Senin, Juni 30, 2025
23 C
Palangkaraya

Miss Papua Pegunungan 2025 Kibarkan Bendera Israel, Dipulangkan dari Karantina

KONTROVERSI mencuat setelah video lama yang memperlihatkan Merince Kogoya, Miss Papua Pegunungan 2025, mengibarkan bendera Israel kembali viral di media sosial.

Video tersebut memicu gelombang kritik dari warganet Indonesia, yang sebagian besar menilai aksi itu sebagai bentuk dukungan terhadap Zionisme, bertentangan dengan sikap publik Tanah Air yang mayoritas mendukung Palestina.

Imbas dari viralnya video tersebut begitu cepat. Pada Kamis malam, 26 Juni 2025, pihak penyelenggara Miss Indonesia memutuskan untuk memulangkan Merince dari masa karantina.

Posisinya sebagai perwakilan Papua Pegunungan langsung digantikan oleh Karmen Anastasya.

Video yang menuai polemik itu menampilkan Merince mengibarkan bendera Israel di sebuah wilayah di Papua.

Aksi tersebut langsung ditafsirkan sebagai dukungan politik, memancing kemarahan netizen dan seruan agar Merince dikeluarkan dari ajang pemilihan ratu kecantikan nasional.

Baca Juga :  Bintang Baru, Shabrina Leanor Berhasil Menangkan Indonesia Idol Season 13

Melalui akun media sosial pribadinya, Merince akhirnya angkat suara. Ia menegaskan bahwa tindakannya tidak dilandasi motif politik, melainkan merupakan bagian dari keyakinan yang ia anut.

“Untuk semua ada waktu-Nya. Saya sama sekali tidak menyimpan dendam atau amarah terhadap kalian. Lebih baik hidup menurut kepercayaan masing-masing,” tulisnya, mengutip bali.disway.id, Senin 30 Juni 2025.

Merince juga mengaku telah menerima berbagai bentuk hujatan hingga teror karena keyakinannya sebagai pengikut Yesus Kristus.

“Jangan memaksakan kehendak orang untuk sama. Sudah Anda menteror saya untuk meninggalkan Yesus, dan cacian yang kalian ungkapkan terhadap Tuhan saya,” katanya.

Dalam pernyataannya, Merince juga menyentil soal kurangnya kepedulian publik terhadap situasi di tanah kelahirannya, Papua.

Baca Juga :  Bukan Hanya Siswa Nakal, Aura Pria "Gemulai" Bakal Masuk Barak Militer

“Bicara kemanusiaan, tapi orang Papua banyak yang ditembak mati di negeri sendiri. Memangnya kalian peduli? Cacian kalian saja tidak menggambarkan kemanusiaan,” ujarnya.

Dengan nada tegas, ia menutup pernyataannya bahwa keimanannya adalah sesuatu yang tidak bisa digoyahkan, bahkan oleh tekanan publik.

“Lebih baik kehilangan dunia daripada kehilangan Tuhan. Dan saya tidak akan pernah menyangkal iman saya. Untuk semua ada waktu-Nya,” tutupnya. (net/abw)

KONTROVERSI mencuat setelah video lama yang memperlihatkan Merince Kogoya, Miss Papua Pegunungan 2025, mengibarkan bendera Israel kembali viral di media sosial.

Video tersebut memicu gelombang kritik dari warganet Indonesia, yang sebagian besar menilai aksi itu sebagai bentuk dukungan terhadap Zionisme, bertentangan dengan sikap publik Tanah Air yang mayoritas mendukung Palestina.

Imbas dari viralnya video tersebut begitu cepat. Pada Kamis malam, 26 Juni 2025, pihak penyelenggara Miss Indonesia memutuskan untuk memulangkan Merince dari masa karantina.

Posisinya sebagai perwakilan Papua Pegunungan langsung digantikan oleh Karmen Anastasya.

Video yang menuai polemik itu menampilkan Merince mengibarkan bendera Israel di sebuah wilayah di Papua.

Aksi tersebut langsung ditafsirkan sebagai dukungan politik, memancing kemarahan netizen dan seruan agar Merince dikeluarkan dari ajang pemilihan ratu kecantikan nasional.

Baca Juga :  Bintang Baru, Shabrina Leanor Berhasil Menangkan Indonesia Idol Season 13

Melalui akun media sosial pribadinya, Merince akhirnya angkat suara. Ia menegaskan bahwa tindakannya tidak dilandasi motif politik, melainkan merupakan bagian dari keyakinan yang ia anut.

“Untuk semua ada waktu-Nya. Saya sama sekali tidak menyimpan dendam atau amarah terhadap kalian. Lebih baik hidup menurut kepercayaan masing-masing,” tulisnya, mengutip bali.disway.id, Senin 30 Juni 2025.

Merince juga mengaku telah menerima berbagai bentuk hujatan hingga teror karena keyakinannya sebagai pengikut Yesus Kristus.

“Jangan memaksakan kehendak orang untuk sama. Sudah Anda menteror saya untuk meninggalkan Yesus, dan cacian yang kalian ungkapkan terhadap Tuhan saya,” katanya.

Dalam pernyataannya, Merince juga menyentil soal kurangnya kepedulian publik terhadap situasi di tanah kelahirannya, Papua.

Baca Juga :  Bukan Hanya Siswa Nakal, Aura Pria "Gemulai" Bakal Masuk Barak Militer

“Bicara kemanusiaan, tapi orang Papua banyak yang ditembak mati di negeri sendiri. Memangnya kalian peduli? Cacian kalian saja tidak menggambarkan kemanusiaan,” ujarnya.

Dengan nada tegas, ia menutup pernyataannya bahwa keimanannya adalah sesuatu yang tidak bisa digoyahkan, bahkan oleh tekanan publik.

“Lebih baik kehilangan dunia daripada kehilangan Tuhan. Dan saya tidak akan pernah menyangkal iman saya. Untuk semua ada waktu-Nya,” tutupnya. (net/abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/