Jumat, November 22, 2024
24.1 C
Palangkaraya

Halikinnor Dukung Pembangunan Ikon Masjid di Wilayah Selatan

SAMPIT-Cita-cita masyarakat Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk membangun masjid megah sebagai ikon keagamaan di wilayah selatan nampaknya akan terwujud. Setelah menyampaikan ide tersebut kepada calon Bupati Kotim, Halikinnor, pembangunan masjid ini akan diupayakan.

Masjid megah di bagian selatan ini tidak hanya akan menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol religiusitas wilayah. Dalam pertemuan dengan warga Desa Jaya Karet, Halikinnor meminta masyarakat untuk mengajukan proposal resmi agar pemerintah daerah dapat mendukung pembangunan tersebut.

“Saya sangat menghargai usulan ini. Silakan ajukan proposal resmi, dan kami akan berupaya agar pemerintah daerah mendukung pembangunan ini. Pastikan juga ada konsultan yang berpengalaman untuk desain masjid ini,” ujarnya.

Dukungan Halikinnor muncul sebagai respons terhadap aspirasi masyarakat yang menginginkan masjid yang tidak hanya indah, tetapi juga menjadi kebanggaan Kecamatan MHS. Wilayah selatan, yang mencakup MHS, Teluk Sampit, dan Pulau Hanaut, dikenal sebagai kawasan agamis dengan banyak pondok pesantren dan tokoh agama.

Baca Juga :  Daftarkan 40 Bacaleg, Perindo Kotim Targetkan Lima Kursi DPRD

Warga setempat memilih lokasi di Desa Jaya Karet karena dianggap strategis sebagai pintu gerbang Kecamatan MHS. Mereka telah mempersiapkan lahan dan mulai membangun fondasi untuk masjid.

Halikinnor menilai rencana ini sangat positif, karena masjid dapat menjadi tempat singgah dan objek wisata religi, serta membawa nilai positif bagi masyarakat. Ia berkomitmen untuk merealisasikan mimpi masyarakat setempat.

“Saya berkomitmen untuk melanjutkan usulan ini setelah masa cuti kampanye saya berakhir. Masyarakat bisa mengajukan proposal pembangunan masjid sebagai langkah awal dalam diskusi dengan pemerintah daerah mengenai dukungan anggarannya,” jelasnya.

Dalam hal pembiayaan, Halikinnor menekankan perlunya keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah melalui APBD, masyarakat, dan sektor swasta, mengingat anggaran yang dibutuhkan cukup besar. Ia juga akan terus meningkatkan program-program untuk bidang agama Islam, termasuk bantuan untuk guru ngaji dan rumah ibadah.

Baca Juga :  Kartu Huma Betang Bukti Agustiar-Edy Paham Sejahterakan Masyarakat Kalteng

“Pemerintah bisa membangun fisik bangunan, namun membangun mental dan spiritual masyarakat adalah tanggung jawab bersama, termasuk tokoh agama dan masyarakat,” bebernya.

Saat ini, Halikinnor sedang menjalani cuti dari jabatannya sebagai bupati untuk terlibat dalam kampanye pemilihan kepala daerah periode kedua, berpasangan dengan Irawati. Pasangan yang dijuluki Harati ini bertekad menjadikan daerah selatan sebagai Serambi Mekah di Kotim. (mif/ram)

SAMPIT-Cita-cita masyarakat Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk membangun masjid megah sebagai ikon keagamaan di wilayah selatan nampaknya akan terwujud. Setelah menyampaikan ide tersebut kepada calon Bupati Kotim, Halikinnor, pembangunan masjid ini akan diupayakan.

Masjid megah di bagian selatan ini tidak hanya akan menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol religiusitas wilayah. Dalam pertemuan dengan warga Desa Jaya Karet, Halikinnor meminta masyarakat untuk mengajukan proposal resmi agar pemerintah daerah dapat mendukung pembangunan tersebut.

“Saya sangat menghargai usulan ini. Silakan ajukan proposal resmi, dan kami akan berupaya agar pemerintah daerah mendukung pembangunan ini. Pastikan juga ada konsultan yang berpengalaman untuk desain masjid ini,” ujarnya.

Dukungan Halikinnor muncul sebagai respons terhadap aspirasi masyarakat yang menginginkan masjid yang tidak hanya indah, tetapi juga menjadi kebanggaan Kecamatan MHS. Wilayah selatan, yang mencakup MHS, Teluk Sampit, dan Pulau Hanaut, dikenal sebagai kawasan agamis dengan banyak pondok pesantren dan tokoh agama.

Baca Juga :  Daftarkan 40 Bacaleg, Perindo Kotim Targetkan Lima Kursi DPRD

Warga setempat memilih lokasi di Desa Jaya Karet karena dianggap strategis sebagai pintu gerbang Kecamatan MHS. Mereka telah mempersiapkan lahan dan mulai membangun fondasi untuk masjid.

Halikinnor menilai rencana ini sangat positif, karena masjid dapat menjadi tempat singgah dan objek wisata religi, serta membawa nilai positif bagi masyarakat. Ia berkomitmen untuk merealisasikan mimpi masyarakat setempat.

“Saya berkomitmen untuk melanjutkan usulan ini setelah masa cuti kampanye saya berakhir. Masyarakat bisa mengajukan proposal pembangunan masjid sebagai langkah awal dalam diskusi dengan pemerintah daerah mengenai dukungan anggarannya,” jelasnya.

Dalam hal pembiayaan, Halikinnor menekankan perlunya keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah melalui APBD, masyarakat, dan sektor swasta, mengingat anggaran yang dibutuhkan cukup besar. Ia juga akan terus meningkatkan program-program untuk bidang agama Islam, termasuk bantuan untuk guru ngaji dan rumah ibadah.

Baca Juga :  Kartu Huma Betang Bukti Agustiar-Edy Paham Sejahterakan Masyarakat Kalteng

“Pemerintah bisa membangun fisik bangunan, namun membangun mental dan spiritual masyarakat adalah tanggung jawab bersama, termasuk tokoh agama dan masyarakat,” bebernya.

Saat ini, Halikinnor sedang menjalani cuti dari jabatannya sebagai bupati untuk terlibat dalam kampanye pemilihan kepala daerah periode kedua, berpasangan dengan Irawati. Pasangan yang dijuluki Harati ini bertekad menjadikan daerah selatan sebagai Serambi Mekah di Kotim. (mif/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/