PALANGKA RAYA- Banyak pihak yang bersimpati atas pembawaan individu calon wakil Gubernur Kalteng, Ir. H. Sri Suwanto yang selalu bersahaja, religius, dan merakyat. Sehingga mudah mendapat dukungan dari arus bawah dan kalangan agamis. Seperti yang dilakukan baru-baru ini pada hari jumat (1/11/2024) diketahui menjadi Khotib ceramah shalat Jumat di masjid jalan Adonis Samad, kota Palangka Raya. Meski ada kesempatan untuk menyertakan kepentingan politiknya dalam mengisi ceramah, tapi tidak dilakukan.
“saya memang sering mengisi ceramah subuh maupun shalat jumat di beberapa masjid. Tapi saat ini kadang saya merasa jengah karena menjelang Pilkada yang kebetulan saya ikuti sebagai kontestan cawagub pasangan ASRI H. Abdul Razak. Saya pribadi tidak ingin kegiatan ibadah ini dijadikan sebagai bahan pencitraan yang sensitif. Apalagi sampai memecah belah antar umat yang mereka memiliki hak pilih berbeda,” ujar Sri Suwanto saat ditemui sehabis shalat Jumat tersebut.
Sosok Sri Suwanto termasuk yang paling dicari latar belakangnya oleh publik karena muncul sebagai kontestan Pilgub Kalteng mendampingi Cagub H. Abdul Razak yang diusung oleh partai Golkar.
Dimana dari 4 kontestan sesuai urutan nomor meliputi pasangan Willy M Yosep – Habib Ismail, Koyem – SHD, Agustiar Sabran – Edy Pratowo, dan Abdul Razak – Sri Suwanto, tapi hanya nama Sri Suwanto yang terbilang baru dikancah politik Kalteng.
Selebihnya mereka adalah deretan mantan Bupati, Pj Gubernur, maupun anggota Dewan yang pernah bertugas diwilayah propinsi Kalteng. Padahal figur pria keturunan Jawa ini memiliki intregitas dan jejak rekam luar biasa yang tak kalah mumpuni dibandingkan dengan ketiga pasangan Cagub – Cawagub yang lain.
Sri Suwanto berhasil meraih gelar sarjana dan pasca sarjana di Universitas Gajah Mada, satu alumni dengan Cagub H. Abdul Razak yang juga lulusan fakultas kehutahan UGM.
Seiiring dengan itu, dipercaya sebagai Ketua Pengurus Daerah Alumni Fakultas Kehutanan Gajah Mada (KAGAMAHUT) propinsi Kalteng hingga periode 2026. Tak perlu diragukan lagi Intelektualitas dan dedikasinya selama puluhan tahun menjadi birokrat kawakan, antara lain pernah menjabat Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Kalteng 2017 – 2022 yang banyak berkontribusi dalam pelestarian hutan dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Kemudian sebagai Asisten Bidang Administrasi Umum (Adum) Sekretariat Daerah Propinsi Kalteng, sehingga pengalamannya di bidang pemerintahan, pelayanan publik, serta organisasi kemasyarakatan sangat dikuasainya.
Deretan jabatan mentereng lain yang diemban masa sekarang, aktif Anggota Dewan Pakar Majelis KAHMI wilayah Kalteng 2021-2026 dan Ketua Pengurus Daerah Masyarakat Petani dan Pertanian Organik (MAPORINA) Kalteng periode 2022-2026. Kemudian selama 2 (dua) periode sebagai Ketua Paguyuban Kulowargo Wong Jowo (Pakuwojo) wilayah Kalteng, organisasi yang menaungi masyarakat keturunan Jawa yang populasinya kurang lebih sebesar 30 persen dari penduduk Kalimantan Tengah. Sebagai Cawagub yang dipercaya oleh partai sebesar Golkar untuk mendampingi Cagub H. Abdul Razak, Sri Suwanto bertekad memberikan kontribusi nyata dan bersama bisa membawa perubahan baru untuk memajukan wilayah Kalimantan Tengah.
Meskipun memiliki latar belakang yang mumpuni, sosok Sri Suwanto dikenal sebagai individu sederhana serta tetap merakyat. Tak jarang birokrat senior ini terlihat berada ditengah masyarakat bawah, termasuk diwilayah pedalaman tanpa canggung. Hal menarik ketika turun kelapangan pada masa kampanye ini, dirinya selalu hadir sendiri tanpa membawa rombongan tim sukses maupun wartawan media. Inilah yang membedakan dengan paslon cagub – cawagub lain yang justru tak pernah lepas dari rombongan timses maupun awak media sebagai bahan pencitraan.
“Saya memang lebih suka datang sendiri menyapa warga agar lebih lepas berdialog atau mendengar keluhan dan harapan masyarakat secara langsung. Soal popularitas memang perlu, tapi soal prinsip untuk berkerja sungguh-sungguh memajukan wilayah Kalteng ini lebih utama. Masyarakat sudah cerdas untuk memilih calon pemimpin yang bisa berkerja bukan yang popularitas tinggi tapi jauh dari kecakapan berkerja sebagai pemimpin nanti” komentar Sri Suwanto menangapi perihal publik yang belum banyak mengenal sosoknya dikancah politik Kalimantan Tengah. (bud)