Minggu, November 24, 2024
23.8 C
Palangkaraya

Mengunjungi Kawasan CMC Tiga Warna Malang

Indah Alamnya, Bersih Pantainya

MALANG- Clungup Mangrove Conservation Tiga Warna (CMC Tiga Warna) terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

Bibit mangrove. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Kawasan CMC Tiga Warna dibagi menjadi dua area konservasi yaitu area konservasi Mangrove (Pantai Clungup dan Pantai Gatra) dan area konservasi terumbu karang (Pantai Sapana, Pantai Mini, Pantai Batu Pecah dan Pantai Tiga Warna).

Hutan magrove. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Ekowisata ini dikelola oleh masyarakat lokal Sendang Biru yang tergabung dalam Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru.

Hutan mangrove. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Jumlah masyarakat yang terlibat mencapai 107 orang. Sebagian besar masyarakat dulunya berprofesi sebagai perambah hutan, nelayan yang menangkap ikan dengan cara yang tidak ramah lngkungan, dan pencuri kayu.

Pantai Gatra. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Pendekatan dan sosialisasi gencar dilakukan, sehingga terjadi perubahan perilaku. Saat ini mereka dilibatkan sebagai pemandu wisata, penjaga pantai, dan lain – lain dalam kegiatan ekowisata. Prinsip pengelolaannya berorientasi pada Ekologi, Sosial, dan Ekonomi.

Baca Juga :  Lolos dari Aturan BMTP, Mendag Pacu Produsen Panel Surya Ekspor ke AS
Cek sampah di pos 2. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Karakteristik destinasi ekowisata CMC Tiga Warna yakni perpaduan antara hutan mangrove  yang menyatu dengan Landscape Underwater Conservation.

Dengan karakteristik tersebut wisatawan yang berkunjung ke CMC Tiga Warna akan merasa aman dan menyatu dengan kelestarian alam, jauh dari kebisingan, dan dapat mengoptimalkan private time for gathering.

Asbak berjalan. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Selain itu, wisatawan dapat berbagi pengalaman dengan pemandu lokal yang terlibat dalam upaya konservasi pesisir. Bukan hanya sekedar bersenang – senang wisatawan juga mendapatkan edukasi mengenai konservasi lingkungan.

Saat masuk ke kawasan CMC, melewati pos 1 dan pos 2. Di sana, pengunjung dicek barang bawaan yang berpotensi menjadi sampah. Bahkan, putung rokok pun tak boleh dibuang sembarangan. Pemandu wisata membawa asbak untuk disediakan kepada pengunjung yang merokok.

Baca Juga :  Aksi Nyata Srikandi TNI-Polri di Tengah Pandemi
Pulang mencari ikan. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

“Lokasi ini berada di kawasan konservasi. Kebersihan dan keasriannya pun harus terjaga dengan baik,”ungkap Iswicahyo salah satu pemandu wisata.(ram)

 

MALANG- Clungup Mangrove Conservation Tiga Warna (CMC Tiga Warna) terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

Bibit mangrove. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Kawasan CMC Tiga Warna dibagi menjadi dua area konservasi yaitu area konservasi Mangrove (Pantai Clungup dan Pantai Gatra) dan area konservasi terumbu karang (Pantai Sapana, Pantai Mini, Pantai Batu Pecah dan Pantai Tiga Warna).

Hutan magrove. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Ekowisata ini dikelola oleh masyarakat lokal Sendang Biru yang tergabung dalam Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru.

Hutan mangrove. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Jumlah masyarakat yang terlibat mencapai 107 orang. Sebagian besar masyarakat dulunya berprofesi sebagai perambah hutan, nelayan yang menangkap ikan dengan cara yang tidak ramah lngkungan, dan pencuri kayu.

Pantai Gatra. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Pendekatan dan sosialisasi gencar dilakukan, sehingga terjadi perubahan perilaku. Saat ini mereka dilibatkan sebagai pemandu wisata, penjaga pantai, dan lain – lain dalam kegiatan ekowisata. Prinsip pengelolaannya berorientasi pada Ekologi, Sosial, dan Ekonomi.

Baca Juga :  Lolos dari Aturan BMTP, Mendag Pacu Produsen Panel Surya Ekspor ke AS
Cek sampah di pos 2. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Karakteristik destinasi ekowisata CMC Tiga Warna yakni perpaduan antara hutan mangrove  yang menyatu dengan Landscape Underwater Conservation.

Dengan karakteristik tersebut wisatawan yang berkunjung ke CMC Tiga Warna akan merasa aman dan menyatu dengan kelestarian alam, jauh dari kebisingan, dan dapat mengoptimalkan private time for gathering.

Asbak berjalan. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Selain itu, wisatawan dapat berbagi pengalaman dengan pemandu lokal yang terlibat dalam upaya konservasi pesisir. Bukan hanya sekedar bersenang – senang wisatawan juga mendapatkan edukasi mengenai konservasi lingkungan.

Saat masuk ke kawasan CMC, melewati pos 1 dan pos 2. Di sana, pengunjung dicek barang bawaan yang berpotensi menjadi sampah. Bahkan, putung rokok pun tak boleh dibuang sembarangan. Pemandu wisata membawa asbak untuk disediakan kepada pengunjung yang merokok.

Baca Juga :  Aksi Nyata Srikandi TNI-Polri di Tengah Pandemi
Pulang mencari ikan. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

“Lokasi ini berada di kawasan konservasi. Kebersihan dan keasriannya pun harus terjaga dengan baik,”ungkap Iswicahyo salah satu pemandu wisata.(ram)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/