Sabtu, Mei 31, 2025
25.3 C
Palangkaraya

Nakes Live TikTok Saat Operasi, Berujung Dipecat Tidak Hormat, Gimana Nasibnya?

USAI viral kabar tentang dua tenaaga media yang melakukan aksi melanggar profesionalitas sebagai tenaga medis, kini dicopot dari posisinya oleh pihak Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Mojoagung tempatnya bekerja.

Dilepasnya posisi mereka sebagai tenaga medis merupakan konsekuensi atas tindakan teledor yang diperbuat oleh keduanya.

Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung, Dwi Rizki Wulandari, mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh kedua nakes dianggap telah masuk dalam pelanggaran berat atas etika profesi sebagai tenaga medis.

Sehingga, pihak rumah sakit memberhentikan mereka secara tidak hormat.

Ia meminta agar seluruh tenaga medis kedepannya dapat bersikap bijak dalam menggunakan media sosial utamanya dalam menjaga kepercayaan pasien.

Baca Juga :  Sebaran Nakes di Kalteng Belum Merata, Cenderung Menumpuk di Kota, Ini Datanya

“Kami himbau semua tenaga medis bisa lebih bijak dalam bermedia sosial karena kepercayaan pasien adalah tanggung jawab dan penting untuk dijaga,” ungkapnya dengan tegas, Rabu, (28/05/2025).

Hal tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, Hexawan Tjahja Widada telah mengonfirmasi kejadian tersebut adalah suatu pelanggaran etika medis.

Di mana keduanya akan mendapat pembinaan serta surat teguran secara resmi kepada pihak rumah sakit.

“Kami sudah memanggil kedua perawat untuk pembinaan dan memberikan surat teguran kepada pihak rumah sakit yang bersangkutan,” tuturnya.(*afa)

USAI viral kabar tentang dua tenaaga media yang melakukan aksi melanggar profesionalitas sebagai tenaga medis, kini dicopot dari posisinya oleh pihak Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Mojoagung tempatnya bekerja.

Dilepasnya posisi mereka sebagai tenaga medis merupakan konsekuensi atas tindakan teledor yang diperbuat oleh keduanya.

Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung, Dwi Rizki Wulandari, mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh kedua nakes dianggap telah masuk dalam pelanggaran berat atas etika profesi sebagai tenaga medis.

Sehingga, pihak rumah sakit memberhentikan mereka secara tidak hormat.

Ia meminta agar seluruh tenaga medis kedepannya dapat bersikap bijak dalam menggunakan media sosial utamanya dalam menjaga kepercayaan pasien.

Baca Juga :  Sebaran Nakes di Kalteng Belum Merata, Cenderung Menumpuk di Kota, Ini Datanya

“Kami himbau semua tenaga medis bisa lebih bijak dalam bermedia sosial karena kepercayaan pasien adalah tanggung jawab dan penting untuk dijaga,” ungkapnya dengan tegas, Rabu, (28/05/2025).

Hal tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, Hexawan Tjahja Widada telah mengonfirmasi kejadian tersebut adalah suatu pelanggaran etika medis.

Di mana keduanya akan mendapat pembinaan serta surat teguran secara resmi kepada pihak rumah sakit.

“Kami sudah memanggil kedua perawat untuk pembinaan dan memberikan surat teguran kepada pihak rumah sakit yang bersangkutan,” tuturnya.(*afa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/