BANYAK anime fantasi memukau dengan dunia yang megah dan karakter yang tak terlupakan, tapi tak semua mampu menutup kisahnya dengan indah. Kadang, setelah belasan bahkan puluhan episode membangun emosi dan cerita, penonton harus puas dengan akhir yang terburu-buru atau menggantung.
Namun, di antara lautan kisah epik itu, ada beberapa judul yang tak hanya menyajikan cerita kuat, tetapi juga memberikan penutup yang memuaskan—penutup yang pantas untuk setiap air mata, tawa, dan ketegangan yang telah penonton rasakan.
Berikut empat anime fantasi yang berhasil memberikan akhir cerita yang meninggalkan kesan mendalam dan menutup petualangan mereka dengan elegan:
Death Parade – Pertanyaan tentang Hidup dan Mati
Bayangkan sebuah bar misterius tempat jiwa-jiwa diuji melalui permainan, demi menentukan nasib mereka di akhirat. Death Parade bukan sekadar tontonan supernatural, tapi juga refleksi emosional tentang kemanusiaan.
Mengikuti kisah Decim, sang bartender yang tampak dingin, dan asistennya yang penuh rasa penasaran, anime ini perlahan mengungkap sisi emosional dan filosofis dari kehidupan setelah kematian.
Ending-nya? Bukan hanya menyentuh, tapi juga membawa kelegaan yang mendalam—sebuah kesimpulan yang pantas untuk serial seindah ini.
Dan ya, sebelum benar-benar tenggelam dalam ceritanya, jangan lupa nikmati lagu pembukanya: “Flyers” dari BRADIO. Funky, catchy, dan sangat tidak sesuai dengan tema gelapnya—tapi justru itu yang bikin menarik!
Durarara!! – Kekacauan Urban yang Rapi di Akhir
Durarara!! membawa kita ke distrik Ikebukuro yang penuh misteri dan konflik, dari geng jalanan hingga makhluk mitos urban. Cerita dituturkan dari banyak sudut pandang, membuat setiap karakter terasa hidup dan nyata.
Meski tampak acak dan rumit di awal, semua kepingan cerita akhirnya menyatu dengan mulus di penghujung seri.
Setiap tokoh mendapat penutup yang memuaskan, menjadikan anime ini seperti puzzle besar yang akhirnya lengkap—dan rasanya sangat memuaskan saat potongan terakhirnya terpasang.
Fate/Zero– Tragedi yang Indah
Di tengah banyaknya seri dalam semesta Fate, Fate/Zero berdiri sebagai salah satu yang paling solid dan bisa dinikmati tanpa harus mengikuti seluruh waralabanya.
Anime ini membawa kita ke Perang Cawan Suci Keempat—konflik penuh intrik, sihir, dan pertarungan epik antar para master dan servant. Namun di balik aksi dan visual memukau, tersembunyi cerita yang dalam dan penuh tragedi.
Ending-nya mungkin tidak ‘bahagia’ dalam arti konvensional, tapi justru karena itulah ia terasa sangat manusiawi. Penonton diajak merenung, dan banyak yang menganggapnya sebagai salah satu ending terbaik dalam genre fantasi gelap.
Fantasi bukan hanya tentang sihir dan dunia lain—tapi juga tentang bagaimana kita memahami hidup, pilihan, dan akhir dari segalanya. Dan keempat anime ini, dengan caranya masing-masing, berhasil membuat kita merasa bahwa perjalanan itu benar-benar sepadan.
Fullmetal Alchemist
Fullmetal Alchemist merupakan salah satu anime yang paling ikonik. Tidak heran anime ini sangat dicintai oleh para penggemarnya sampai memiliki rating yang sangat tinggi.
Di dunia perpaduan steampunk dan alkimia yang unik, anime ini menceritakan tentang kisah emosional dua bersaudara, Edward dan Alphonse Elric, dalam upaya mengembalikan tubuh mereka.
Di tengah perjalanan, mereka terseret dalam konspirasi besar yang dapat mengubah takdir dunia. Semua elemen dalam anime ini tersusun rapi dan mengarah pada penutup yang penuh emosional.
Menariknya, adaptasi anime ini baru mencapai akhir yang sempurna pada percobaan kedua. Adaptasi pertama menghadirkan akhir orisinal yang kurang memuaskan, sementara Fullmetal Alchemist: Brotherhood setia pada versi manga karya Hiromu Arakawa. Hasilnya adalah sebuah penutup yang megah, menyentuh, bermakna, dan memberi harapan setelah perjuangan panjang Elric bersaudara. (jpc)