KALTENG POS – Kabar duka datang dari dunia musik dangdut Indonesia. Penyanyi senior Yunita Ababiel meninggal dunia pada Minggu dini hari, 13 Juli 2025, sekitar pukul 01.00 WIB di kediamannya di Depok, Jawa Barat.
Informasi meninggalnya pelantun lagu “Trauma” itu disampaikan langsung oleh pihak keluarga melalui akun Instagram resmi milik almarhumah.
“Telah berpulang ibu kami tercinta Hj. Yuyun Sri Wahyuni. Semoga Allah menerima amal ibadahnya, diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” tulis keluarga dalam unggahan tersebut.
Jejak Karier Yunita Ababiel dari Pop ke Dangdut
Yunita Ababiel memulai karier musiknya pada akhir tahun 1970-an dengan nama asli Jujun N. Bakatnya ditemukan oleh maestro musik Indonesia, A. Riyanto. Bersama A. Riyanto dan Pompy, ia sempat merilis 12 album pop dari tahun 1979 hingga 1990.
Transformasi besar terjadi ketika ia memilih untuk beralih ke jalur musik dangdut, dan mengganti nama panggung menjadi Yunita Ababiel. Album debut dangdutnya bertajuk Pertengkaran dirilis pada tahun 1997, yang menjadi penanda era baru dalam perjalanan musiknya.
Lagu “Trauma” dan Puncak Popularitas
Kesuksesan terbesar Yunita Ababiel datang lewat album keduanya yang berjudul Trauma (1999). Lagu utama dari album tersebut sukses besar dan melejitkan namanya di industri dangdut Tanah Air. Karakter vokalnya yang kuat dan gaya panggung yang khas membuatnya dikenang sebagai salah satu penyanyi dangdut wanita terbaik era 1990-an.
Eksplorasi Musik Religi dan Lagu Terpopuler Yunita Ababiel
Meski popularitas puncaknya terjadi di era 90-an, Yunita tetap aktif berkarya hingga beberapa tahun terakhir. Ia juga mengeksplorasi genre religi dan qasidah. Beberapa singel religi yang dirilisnya antara lain:
- Maha Cinta (2018)
- Gundah (2018)
- Shalawat Allahul Kahfi (2021)
Daftar Lagu Dangdut Populer Yunita Ababiel
Berikut beberapa lagu hits Yunita Ababiel yang masih dikenang hingga kini:
- Pertengkaran
- Trauma
- Maha Cinta
- Gundah
- Shalawat Allahul Kahfi
Yunita Ababiel bukan hanya meninggalkan jejak dalam bentuk lagu, tetapi juga warisan karya yang menginspirasi generasi penerus. Kepergiannya menjadi duka mendalam bagi dunia musik Indonesia, khususnya bagi para penggemar musik dangdut klasik. ***