% di 2021 dan 5,4% s.d. 6% di 2022.

PALANGKA RAYA-Indonesia memiliki visi untuk menjadi negara maju dan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap) di 2045. Presiden RI Joko Widodo sudah memberikan arahan soal lima agenda besar pada periode kedua pemerintahannya untuk mewujudkan visi pembangunan sumber daya manusia (SDM), melanjutkan pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi.

Peran pendidikan tinggi sebagai pusat peningkatan kualitas SDM menjadi sangat penting, karena SDM yang unggul merupakan kunci mencapai visi Indonesia Maju. Sebuah universitas dan kelompok alumninya menjadi komunitas intelektual yang diharapkan senantiasa memberikan sumbangsih dalam menyiapkan para profesional dalam spektrum keahlian yang luas, terutama dalam mendorong kemajuan ekonomi nasional.

“Pada 20 Mei lalu kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional untuk meneladani semangat juang pendahulu kita mewujudkan bangsa yang mandiri, lepas dari penjajahan. Oleh karena itu, kita harus berperan aktif dalam pembangunan nasional, mewujudkan bangsa yang merdeka melalui peran kita masing-masing: merdeka dari kebodohan, merdeka dari kemiskinan, dan merdeka dari cara-cara birokrasi yang menghambat pertumbuhan. Tidak lupa, semoga kita juga dapat merdeka dari pandemi Covid-19 dan membuat ekonomi mandiri,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Webinar Kebangkitan Nasional dan Peran Alumi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus pelantikan pengurus Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah (IKALUIN) periode 2020-2024, Sabtu (22/5).

Baca Juga :  Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom

Dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19, pemerintah selalu membutuhkan kerja sama dari masyarakat, terutama dari dunia akademik, untuk memastikan seluruh kebijakan dan strategi yang diambil pemerintah dapat berjalan secara optimal. Pandemi ini sebenarnya adalah momentum tepat untuk mempercepat transformasi ekonomi mencapai visi Indonesia Maju.

“Sejak awal pandemi, pemerintah telah bergerak cepat dengan menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 untuk mengantisipasi dampak pandemi di berbagai sektor, terutama di sisi anggaran pemerintah. Tak hanya itu, di tengah pandemi, pemerintah tetap melanjutkan lima arahan presiden. Salah satunya berhasil menyelesaikan UU Cipta Kerja sebagai wujud reformasi regulasi di bidang kemudahan berusaha yang dipuji oleh negara lain dan sejumlah lembaga internasional,” ungkap Menko Airlangga.

Baca Juga :  Airlangga: Penerima Kartu Prakerja Jadi Pahlawan Kebangkitan Ekonomi Nasional

Saat ini, tren harian kasus Covid-19 secara nasional terus menurun. Persentase kasus aktif dan kesembuhan lebih baik daripada global. Seiring dengan penanganan pandemi yang membaik, perekonomian Indonesia juga diprediksi rebound pada akhir 2021 dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 4,5% s.d. 5,3% di 2021 dan 5,4% s.d. 6% di 2022.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/